membiayai seluruh perawatan korban, perusahaan juga harus mengganti atau memperbaiki peralatan yang rusak. Semua waktu yang hilang karena kecelakaan
tersebut menambah waktu yang diperlukan untuk menghasilkan barang karenanya berarti pengurangan produktivitas. Bila usaha keselamatan kerja
dilaksanakan dengan baik maka selain dapat menurunkan tingkat kecelakaan juga akan meningkatkan efiensi maupun produktivitas.
Men urut Suma’mur 1998: 4 keselamatan dan kesehatan kerja dapat
berhubungan terhadap produksi dan produktivitas kerja atas dasar: 1. Dengan tingkat keselamatan kerja yang tinggi, kecelakaan-kecelakaan yang
menjadi sebab sakit, cacat dan kematian dapat dikurangkan atau ditekan sekecil-kecilnya sehingga pembiayaan yang tidak perlu dapat dihindari.
2. Tingkat keselamatan dan kesehatan kerja yang tinggi sejalan dengan pemeliharaan dan penggunaan peralatan kerja dan mesin yang produktif dan
efisien bertalian dengan tingkat produksi dan produktivitas yang tinggi. 3. Pada berbagai hal, tingkat keselamatan dan kesehatan kerja yang mendukung
kenyamanan dan kegairahan kerja, sehingga faktor manusia dapat diserasikan dengan tingkat efisiensi yang tinggi pula.
4. Praktek keselamatan dan kesehatan kerja tidak dapat dipisahkan dengan keterampilan, keduanya berjalan sejajar dan merupakan unsur-unsur esensial
bagi kelangsungan proses produksi. 5. Keselamatan dan kesehatan kerja yang dilaksanakan sebaik-baiknya dengan
partisipasi pengusaha dan buruh akan membawa iklim keamanan dan ketenangan buruh dan pengusaha yang merupakan landasan kuat bagi
kelancaran produksi.
C. Penelitian-Penelitian Terdahulu
Melihat masalah dan judul penelitian yang akan diteliti, maka perlu adanya
melakukan pemaparan tentang penelitian terdahulu untuk mengungkapkan fenomena yang sama dalam sudut pandang yang berbeda sehingga diharapkan
dapat memperkaya pengetahuan. 1. Christianti pada tahun 2006 dengan mengambil judul
“Pengaruh Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan pada Perum Damri di Bandar Lampung”. Dalam penelitiannya bahwa pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja
K3 karyawan berpengaruh secara positif terhadap produktivitas kerja karyawan bagian operasi pada perusahaan umum Perum Damri di Bandar
Lampung sehingga hipotesis yang diajukan terbukti kebenarannya dan dapat
diterima.
2. Masniari pada tahun 2006 dengan mengambil judul “Pengaruh Program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT Great Giant Pineapple di Lampung Tengah”. Dalam
penelitiannya bahwa ada pengaruh yang positif antara pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja dengan produktivitas kerja karyawan
perhitungan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dimana t hitung
lebih besar dari t tabel atau 3,771 1,658 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
3. Yuis 2009 dengan mengambil judul “Analisis Pengaruh Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan
” Hasil uji parsial keselamatan dan kesehatan kerja K3 memiliki pengaruh positif 7,873 dan
lebih dominan dibandingkan dengan lingkungan kerja yang memiliki pengaruh positif 5,329 terhadap produktivitas kerja karyawan. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah keselamatan dan kesehatan kerja K3 serta lingkungan kerja berpengaruh highly significant terhadap produktivitas kerja
karyawan dan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja K3 berhubungan
sedang dengan peranan pimpinan.
4. Sulistyarini 2006 dengan mengambil judul “Pengaruh Keselamatan dan
Kesehatan Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada CV Sahabat di Klaten
”. Variabel program keselamatan kerja dan kesehatan kerja berpengaruh secara individual terhadap produktivitas kerja karyawan. Nilai t
hitung untuk program keselamatan kerja X1 2,102 t tabel 2,048 maka Ho ditolak, berarti keselamatan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan. Nilai t hitung untuk program kesehatan kerja X2 2,494 t tabel 2,048 maka Ho ditolak, berarti kesehatan kerja
berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Dari hasil perhitungan menggunakan SPSS 10.01 dapat diketahui nilai kesehatan
kerja sebesar 2,494 adalah lebih besar dari keselamatan kerja yaitu 2,102 maka
dapat dikatakan bahwa kesehatan kerja X2 memiliki pengaruh yang paling besar.