Uji Asumsi Klasik Analisis Statistik Inferensial 1.

penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian residual dalam penelitian ini telah memenuhi asumsi normalitas. b.Uji Autokorelasi Untuk mengetahui apakah terjadi atau tidak terjadi autokorelasi dalam suatu model regresi, digunakan Durbin-Watson test. Hasil uji autokorelasi regresi sederhana dapat lihat pada tabel berikut. Tabel 39. Hasil Uji Autokorelasi Regresi Sederhana Variabel X Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .849 a .721 .707 2.737 2.220 Sumber: Data diolah 2010 Lampiran 6 Dari hasil output di atas didapat nilai DW yang dihasilkan dari model regresi adalah 2,220. Sedangkan dari tabel DW dengan signifikansi 0,05 dan jumlah data n = 22, seta k = 1 k adalah jumlah variabel independen diperoleh nilai dL sebesar 1,24 dan dU sebesar 1,43. Karena nilai dW 2.220 terletak antara dU dan 4-dU, Nilai 4-du sebesar 2,57 diperoleh dari 4-1,43 maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi. Keterangan tentang dU dan dW dapat dilihat pada lampiran 9. 3. Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan grafik scatterplot dibawah untuk regresi linier sederhana terdapat pada lampiran 11 terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai. Regression Standardized Predicted Value 2 1 -1 -2 Regression Standardi zed R esidual 3 2 1 -1 -2 -3 Scatterplot Dependent Variable: Produktivitas Kerja Terdapat Pada Lampiran 6 5. Uji Parameter Regresi a. Uji t Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dengan memasukkan nilai hasil perhitungan regresi linier sederhana ke dalam uji t, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 40. Perhitungan Uji t Coefficients a 12.716 5.384 2.362 .028 .773 .107 .849 7.196 .000 1.000 1.000 Constant Keselamatan dan Kesehatan Kerja Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Produktivitas Kerja a. Sumber : Data diolah, 2010 Lampiran 6 Hasil perhitungan hipotesis melalui uji t diperoleh nilai t hitung untuk variabel keselamatan dan kesehatan kerja X sebesar 2,362, t hitung lebih besar dari pada t tabel 2,086 maka Ho ditolak, maka secara parsial dapat disimpulkan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. b. Uji R 2 determinasi Berdasarkan hasil uji yang terlampir pada lampiran 1 pada bagian model summary didapat angka R sebesar 0,849. Berdasarkan pedoman interpretasi koefisien korelasi yang telah disajikan pada tabel 7 angka ini menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara keselamatan dan kesehatan kerja K3 dengan variabel produktivitas kerja adalah sangat kuat. Angka R Square atau koefisien determinasi R 2 adalah 0,721 berarti sumbangan X terhadap variasi kenaikan perubahan Y sebesar R 2 × 100 = 72.1 sedangkan sisanya 27,9 dipengaruhi oleh faktor lainnya. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan korelasi untuk mengetahui hubungan ternyata, didapat bahwa keselamatan dan kesehatan kerja K3 X mempunyai hubungan dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan sebesar 0.849 yang terdapat pada lampiran 10. Setelah dianalisis dengan menggunakan korelasi product moment untuk mengetahui hubungan, kemudian penulis ingin mengetahui apakah ada pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja K3 terhadap produktivitas kerja karyawan PT Semen Baturaja Persero Pabrik Panjang dengan menggunakan regresi linier sederhana dan ternyata didapatkan hasil bahwa ada pengaruh antara keselamatan dan kesehatan kerja K3 terhadap produktivitas kerja karyawan.

6. Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

Berdasarkan penjelasan tentang analisis deskriptif statistik mengenai program keselamatan dan kesehatan kerja K3 dapat diketahui bahwa pada tabel 11 mayoritas responden menyatakan kesetujuannya dengan penyediaan Alat Pelindung Diri APD dalam melakukan pekerjaan sehingga mereka akan aman selama melakukan pekerjaan dengan persentase sebesar 45,5 dan pada tabel 12 mayoritas responden menyatakan kesetujuannya dengan adanya poster atau spanduk tentang keselamatan dan kesehatan kerja sehingga mereka akan terus berhati-hati jika bekerja dengan persentase sebesar 45,5. Pada tabel 13 mayoritas responden menyatakan setujuan tentang penyuluhan keselamatan dan kesehatan kerja dengan persentase 45,5 dan pada tabel 14 mayoritas responden menyatakan sangat setuju mengenai dana khusus untuk jaminan kesehatan karyawan karena kesehatan karyawan sangat penting dengan persentase sebesar 50,5. Tabel 15 mayoritas responden menyatakan sangat setuju jika ventilasi udara dalam perusahaan sudah cukup dan dengan adanya ventilasi udara tersebut karyawan akan nyaman melakukan pekerjaan dengan persentase 40,9, tabel 16 mayoritas responden menyatakan setuju mengenai general check up karena dengan adanya general check up maka karyawan dapat mengetahui apakah mereka menderita suatu penyakit atau tidak dengan persentase sebesar 50,0, sedangkan tabel 17 mayoritas responden menyatakan setuju di dalam perusahaan terdapat alat pemadam kebakaran karena jika ada kebakaran maka alat tersebut dapat digunakan dengan persentase sebesar 50,0. Tabel 18 mayoritas responden menyatakan setuju dengan penyediaan klinik pengobatan karena dengan adanya klinik tersebut jika ada karyawan yang tiba-tiba sakit maka dapat langsung diobati tanpa harus kerumah sakit yang jaraknya cukup jauh dari perusahaan dengan persentase sebesarr 54,5, tabel 19 mayoritas responden menyatakan kesetujuannya kantin yang ada di dalam perusahaan bersih dan nyaman dengan persentase sebesar 45,5, dan tabel 20 mayoritas responden menyatakan setuju jika lingkungan kerja sudah nyaman dan bersih dengan persentase sebesar 50,0 sedangkan tabel 21 mayoritas responden menyatakan setuju jika lingkungan kerja mereka jauh dari kebisingan dengan persentase sebesar 40,9. Pada tabel 22 mayoritas responden menyatakan sangat setuju jika tempat kerja mereka telah memenuhi standar keamanan dengan persentase sebesar 68,2. Dari penjelasan diatas rata-rata responden menyatakan kesetujuannya yang berarti bahwa program keselamatan dan kesehatan kerja K3 dapat diterima dengan baik oleh karyawan PT Semen Baturaja Persero Pabrik Panjang. Sedangkan penjelasan tentang produktivitas kerja dapat diketahui pada tabel 23 mayoritas responden menyatakan selalu bertanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan mereka dengan persentase 63,6, tabel 24 mayoritas responden menyatakan selalu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dengan persentase 36,4, tabel 25 mayoritas responden menyatakan selalu ikut serta jika ada pekerjaan lembur atau tambahan dengan persentase 31,8 dan tabel 26 mayoritas responden menyatakan selalu berusaha agar pekerjaan mereka mencapai hasil yang optimal dengan persentase 50,0 sedangkan tabel 27 mayoritas responden menyatakan selalu bekerja sesuai dengan target yang ditetapkan perusahaan dengan persentase 59,1.

Dokumen yang terkait

Hubungan Promosi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Perilaku Aman (Safe Behavior) Pada Karyawan Bagian Produksi Pengolahan Minyak Sawit Di PTPN IV Kebun Dolok Ilir

81 412 124

Pengaruh Perilaku Pekerja terhadap Penerapan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bagian Produksi PT. Gold Coin Indonesia Tahun 2010

27 95 135

Pengaruh Penerapan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Keamanan Kerja Dan Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi PT. Sinar Oleochemichal Internasional (SOCI) Mas Medan

11 143 212

Pengaruh Promosi Jabatan dan Lingkungan Kerja Terhadap Turnover Intention Karyawan Pada PT. Medan Daihatsu

3 79 129

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PABRIK GULA MERITJAN KEDIRI

0 5 19

Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Disiplin Kerja Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT Wika Realty Proyek Pembangunan Tamansari Hive Office Park)

20 124 133

STUDI TENTANG PENGARUH DAN PELAKSANAAN PROGRAM K3(KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) TERHADAP STUDI TENTANG PENGARUH DAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA.

0 7 12

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI Hubungan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Persepsi Kerja Karyawan Bagian Produksi PT. Djitoe Indonesian Tobacco Surakarta.

1 2 7

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT. GAMATEX CIMAHI.

1 3 58

Pengaruh Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Bormindo Nusantara Duri

0 5 10