Pengujian Reliabilitas Instrumen Analisis Statistik Inferensial 1.

Sedangkan pada variabel produktivitas kerja setelah dihitung dengan SPSS 16.0 didapat nilai r hitung sebesar 0,792, sedangkan r tabel dengan N = 22 didapat nilai sebesar 0,423. Kriteria pengujian, apabila r hitung r tabel untuk kuesioner tersebut dinyatakan reliabel. Karena r hitung r tabel 0,792 0,423, maka variabel produktivitas kerja dinyatakan cukup reliabel. Berdasarkan dari hasil perhitungan yang dapat dilihat pada Tabel 33, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian ini adalah reliabel karena nilai koefisien alfa CronBach variabel X dan Y lebih besar dari r tabel = 0,423. Oleh karena berdasarkan uji coba instrumen ini sudah valid dan reliabel seluruh item pernyataannya, maka data penelitian dapat digunakan lagi pada analisa selanjutnya. 3. Analisis Regresi Linier Sederhana Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel keselamatan dan kesehatan kerja K3 X terhadap produktivitas kerja karyawan Y dengan menggunakan uji model regresi linier sederhana. Hasil analisis data dapat dilihat dari tabel berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan program SPSS 16.0 pada tabel berikut: Tabel 38. Hasil Perhitungan Analisis Regresi Linier Sederhana antara keselamatan dan kesehatan kerja K3 dengan produktivitas kerja karyawan. Variabel Terikat Variabel Bebas B SE Beta t Sig Produktivitas Kerja Y Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 12,716 0,773 5,384 0,107 0,849 2,362 7,196 0,028 0,000 R = 0,849 R Square = 0,721 Adj. R Square = 0,707 Standar Error = 2,737 F = 51.777 Sig F = 0,000 α= 0,05 Ho = ditolak Sumber: Data diolah 2010 Lampiran 6 Berdasarkan perhitungan di atas persamaan regresi dapat dirumuskan sebagai berikut: Y = 12,716 + 0,773 X Berdasarkan persamaan di atas, dapat diinterprestasikan sebagai berikut: 1.Y = merupakan pemerkiranilai ramalan dengan nilai variabel bebas dari X. 2. a = 12,716 merupakan nilai intercept 3.b = mengandung arti untuk kenaikan 1 satuan keselamatan dan kesehatan kerja K3 X diharapkan produktivitas kerja Y akan naik atau meningkat. 4. r = 0,849 adalah hasil perhitungan untuk menunjukkan hubungan X dan Y. Hal ini menunjukkan hubungan antara keselamatan dan kesehatan kerja K3 X dengan produktivitas kerja Y di PT Semen Baturaja Persero Pabrik Panjang. 5. Nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 0,707 berarti sumbangan X terhadap variasi kenaikan perubahan Y sebesar R 2 × 100 = 70.7 sedangkan sisanya 29,3 dipengaruhi oleh faktor lainnya. 6. Kriteria pengujian tolak Ho jika t hitung t tabel , berdasarkan hasil perhitungan diperoleh t hitung = 7,196, sedangkan t tabel α n-k-1 = t tabel0,0520 = 2.086 dengan n =22 berarti t hitung 7,196 t tabel 2.086, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada pengaruh positif dan signifikan antara keselamatan dan kesehatan kerja K3 X terhadap produktivitas kerja Y di PT Semen Baturaja Persero Pabrik Panjang. Berdasarkan hasil uji regresi linier sederhana diperoleh model regresi linier sederhana Y = 12,716 + 0,773 X . Model persamaan tersebut menunjukkan bahwa jika tidak ada variabel independen yaitu keselamatan dan kesehatan kerja K3 X maka produktivitas kerja karyawan Y nilainya adalah sebesar 12,716. Koefisien regresi keselamatan dan kesehatan kerja K3 X sebesar 0,773 menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan 1 nilai keselamatan dan kesehatan kerja K3 X, akan meningkatkan tingkat produktivitas kerja karyawan sebesar 0,773. Arah hubungan antara variabel keselamatan dan kesehatan kerja K3 dan produktivitas kerja karyawan adalah searah yang dapat dilihat dari nilai koefisien regresi yang bernilai positif. Ini berarti bahwa jika nilai variabel keselamatan dan kesehatan kerja K3 naik, maka produktivitas kerja karyawan akan naik. Sebaliknya jika nilai variabel keselamatan dan kesehatan kerja K3 turun maka produktivitas kerja karyawan pun akan turun.

4. Uji Asumsi Klasik

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah model estimasi telah memenuhi kriteria ekometrik dalam arti tidak terjadi penyimpangan yang cukup serius dari asumsi-asumsi yang diperlukan. a. Uji Normalitas Untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal yaitu dengan melihat Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual dibawah ini: Terdapat Pada Lampiran 6 Berdasarkan Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual di atas untuk masing-masing variabel keselamatan dan kesehatan kerja K3 X untuk regersi linier sederhana terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian residual dalam penelitian ini telah memenuhi asumsi normalitas. b.Uji Autokorelasi Untuk mengetahui apakah terjadi atau tidak terjadi autokorelasi dalam suatu model regresi, digunakan Durbin-Watson test. Hasil uji autokorelasi regresi sederhana dapat lihat pada tabel berikut. Tabel 39. Hasil Uji Autokorelasi Regresi Sederhana Variabel X Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .849 a .721 .707 2.737 2.220 Sumber: Data diolah 2010 Lampiran 6 Dari hasil output di atas didapat nilai DW yang dihasilkan dari model regresi adalah 2,220. Sedangkan dari tabel DW dengan signifikansi 0,05 dan jumlah data n = 22, seta k = 1 k adalah jumlah variabel independen diperoleh nilai dL sebesar 1,24 dan dU sebesar 1,43. Karena nilai dW 2.220 terletak antara dU dan 4-dU, Nilai 4-du sebesar 2,57 diperoleh dari 4-1,43 maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi. Keterangan tentang dU dan dW dapat dilihat pada lampiran 9. 3. Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan grafik scatterplot dibawah untuk regresi linier sederhana terdapat pada lampiran 11 terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai.

Dokumen yang terkait

Hubungan Promosi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Perilaku Aman (Safe Behavior) Pada Karyawan Bagian Produksi Pengolahan Minyak Sawit Di PTPN IV Kebun Dolok Ilir

81 412 124

Pengaruh Perilaku Pekerja terhadap Penerapan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bagian Produksi PT. Gold Coin Indonesia Tahun 2010

27 95 135

Pengaruh Penerapan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Keamanan Kerja Dan Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi PT. Sinar Oleochemichal Internasional (SOCI) Mas Medan

11 143 212

Pengaruh Promosi Jabatan dan Lingkungan Kerja Terhadap Turnover Intention Karyawan Pada PT. Medan Daihatsu

3 79 129

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PABRIK GULA MERITJAN KEDIRI

0 5 19

Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Disiplin Kerja Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT Wika Realty Proyek Pembangunan Tamansari Hive Office Park)

20 124 133

STUDI TENTANG PENGARUH DAN PELAKSANAAN PROGRAM K3(KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) TERHADAP STUDI TENTANG PENGARUH DAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA.

0 7 12

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI Hubungan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Persepsi Kerja Karyawan Bagian Produksi PT. Djitoe Indonesian Tobacco Surakarta.

1 2 7

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT. GAMATEX CIMAHI.

1 3 58

Pengaruh Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Bormindo Nusantara Duri

0 5 10