Pada negara-negara berkembang, berkaitan dengan peningkatan produktivitas tenaga kerja maka pada Konferensi Menteri-Menteri Tenaga Kerja se-Asia tahun
1976 ditegaskan bahwa produktivitas akan meningkat jika direfleksikan oleh upah dan daya beli yang meningkat yang memacu permintaan efektif dalam
memberikan sumbangan bagi perusahaan untuk kemudian meningkatkan kesempatan dan produktivitas Sinungan, 2003: 6.
3. Pengukuran Produktivitas
Secara umum produktivas diartikan sebagai efisiensi dari penggunaan sumber
daya untuk menghasilkan keluaran. Sedangkan ukuran produktivitas pada umumnya adalah rasio yang berhubungan dengan keluaran barang dan jasa
terhadap satu atau lebih dari masukan tenaga kerja, modal, energi dan sebagainya yang menghasilkan keluaran tersebut. Pengukuran produktivitas
tenaga kerja menurut sistem pemasukan fisik per orang atau per jam kerja orang diterima secara luas, namun dari sudut pengawasan harian. Pengukuran tersebut
pada umumnya tidak memuaskan, karena adanya variasi dalam jumlah yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk yang berbeda oleh karena itu
digunakan metode pengukuran waktu tenaga kerja jam, hari atau tahun karena hasil maupun masukan dapat dinyatakan dalam waktu, produktivitas tenaga kerja
dapat dinyatakan suatu indeks yang sangat sederhana:
Hasil dalam jam standar Masukan dalam jam-jam waktu
Masukan pada ukuran produktivitas, perusahaan dapat menggunakan dua jenis ukuran kerja, manusia yaitu jam-jam kerja yang harus dibayar dan jam-jam kerja
yang harus digunakan untuk bekerja. Jam-jam kerja yang harus dibayar meliputi semua jam kerja yang harus dibayar ditambah jam-jam yang tidak digunakan
untuk bekerja namun harus dibayar, misalnya cuti, sakit maupun tugas luar kota. Pengukuran produktivitas digunakan sebagai sarana manajemen untuk
menganalisa dan mendorong efisiensi produksi. Dengan pemberitahuan awal, instalasi medan pelaksanaan suatu sistem pengukuran akan meninggikan
kesadaran pegawai dan minatnya pada tingkat dan rangkaian produktivitas. Notoatmodjo 2003: 120 mengungkapkan bahwa penilaian terhadap suatu
kegiatan organisasi dapat didasarkan pada produktivitas kerjanya. Dimana untuk mengukur produktivitas dapat menggunakan kriteria-kriteria sebagai berikut:
1. Peningkatan prestasi kerja 2. Penurunan absensi pegawai
3. Penurunan rotasi kerja
4. Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan
Program keselamatan dan kesehatan kerja yang tidak berjalan dengan baik di
suatu perusahaan akan menyebabkan tingkat kecelakaan kerja yang tinggi. Akibat terjadinya kecelakaan itu banyak pihak yang mengalami kerugian disamping
kerugian langsung yaitu korban itu sendiri dan banyaknya waktu yang hilang dari ketua kelompok dan pimpinan atau tenaga kerja yang lain karena harus menolong
korban. Disamping itu banyak biaya yang timbul karena perusahaan harus