Food ProcessorSilent Cutter Sausage Filler PanciDandang

86

f. Kompor

Kompor yang baik adalah kompor yang memiliki nyala api yang seragam dan berwarna biru. Kompor ini digunakan baik untuk memasak sosis. Jika nyala api berwarna merah atau menggunakan minyak tanah, biasanya sosis yang dihasilkan akan berbau minyak tanah. Gambar 30. Kompor dua mata dan satu mata

g. Vacuum Sealer

Sosis yang telah dimasak selanjutnya didinginkan dan dikemas. Untuk memperpanjang daya simpan sosis, pengemasan dilakukan dengan cara vakum, agar udara dalam kemasan dapat dibuat seminimal mungkin. Alat yang digunakan untuk mengemas vakum adalah vacuum sealer. Gambar 31. Macam-macam Vacuum Sealer. 87

6. Proses Pembuatan Sosis Ikan

Proses pembuatan sosis meliputi beberapa tahapan, yaitu pemilihan daging ikan segar atau fillet, bisa juga dengan bahan baku surimi, penimbangan, penggilingan, pelembutan dan pengadukan, pengisian dan pengikatan, pemasakan, pendinginan, pengemasan, dan penyimpanan.

a. Pemilihan bahan.

Bahan dasar yang digunakan untuk pembuatan sosis adalah fillet atau daging ikan yang masih segar. Bahan yang sudah dibekukan dapat digunakan untuk membuat sosis, tetapi kurang baik dibanding dengan daging segar yang baru diperoleh dari penangkapan. Sedangkan bahan bantu yang digunakan juga harus dalam keadaan baik agar diperoleh sosis dengan kualitas baik juga.

b. Penimbangan

Bahan dasar yang telah dipilih selanjutnya ditimbang dengan tujuan untuk mengetahui berapa banyak bahan dasar yang digunakan dan berapa banyak bahan-bahan pendukung yang dibutuhkan.

c. Pembuatan fillet

Ikan –ikan yang berukuran besar, daging dipisahkan dahulu dari tulang utamanya dengan cara dibuat filet. Pembuatan filet ikan dapat dilakukan sebagai berikut; Ikan diletakkan dengan posisi miring. Daging pada pangkal insang dipotong sampai ke tulang menggunakan pisau khusus. Kemudian daging ikan disayat ke arah ekor sampai daging terlepas dari tulang. Selanjutnya ikan dibalik, dan daging disayat dari ekor ke arah kepala. Pisau ditekan agak menempel tulang, supaya daging tidak banyak tertinggal pada tulang.