Deskripsi data sikap Hasil Penelitian

student centre dan mengutamakan pemecahan masalah dalam proses pembelajarannya. Menurut Armai Arief model pembelajaran yang berpusat pada siswa strudent centre mampu membentuk karakter kemandirian, tanggung jawab, kreatif dan inovatif pada diri peserta didik. 75 Akibat diterapkannya model pembelajaran yang berpusat pada siswa ini, hasil belajar yang ditunjukkan oleh kelas eksperimen cukup memuaskan. Hal itu dibuktikan dengan rata-rata kelas yang tinggi. Tingginya rata-rata hasil belajar kelas ekperimen dikarenakan selama proses pembelajaran siswa merasa lebih nyaman dan lebih diberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berfikirnya. Sehingga muncul rasa percaya diri pada masing – masing siswa Dalam proses pembelajarannya, guru hanya mengajukan suatu masalah mengenai suatu hal malaria, masalah yang diajukan adalah masalah yang ada diskitar lingkungan siswa autentik. sedangkan siswalah yang berperan aktif dalam pembelajaran. Menurut Jones dalam Agung Nyoman, latihan-latihan memecahkan masalah autentik ini menjadikan siswa selalu memberdayakan kemampuan berpikirnya dan menjadikan siswa mempunyai kemampuan berpikir yang lebih tinggi sehingga mampu memecahkan masalah riil dan mengkaitkannya dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 76 Dengan diajukannya masalah yang autentik ini, Siswa dituntut untuk belajar secara aktif baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Preses pembelajaran di luar kelas dilakukan siswa dengan belajar mandiri. Belajar mandiri yang dimaksud adalah secara aktif dan kreatif mencari berbagai informasi dan sumber-sumber yang berkenaan dengan materi masalah yang diajukan. Pencarian berbagai informasi bisa diperoleh siswa dengan berbagai cara, misalnya mencari di internet ataupun bertanya kepada masyarakat sekitar yang tahu atau bahkan pernah mengalami masalah yang sama dengan masalah yang diperoleh siswa. 75 Arma Arief, Tantangan Pendidikan Di Era Global, Jakarta: Institut. 2005, hal 39 76 I Gusti Agung Nyoman Setiawan, Penerapan Pengajaran Kontekstual Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X2 SMA Laboratorium Singaraja , JPPP, Lembaga Penelitian Undiksha, 2008 , Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Setelah data atau informasi mengenai masalah yang diajukan sudah lengkap, siswa dituntut untuk kerja kelompok. Kerja kelompok tersebut dimaksudkan untuk memberikan ruang bagi para siswa untuk saling bertukan ide dan pendapat diantara teman-temannya. Disamping itu kerja kelompok atau dalam karakteristik problem based instruction disebut kolaborasi, akan mendorong siswa untuk melakukan penyelidikan dan dialog bersama untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan berfikir 77 . Dengan adanya kerja kelompok ini, masing-masing anggota kelompok mendapatkan tanggung jawab untuk kesuksesan kelompoknya. Mereka saling membantu untuk mengetahui dimana, apa dan bagaimana mereka mempelajari informasi itu. Dengan demikian pembentukan kelompok dalam strategi pembelajaran berdasarkan masalah menjadikan siswa pebelajar yang aktif, karena setiap anggota kelompok memegang tanggung jawab tertentu untuk kesusksesan kelompoknya. Disamping itu, kelemahan atau kekurangan sumber informasi yang diperoleh siswa dapat ditutupi. Sehingga pada akhir pembelajaran terbentuklah suatu solusi yang merupakan hasil dari keterapilan berfikir para siswa. Proses perolehan solusi ini yang akan selalu dikenang oleh siswa dan akan menimbulkan kesan kebermaknaan pada proses pembelajaran. Kebermaknaan inilah yang akan membuat proses pembelajaran semakin menarik. Ketertarikan ini terbukti dengan adanya hasil penyebaran angket yang dilakukan oleh peneliti untuk menilai besaran penerimaan siswa terhadap model pembelajaran yang dilakukan. Dari hasil penyabaran angket terdapat 70 siswa merasa tertarik dan 12,5 sangat tertarik dengan penerapan model problem based instruction. Ketertarikan dalam proses pembelajaran akan menimbulkan minat dalam belajar. Menurut hasil penelitian dari Suparyun, minat dalam belajar mampu meningkatkan hasil berlajar pretasi belajar 78 . 77 Richard I. Arends, Learning To Teach penerjemah Helly Prajitno dan Sri Mulyantini, buku dua, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008, hal 43 78 Suparyun, Hubungan Antara Minat Dan Prestasi Belajar Belajar Pendidikan Geografi, Laporan Penelitian, Universitas Terbuka, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UPBJJ Purwokerto Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa penerapan model problem based instruction PBI di dalam proses pembelajaran terbukti mampu meningkatkan hasil belajar siswa.