Secara umum desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 3.1 Desain Pre-test dan Post-test Kelompok Kontrol Tanpa Acak
Kelompok Pre-test
Perlakuan Post-test
E Y
1
X Y
2
K Y
1
- Y
2
Sumber:
46
Keterangan: E
= Kelompok eksperimen
K = Kelompok
kontrol Y
1
= Hasil
pretest siswa kelompok eksperimen
Y
2
= Hasil
pretest siswa kelompok kontrol
X = Perlakuan siswa pada kelas eksperimen dengan menggunakan PBI
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa sampel dibedakan menjadi dua kelompok yaitu, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada awal
pelajaran, kedua kelompok tersebut diberikan beberapa soal pre-test yang sama dan pada materi yang sama. Pre-test di sini berfungsi sebagai tolak ukur, sejauh
mana pemahaman dan persiapan awal terhadap materi yang akan disampaikan. Kemudian, proses pembelajaran dimulai dengan menerapkan perlakuan
model pembelajaran. Untuk kelompok eksperimen E, sistem pembelajaran menggunakan model Problem Based Instruction PBI sedangkan untuk
kelompok kontrol diajar dengan menggunakan metode konvensional. Sebagai evaluasi pemahaman siswa terhadap proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan, maka guru memberikan soal post-test yang sama pada masing – masing kelompok. Soal post-test tersebut sama dengan soal pre-test, hal itu
dilakukan supaya pengetahuan – pengetahuan awal dalam menjawab soal–soal pre-test
yang belum dimengerti oleh siswa dapat di fahami selama proses
46
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, hal 186
pembelajaran berlangsung. Pada akhirnya siswa–siswa dapat menjawab soal–soal post-test
yang mirip dengan pre-test tersebut. Hasil post-test inilah yang secara umum disebut sebagai hasil belajar siswa.
Peningkatan hasil test dari pre-test dan post-test dari masing-masing kelas dibandingkan diuji perbedaannya. Perbedaan yang signifikan antara gain dan
gain nomal kedua kelompok menunjukkan pengaruh dari perlakuan yang diberikan.
D. Populasi dan Sampel
Sebelum pengambilan data terlebih dahulu harus ditentukan populasi dan sampel yang akan diambil untuk dijadikan sebagai kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Dari sampel inilah kemudian data pada masing – masing kelas dapat diambil.
Tabel 3.2 Pengambilan Sampel
Populasi target Populasi terjangkau
sampel
1. Kelas X yang
berjumlah 9 kelas 2.
Kelas XI yang berjumlah 9 kelas
3. Kelas XII yang
berjumlah 7 kelas kelas X yang berjumlah 9
kelas kelas X
7
dan X
8
Dari tabel di atas dijelaskan bahwa: Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi target adalah seluruh siswa SMU
Negeri 6 Tangerang Selatan yang terdaftar pada semester 1 tahun ajaran 20092010. Mulai dari kelas X
yang berjumlah 9 kelas, kelas XI berjumlah 9 kelas dan kelas XII berjumlah 7 kelas. Jadi, yang menjadi populasi target dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa yang berada pada 27 kelas tersebut. Sedangkan populasi terjangkau dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas
X SMU Negeri 6 Tangerang Selatan yang terdaftar pada semester 1 tahun ajaran
20092010. Adapun jumlah kelasnya sebanyak 9 kelas. Teknik yang dipakai adalah jenis purposive sampling
Pengambilan sampel dari populasi dilakukan dengan cara peluang atau probability
sampling. Penarikan sampel dengan cara ini menggunakan dasar peluang akan. Dengan teknik random samplim sebanyak 9 kelas pada kelas X
diambil sebanyak 2 kelas, yaitu kelas X
7
dan kelas X
8
. E.
Variabel Penelitian
Variabel penelitian dapat diartikan sebagai suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas X berupa model
belajar Problem based instruction PBI sedangkan variabel terikatnya berupa hasil belajar Y. untuk lebih jelaskan, dapat digambarkan pada tabel berikut ini.
Tabel 3.3 Variabel Penelitian
No. Variabel
Indikator Definisi Konseptual
Definisi Opersional 1 Variabel
bebas X: Model
belajar Problem based instruction
PBI 1.
Penerimaan siswa terhadap
model Problem Based Instrucion
2. Tanggapan
siswa terhadap model Problem
Based Instruction
3. Penilaian siswa
terhadap model Problem Based
Instrution 4.
Pembentukan karakter siswa
Model pembelajaran merupakan Kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur
yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar tertent, dan berfungsi sebagai
pedoman bagai para perancang
pembelajaran dan para pengajar dalam
merencanakan aktivitas belajar menajar.
Pada penerapan model PBI siswa
dengan guru bersama-sama
melakukan sistem pembelajaran yang
telah diatur, kemudian guru
mengukur hasil belajar yang telah
dicapai dilihat dari aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik