B. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model problem based instruction
yang diterapkan pada kelas eksperimen dapat memberikan hasil yang lebih baik dibanding penerapan model pembelajaran konvensional yang
diterapakan pada kelas kontrol. Hal itu terbukti dengan tingginya rata-rata hasil evaluasi kelas eksperimen 76,83 yang telah dibandingkan dengan kelas kontrol.
Selain itu, uji parametrik yang dilakukan post-test kelas eksperimen dan kontrol dengan uji t dengan taraf signifikansi 5 diperoleh t
hitung
sebesar 2,911 sedangkan t
tabel
sebesar 2,00. Sehingga t
hitung
t
tabel
. Berdasarkan data penelitian yang diperoleh terdapat 90 siswa pada kelas eksperimen telah mencapai nilai KKM
yang ditentutan oleh sekolah yaitu 65. Sedangkan kelas kontrol hanya 70 saja yang telah mencapai KKM.
Rendahnya hasil belajar siswa pada kelas kontrol ini disebabkan oleh adanya rasa bosan yang dialami oleh siswa terhadap pelajaran, sehingga para siswa
kurang berminat dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal itu terbukti dangan banyaknya siswa yang sering keluar-masuk, mengobrol sendiri bahkan
mengantuk selama proses pembelajaran berlangsung. Gajala-gejala ini disebabkan oleh guru yang terlalu monoton dalam mengajar.
Sehingga para siswa kurang diberikan kesempatan untuk menggali dan mengembangkan keterampilan berfikir yang dimilikinya. Hal itu senada dengan
pendapat Nurhayati, bahwa pola pembelajaran yang selama ini masih berorientasi pada pola pembelajaran yang lebih didominasi oleh guru. Proses ini hanya
menekankan pada pencapaian tuntutan kurikulum dan penyampaian kontekstual semata dari pada pengembangan kemampuan belajar siswa
74
. Kondisi yang terjadi di kelas kontrol tersebut sangat berbeda dengan kondisi
yang berada di kelas eksperimen. Kelas eksperimen dalam proses pembelajarannya diterapkan model problem based instruction. Model
pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa
74
Nurhayati Abbas dkk, Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Dengan Penilaian Portofolio di SMPN 10 Kota Gorontalo.
http:puslitjaknov.orgdatafile2008 diakses pada 25012009 jam 20.00 WIB, hal 3-4
student centre dan mengutamakan pemecahan masalah dalam proses pembelajarannya. Menurut Armai Arief model pembelajaran yang berpusat pada
siswa strudent centre mampu membentuk karakter kemandirian, tanggung jawab, kreatif dan inovatif pada diri peserta didik.
75
Akibat diterapkannya model pembelajaran yang berpusat pada siswa ini, hasil belajar yang ditunjukkan oleh kelas eksperimen cukup memuaskan. Hal itu
dibuktikan dengan rata-rata kelas yang tinggi. Tingginya rata-rata hasil belajar kelas ekperimen dikarenakan selama proses pembelajaran siswa merasa lebih
nyaman dan lebih diberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berfikirnya. Sehingga muncul rasa percaya diri pada masing – masing siswa
Dalam proses pembelajarannya, guru hanya mengajukan suatu masalah mengenai suatu hal malaria, masalah yang diajukan adalah masalah yang ada
diskitar lingkungan siswa autentik. sedangkan siswalah yang berperan aktif dalam pembelajaran. Menurut Jones dalam Agung Nyoman, latihan-latihan
memecahkan masalah autentik ini menjadikan siswa selalu memberdayakan kemampuan berpikirnya dan menjadikan siswa mempunyai kemampuan berpikir
yang lebih tinggi sehingga mampu memecahkan masalah riil dan mengkaitkannya dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
76
Dengan diajukannya masalah yang autentik ini, Siswa dituntut untuk belajar secara aktif baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Preses pembelajaran di luar
kelas dilakukan siswa dengan belajar mandiri. Belajar mandiri yang dimaksud adalah secara aktif dan kreatif mencari berbagai informasi dan sumber-sumber
yang berkenaan dengan materi masalah yang diajukan. Pencarian berbagai informasi bisa diperoleh siswa dengan berbagai cara, misalnya mencari di internet
ataupun bertanya kepada masyarakat sekitar yang tahu atau bahkan pernah mengalami masalah yang sama dengan masalah yang diperoleh siswa.
75
Arma Arief, Tantangan Pendidikan Di Era Global, Jakarta: Institut. 2005, hal 39
76
I Gusti Agung Nyoman Setiawan, Penerapan Pengajaran Kontekstual Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X2 SMA Laboratorium
Singaraja , JPPP, Lembaga Penelitian Undiksha, 2008 , Jurnal Penelitian dan Pengembangan
Pendidikan