65
IPA pokok bahasan mengenal mengenal bagian hewan dan tumbuhan kelas dua
semester satu dapat meningkatkan antusisas serta prestasi belajar atau tidak.
Revisi produk dilakukan, apabila pada uji coba pemakaian terdapat kelemahan dan kekurangan. Dalam uji coba pemakaian, peneliti selalu
mengevaluasi kinerja produk dalam hal program media video animasi pembalajaran untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada, sehingga dapat
digunakan untuk penyempurnakan dan pembuatan produk baru
3.2 Prosedur Pengembangan Media Video Animasi
Pembelajaran
Proses produksi terdiri dari tiga tahapan, yaitu pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Ketiga proses tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1 Tahap pra produksi, meliputi kegiatan persiapan alat produksi, yaitu seperangkat komputer dan software-software pendukung dalam hal ini
software yang paling utama adalah Powtoon sebagai pembuat video animasi ini. Selain itu software yang perlu disiapkan lainnya adalah
Pinnacle Studio, Format Factory, Audacity yang berfungsi sebagai software pengolah video, desain grafis dan suara
2 Tahap produksi, Pada tahap ini peneliti mengembangkan GBIM, peta materi, flowchart dan juga naskah media video animasimeliputi
merealisasikan program sesuai naskah yang telah dibuat sebelumnya. Membuat media yang telah disusun melalui naskah media pembelajaran
kedalam bentuk grafis, animasi, teks, suara. Dari pembuatan desain grafisanimasi, maka akan diperoleh wujud nyata dari storyboard yang
telah ditentukan sebelumnya.
66
3 Tahap pasca produksi, meliputi kegiatan me-review, apakah ada kesalah serta ada kekurangan dalam media yang dibuat dan kegiatan
mengcopymedia video animasi pembelajaran yang telah selesai di validasi ke dalam falshdisk agar dapat di copy untuk kegiatan pembelajaran.
3.3 Uji Coba Produk Media Video Animasi pembelajaran
Desain produk yang telah dibuat dalam penelitian ini tidak bisa langsung diuji cobakan tetapi harus dibuat terlebih dahulu lalu menghasilkan sebuah produk
baru dapat diuji cobakan namun harus melalui tahap validasi dan direvisi
terlebih dulu. Pengujian hasil eksperimen ini, peneliti menggunakan pola one
grouppretest-postest design, yang mana dalam desain ini mengambil satu sampel subjek tanpa ada sampel kontrol sebagai pembanding. Desain ini menggunakan
dua kali perlakuan yaitu sebelum menggunakan media dan setelah menggunakan media. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen yaitu pretest. Sedangkan
observasi setelah eksperimen yaitu posttest.Desain eksperimen pola one grouppretest posttest design dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.4 Desain Eksperimen One GroupPretest Posttest Design Sumber : Sugiyono 2010
1
= Pretest X = Treatment
2
= Posttest
Berdasarkan bagan 3.4 tersebut dapat diberikan penjelasan sebagai berikut. Eksperimen dilakukan dengan membandingkan hasil observasi 0
1
dan 0
2. 1
adalah nilai dari pretest sedangkan 0
2
adalah nilai dari posttest. Media video animasi pembelajaran akan dinyatakan efektif penerapannya apabila nilai dari 0
2
1
X 0
2
67
lebih besar dari nilai 0
1 .
Jadi penelitian ini dilakukan dengan membandingkan keadaan atau nilai siswa sebelum menggunakan produk yang peneliti kembangkan
dengan setelah penerapan media video animasi pembelajaran.
3.4 Sumber DataSubjek Penelitian