PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN “SISTEM TATA SURYA” BERBASIS FLASH PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS VI SD N 2 TANGGULANOM SELOPAMPANG TEMANGGUNG JAWA TENGAH.

(1)

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN

“SISTEM TATA SURYA” BERBASIS

FLASH PADA MATA

PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS VI SD N

2 TANGGULANOM SELOPAMPANG TEMANGGUNG

JAWA TENGAH

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh Edo Ihzandy NIM. 10105241002

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JANUARI 2016


(2)

(3)

(4)

(5)

MOTTO

Plans are nothing, planning is everything - Unknown


(6)

PERSEMBAHAN

Atas kemudahan dan ridho Allah Subhanahu Wata’ala, skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Ibu dan Ayah tercinta, 2. Adikku tersayang.

3. Almamater Universitas Negeri Yogyakarta,


(7)

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN

“SISTEM TATA SURYA” BERBASIS

FLASH PADA MATA

PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS VI SD N 2

TANGGULANOM SELOPAMPANG TEMANGGUNG

JAWA TENGAH

Oleh

Edo Ihzandy NIM. 10105241002

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk multimedia pembelajaran yang layak pada mata pelajaran IPA materi sistem tata surya kelas VI Sekolah Dasar Negeri 2 Tanggulanom, Selopampang, Temanggung, Jawa Tengah.

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengadaptasi dan mengkombinasikan 3 model penelitian pengembangan dari Borg & Gall, Dick & Carey dan Alessi & Trollip. Langkah penelitian pengembangan pembelajaran yang digunakan adalah: (1) penelitian dan pengumpulan informasi awal; (2) analisis pembelajaran; (3) analisis pelaku belajar dan lingkungannya; (4) pengembangan; (5) uji coba pendahuluan; (6) revisi produk utama; (7) uji coba operasional; (8) revisi produk akhir. Subjek uji coba pendahuluan yaitu 4 orang siswa, kemudian subjek uji coba operasional adalah 18 siswa dan 1 orang guru. Instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman observasi, wawancara, dan angket. Kelayakan produk didasarkan pada hasil penilaian ahli materi, ahli media, siswa dan guru. Data hasil angket ahli, siswa, dan guru dianalisis dengan konversi skala lima.

Hasil penilaian dari ahli materi mendapatkan hasil akhir 4,60 dengan kategori sangat layak. Hasil penilaian dari ahli media mendapatkan kategori sangat layak dengan nilai 4,32. Selanjutnya pada uji coba pendahuluan melibatkan subyek 4 orang siswa mendapatkan skor penilaian 3,9 dengan kategori layak. Penilaian pada uji coba operasional oleh semua siswa kelas VI mendapatkan nilai 4.51 dengan kategori sangat layak. Hasil penilaian dari guru IPA kelas VI mendapatkan skor 4.53 dengan kategori sangat layak. Dilihat dari hasil penilaian tersebut, produk multimedia pembelajaran IPA materi sistem tata surya layak untuk digunakan dalam pembelajaran.

Kata Kunci : Sistem Tata Surya, Multimedia Pembelajaran, Ilmu Pengetahuan Alam.


(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat, karunia dan kemudahan-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi (TAS) sebagai bagian dari persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran „Sistem Tata Surya‟ Berbasis Flash pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI SD N 2 Tanggulanom Selopampang Temanggung Jawa Tengah.”

Dalam mengerjakan Tugas Akhir Skripsi (TAS) ini, penulis tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan dorongan motivasi dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNY, atas izin dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian

2. Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yang telah memberikan persetujuan untuk melaksanakan penelitian.

3. Prof. Dr. C. Asri Budiningsih selaku dosen Pembimbing I atas waktu, pengertian, dan kesabarannya terhadap penulis selama proses bimbingan yang banyak menyita waktu pembimbing.

4. Suyantiningsih, M.Ed. selaku dosen pembimbing II dan Ibu di kampus atas segala pengertian, kesabaran, masukan dan waktu yang diluangkan untuk membimbing penulis sehingga Tugas Akhir Skripsi dapat selesai dengan menyenangkan.


(9)

5. Ariyawan Agung, S.T. dan Dr. Pratiwi Pujiastuti selaku ahli media dan ahli materi yang telah memberikan kritik dan saran sebagai masukan dalam pengembangan multimedia pembelajaran sistem tata surya ini.

6. Seluruh dosen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan atas ilmu dan

pengalaman yang diberikan.

7. Kepada Kepala Sekolah SD N 2 Tanggulanom Selopampang Temanggung

Jawa Tengah atas izin dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

8. Siska Puspitasari S.Pd selaku guru mata pelajaran IPA SD N 2 Tanggulanom

Selopampang Temanggung Jawa Tengah atas waktu dan bantuan yang diberikan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

9. Siswa kelas VI SD N 2 Tanggulanom Selopampang Temanggung Jawa

Tengah yang telah membantu peneliti dalam pengambilan data, semoga multimedi pembelajaran berguna dalam proses pembelajaran.

10.Kedua Orangtua tercinta yang sangat luar biasa, Bapak Agus Pujiarto dan Ibu Peni Agustiyah dan Adik Erdena Cintya Putri untuk semua semangat, motivasi dan doanya.

11.Keluarga besar Kakek Salamun yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. 12.Sahabat tercinta dari Ngawi; Wisnu, Matyas, Faisal yang telah menemani perjuangan penulis untuk belajar bersama di Yogyakarta dan bantuan yang diberikan

13.Sahabat dari kecil, Bilal Baresi yang senantiasa memotivasi, berbagi cerita dan mengingatkan akan arti kehidupan .


(10)

(11)

DAFTAR ISI

hal

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN ... ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

PENGESAHAN ... ... iv

MOTTO ... ... v

PERSEMBAHAN ... ... vi

ABSTRAK ... ... vii

KATA PENGANTAR ... ... vii

DAFTAR ISI ... ... xi

DAFTAR TABEL ... ... xv

DAFTAR GAMBAR ... ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... ... xix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 9

C. Batasan Masalah ... 10

D. Rumusan Masalah ... 10

E. Tujuan Pengembangan ... 10

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ... 11

G. Manfaat Pengembangan ... 12

H. Definisi Operasional ... 14

BAB II KAJIAN TEORI A. Tinjauan tentang Pembelajaran IPA SD Materi Pokok Sistem Tata Surya ... 16


(12)

1. Pengertian IPA ... 16

2. Pembelajaran IPA SD ... 17

3. Tujuan Pembelajaran IPA SD ... 19

4. Materi Sistem Tata Surya ... ... 21

B. Karakteristik Siswa Kelas VI SD ... ... 22

1. Perkembangan Kognitif Siswa SD ... 22

2. Perkembangan Sosial Siswa SD ... ... 24

3. Perkembangan Emosional Siswa SD ... ... 25

C. Tinjauan tentang Media Pembelajaran ... 26

1. Pengertian Media Pembelajaran ... 26

2. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ... ... 28

3. Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran ... ... 32

D. Multimedia Pembelajaran ... 34

1. Pengertian Multimedia Pembelajaran ... ... 34

2. Komponen Multimedia Pembelajaran ... ... 37

3. Manfaat Multimedia Pembelajaran ... ... 40

4. Kelebihan dan Kekurangan Multimedia Pembelajaran ... .... 41

5. Karakteristik Multimedia Pembelajaran ... .... 44

6. Perangkat Lunak (Software) Pengembang Multimedia Pembelajaran ... ... 54

a. Adobe Flash Professional CS5 ... ... 54

b. Adobe Soundbooth CS5 ... ... 56

c. Adobe Premiere Pro CS5 ... ... 56

d. Adobe After Effect ... ... 57

e. Adobe Photoshop ... ... 58

f. CorelDraw X6 ... ... 59

7. Teori Belajar yang Melandasi Pengembangan Multimedia Pembelajaran ... 60


(13)

E. Kedudukan Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbasis

Flash dalam Kawasan Teknologi Pendidikan ... 61

F. Kerangka Berfikir ... 67

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 70

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan ... 70

1. Penelitian dan Pengumpulan Informasi Awal ... .. 73

2. Analisis Pembelajaran ... . 74

3. Analisis Pebelajar (Development) ... . 74

4. Pengembangan ... ... 74

5. Uji Coba Pendahuluan ... 76

6. Revisi Produk Utama ... ... 77

7. Uji Coba Operasional... . 77

8. Revisi Produk Akhir ... . 77

C. Waktu dan Tempat Penelitian ... 78

D. Uji Alfa/Validasi Produk ... 79

E. Subjek Uji Coba ... 80

F. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data ... 81

1. Metode Pengumpulan Data ... 81

2. Instrumen Pengumpulan Data ... 82

G. Validasi Instrumen ... . 87

H. Teknik Analisis Data ... 92

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... ... 96

1. Hasil Pengumpulan Informasi Awal ... 96

2. Analisis Pembelajaran ... 98

3. Analisis Pebelajar dan Lingkungannya... 99


(14)

5. Uji Coba Pendahuluan ... ... 122

6. Revisi Produk Utama ... ... 126

7. Uji Coba Operasional ... ... 127

8. Revisi Produk Akhir ... ... 133

B. Pembahasan ... ... 133

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 138

B. Keterbatasan Penelitian ... 138

C. Saran ... 139

DAFTAR PUSTAKA ... ... 140


(15)

DAFTAR TABEL

hal

Tabel 1. Korelasi Psikologis Antara Warna dan Manusia ... 51

Tabel 2. Kesesuaian Penggunaan Warna ... ... 53

Tabel 3. Lembar Kisi-kisi Observasi Awal ... ... 82

Tabel 4. Lembar Kisi-kisi Wawancara Guru ... ... 83

Tabel 5. Lembar Kisi-kisi Wawancara Siswa ... ... 84

Tabel 6. Lembar Kisi-kisi Angket Ahli Materi dan Ahli Media ... ... 85

Tabel 7. Lembar Kisi-kisi Angket Siswa ... ... 86

Tabel 8. Lembar Kisi-kisi Angket Guru ... ... 87

Tabel 9. Tabel instrumen angket validasi ahli materi sebelum revisi ... ... 88

Tabel 10. Tabel instrumen angket validasi ahli materi sesudah revisi ... 89

Tabel 11. Tabel instrumen angket validasi ahli media sebelum revisi ... . 90

Tabel 12. Tabel instrumen angket validasi ahli media setelah revisi ... 91

Tabel 13. Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan skala 5 .. 93

Tabel 14. Pedoman Hasil Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif .. 94

Tabel 15. Hasil Validasi Multimedia Pembelajaran dari segi Materi oleh Ahli Materi Tahap I ... ... 106

Tabel 16. Data Rata-Rata Penilaian Setiap Aspek oleh Dosen Ahli Materi Pelajaran IPA Tahap I ... ... 106

Tabel 17. Hasil Validasi Multimedia Pembelajaran dari segi Materi oleh Ahli Materi Tahap II ... ... 112

Tabel 18. Data Rata-Rata Penilaian Setiap Aspek oleh Dosen Ahli Materi Pelajaran IPA Tahap II ... ... 112

Tabel 19. Hasil Validasi Multimedia Pembelajaran oleh Ahli Media Tahap I ... ... 114

Tabel 20. Data Rata-Rata Penilaian Setiap Aspek oleh Dosen Ahli Media Tahap I ... ... 115

Tabel 21. Hasil Validasi Multimedia Pembelajaran oleh Ahli Media Tahap II ... ... 121


(16)

Tabel 22. Data Rata-Rata Penilaian Setiap Aspek oleh

Dosen Ahli Media Tahap II ... ... 122 Tabel 23. Hasil Uji Coba Awal dengan Subjek 4 Orang Siswa ... ... 124 Tabel 24. Data Rata-rata Penilaian tiap Aspek oleh 4 Orang Siswa .... .... 125 Tabel 25. Hasil Uji Lapangan oleh Semua Siswa Kelas 6

SD N 2 Tanggulanom ... ... 129 Tabel 26 Data Rata-rata Penilaian tiap Aspek oleh Semua Siswa Kelas 6

SD N 2 Tanggulanom ... ... 130 Tabel 27. Hasil Uji Lapangan oleh Guru IPA Kelas 6

SD N 2 Tanggulanom ... ... 131 Tabel 28. Data Rata-rata Penilaian menurut Aspek oleh Guru IPA


(17)

DAFTAR GAMBAR

hal

Gambar 1. Interface / tampilan Adobe Flash CS5 ... 55

Gambar 2. Interface / tampilan Adobe Soundbooth CS5 ... ... 56

Gambar 3. Interface / tampilan AdobePremiere Pro CS5 ... ... 57

Gambar 4. Interface / tampilan AdobeAfterEffectCS5 ... ... 58

Gambar 5. Interface / tampilan AdobePhotoshopCS5 ... ... 58

Gambar 6. Interface / tampilan CorelDrawX6 ... ... 59

Gambar 7. Definisi Teknologi Pendidikan, AECT 2008 ... ... 62

Gambar 8. Kerangka berfikir ... ... 69

Gambar 9. Model Penelitian Pengembangan Multimedia Pembelajaran Sistem Tata Surya Berbasis Flash adaptasi Model Penelitian Borg and Gall, Dick and Carrey dan Alessi Trollip ... ... 72

Gambar 10. Contoh penggabungan pada intro multimedia ... ... 104

Gambar 11. Diagram Hasil Penilaian Ahli Materi Tahap 1 ... ... 107

Gambar 12. Poin KD dan Indikator ... ... 108

Gambar 13. Poin KD dan Indikator Setelah Revisi ... ... 108

Gambar 14. Punilsan Teks pada Kala Rotasi Bumi Sebelum Revisi .. ... 109

Gambar 15. Punilsan Teks pada Kala Rotasi Bumi Setelah Revisi .. ... 109

Gambar 16. Tampilan Gambar Satelit Jupiter Sebelum Revisi .. ... 110

Gambar 17. Tampilan Gambar Satelit Jupiter Setelah Revisi .. ... 110

Gambar 18. Penulisan pada Soal Evaluasi Sebelum Revisi ... 111

Gambar 19. Penulisan pada Soal Evaluasi Setelah Revisi ... ... 111

Gambar 20. Diagram Hasil Penilaian Ahli Materi Tahap II ... ... 113

Gambar 21. Diagram Hasil Penilaian Ahli Media Tahap I ... ... 115

Gambar 22. Layout/tampilan menu awal multimedia pembelajaran Sebelum Revisi ... 116

Gambar 23. Layout/tampilan menu awal multimedia pembelajaran Setelah Revisi ... 117


(18)

Gambar 24. Kualitas Gambar Lintasan Asteroid Sebelum Revisi ... ... 117

Gambar 25. Kualitas Gambar Lintasan Asteroid Setelah Revisi ... ... 118

Gambar 26. Tampilan Feedback Hasil Evaluasi Sebelum Revisi ... ... 118

Gambar 27. Tampilan Feedback Hasil Evaluasi Setelah Revisi ... ... 119

Gambar 28. Ukuran Tombol Keluar dan Home Sebelum Revisi .... ... 119

Gambar 29. Ukuran Tombol Keluar dan Home Setelah Revisi .... ... 120

Gambar 30. Diagram Hasil Penilaian Ahli Media Tahap II ... ... 122

Gambar 31. Diagram Hasil Penilaian Uji Coba Pendahuluan ... ... 125

Gambar 32. Gambar Planet Venus Sebelum Revisi ... ... 126

Gambar 33. Gambar Planet Venus Setelah Revisi ... ... 127

Gambar 34. Diagram Hasil Penilaian Uji Lapangan oleh Semua Siswa .. 130


(19)

DAFTAR LAMPIRAN

hal

Lampiran 1. Kelengkapan Multimedia Pembelajaran ... 144

1.1. Silabus Mata Pelajaran IPA ... ... 145

1.2. Flowchart... ... 146

1.3. Storyboard ... ... 147

1.4. Desain Cover Multimedia Pembelajaran IPA ... ... 154

Lampiran 2. Instrumen Evaluasi Ahli Materi & Media ... ... 155

2.1. Penilaian Ahli Materi Tahap I ... ... 156

2.2. Penilaian Ahli Materi Tahap II ... ... 159

2.3. Penilaian Ahli Media Tahap I ... ... 162

2.4. Penilaian Ahli Media Tahap II ... ... 166

Lampiran 3. Instrumen Penilaian Siswa dan Guru ... ... 170

3.1. Instrumen Penilaian Uji Coba Pendahuluan ... ... 171

3.2. Instrumen Penilaian Uji Coba Operasional Siswa ... ... 174

3.3. instrumen Penilaian Uji Coba Operasional Guru ... ... 177

3.4. Dokumentasi Foto Kegiatan Penelitian ... ... 180

Lampiran 4. Rekapitulasi Data Penelitian ... ... 182

4.1. rekapitulasi Hasil Validasi Ahli Materi dan Ahli Media ... 183

4.2. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Pendahuluan ... ... 188

4.3. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Operasional ... ... 189

4.4. Hasil Wawancara oleh Guru dan Siswa Kelas 6 SD N 2 Tanggulanom ... ... 191

Lampiran 5. Surat-surat Penelitian ... ... 193

5.1. Surat Izin Penelitian dari FIP ... ... 194

5.2. Surat Izin dari KESBANGLINMAS Yogyakarta ... ... 195


(20)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib ditempuh siswa di jenjang sekolah dasar. IPA atau sering juga disebut dengan istilah sains, menurut Hendro Darmodjo dan Jenny R. E. Kaligis (1992: 3) adalah pengetahuan yang rasional dan obyektif tentang alam semesta dan segala isinya. Mata pelajaran ini mempelajari bagaimana hubungan antara manusia dengan alam, dan untuk menjadi manusia yang baik hendaknya mengetahui karakteristik tempat tinggalnya. Bumi adalah tempat dimana manusia tinggal, dan bumi berada di dalam tata surya bersama planet-planet lain yang pusatnya adalah matahari.

Mata pelajaran IPA menjadi salah satu mata pelajaran yang diujikan dalam US (Ujian Sekolah). Sebagai mata pelajaran yang diujikan dalam US, IPA semestinya lebih mendapatkan perhatian dalam hal penyampaian materi, tidak hanya secara kuantitas, namun juga secara kualitas.

Pembelajaran IPA di sekolah dasar sebaiknya dilaksanakan secara menarik dan menyenangkan. Siswa usia sekolah dasar yang masih dalam tahap operasional konkret, membutuhkan contoh konkret agar dapat memahami apa yang dipelajarinya. Pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional seperti ceramah kurang sesuai untuk pembelajaran IPA di sekolah dasar, karena


(21)

banyak objek materi yang sukar diamati secara langsung atau tidak berada di lingkungan siswa. Buku paket yang menjadi pedoman siswa dalam belajar IPA juga belum cukup memadai sebagai sumber referensi karena hanya terdapat gambar dan ilustrasi saja.

Berdasarkan pengamatan proses pembelajaran pada observasi awal di Sekolah Dasar Negeri 2 Tanggulanom Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung Jawa Tengah, diketahui bahwa pembelajaran sudah dapat berjalan dengan baik dengan menggunakan metode ceramah, namun siswa terlihat kurang aktif dan cenderung bosan karena hanya mendengarkan guru dan melihat buku paket untuk melihat gambar, sedangkan gambar yang ada di buku paket juga belum lengkap. Hal tersebut membuat siswa kurang dapat memahami materi pelajaran yang diajarkan dan membutuhkan waktu lebih banyak untuk dicerna dengan baik dan utuh.

Media pembelajaran dapat menjadi alat bantu mengajar IPA di sekolah dasar. Penggunaan multimedia sebagai media pembelajaran dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Sesuai dengan karakteristik multimedia pembelajaran yang dapat mencakup aspek audio, visual, dan video, materi yang disajikan tentu lebih menarik dan beragam. Media pembelajaran juga dapat dirancang sesuai kebutuhan belajar, sehingga cocok dengan karakteristik belajar siswa. Multimedia pembelajaran juga akan menambah pengalaman belajar baru


(22)

bagi siswa. Dengan pengalaman baru ini diharapkan siswa lebih tertarik dan bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran.

Pengembangan multimedia pembelajaran yang memenuhi kriteria dan aspek-aspek sebagai media pembelajaran yang baik telah dibahas dalam salah satu bidang ilmu Teknologi Pembelajaran. Definisi Teknologi Pembelajaran yang dirumuskan oleh Association for Educational Communication and Technology

(AECT) (2004: 3) “Educational technology is the study and ethical practice of facilitating learning and improving performance by creating, using, and managing appropriate technological processes and resources”. Definisi tersebut

mengandung makna bahwa peran teknologi pembelajaran adalah untuk memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan menciptakan, menggunakan atau memanfaatkan dan mengelola proses sumber belajar yang tepat.

Creating (Menciptakan sumber belajar) merupakan hal yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan pembelajaran yang ada, sekaligus juga untuk memfasilitasi pembelajaran. Pengembangan multimedia pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dalam belajar diharapkan menjadi salah satu alternatif pemanfaatan sumber belajar yang dapat digunakan oleh guru dan siswa untuk pembelajaran yang lebih baik. Guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang meliputi:


(23)

1. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.

2. Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

3. Seluk-beluk proses belajar.

4. Hubungan antara metode mengajar dan media pembelajaran.

5. Nilai atau manfaat metode pendidikan dalam pembelajaran.

6. Pemilihan dan penggunaan media pendidikan.

7. Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan. 8. Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran.

9. Usaha inovasi dalam media pendidikan(Cecep Kustandi dan Bambang

Sutjipto dalam Hamalik, 1994: 6).

Penggunaan media pembelajaran yang baik dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran agar siswa lebih semangat dan cepat untuk menangkap isi materi.

Berdasarkan wawancara dan observasi awal pada tanggal 28 Juli 2015 dengan guru mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar Negeri 2 Tanggulanom Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung Jawa Tengah, guru mengalami kendala dalam mengajar mata pelajaran IPA khususnya materi sistem tata surya dikarenakan belum adanya media yang dapat digunakan untuk membantu menggambarkan lebih jelas tentang sistem tata surya. Guru membutuhkan waktu


(24)

lebih untuk menarik perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran karena hanya menggunakan metode mengajar ceramah.

Beberapa siswa mengemukakan kurang tertarik dalam mengikuti

pembelajaran mata pelajaran IPA khususnya materi sistem tata surya. Kurang tertariknya siswa dalam pembelajaran IPA materi sistem tata surya dikarenakan sulitnya memahami materi yang hanya berupa gambar ilustrasi di buku paket dan LKS yang jumlahnya sedikit, dan kurang lengkap. Siswa juga merasa sedikit kesusahan untuk menggambarkan seperti apa planet dan benda-benda yang ada di luar angkasa karena tidak semua benda tersebut dilengkapi dengan gambar atau foto yang jelas. Hal itu tentu saja membuat siswa kurang puas dalam belajar IPA khususnya materi sistem tata surya.

Adanya fasilitas yang dimiliki di Sekolah Dasar Negeri 2 Tanggulanom Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung Jawa Tengah seperti LCD proyektor dan juga notebook seharusnya dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran, karena fasilitas tersebut dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan menarik perhatian siswa. Fasilitas tersebut juga dapat menjadi pengalaman baru bagi siswa sebagai alat bantu dalam belajar. Belum dimanfaatkannya fasilitas tersebut karena guru tidak memiliki media pembelajaran yang dapat digunakan.

Berdasarkan karakteristik permasalahan di SD N 2 Tanggulanom Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung Jawa Tengah tesebut, aplikasi multimedia


(25)

pembelajaran sistem tata surya berbasis flash merupakan salah satu media yang dapat dikembangkan untuk mengatasi kendala pembelajaran seperti yang telah

diuraikan di atas. Flash merupakan software yang memiliki kemampuan

menggambar sekaligus menganimasikannya, serta mudah untuk dipelajari. Flash

tidak hanya digunakan dalam pembuatan animasi, tetapi pada zaman sekarang ini

flash juga banyak digunakan untuk keperluan lainnya seperti dalam pembuatan game, presentasi, membangun web, animasi pembelajaran, bahkan juga dalam pembuatan film (M Amarullah Akbar. Dkk, 2008). Aplikasi ini menggabungkan unsur teks, gambar, video dan juga audio di dalamnya sehingga membuat materi pelajaran sistem tata surya lebih menarik perhatian siswa. Guru diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang interaktif dengan multimedia pembelajaran ini.

Berdasarkan wawancara awal dengan guru IPA kelas VI SD N 2 Tanggulanom, diketahui pula bahwa siswa membutuhkan perhatian lebih dalam pembelajaran IPA materi tata surya. Materi sistem tata surya berisi tentang apa saja objek yang terdapat dalam tata surya, dan guru membutuhkan media pembelajaran yang dapat membantu menunjukkan seperti apa objek-objek langit secara lebih jelas. Oleh sebab itu, guru membutuhkan media pembelajaran yang sesuai dan menarik untuk membantu mengatasi masalah tersebut dan media pembelajaran yang tepat adalah multimedia pembelajaran berbasis flash. Guru IPA kelas VI SD N 2 Tanggulanom juga setuju untuk menggunakan multimedia pembelajaran berbasis flash yang akan dibuat dikarenakan belum adanya media


(26)

pembelajaran seperti itu di sekolah dan juga multimedia pembelajaran berbasis

flash sangat cocok digunakan sebagai wadah untuk mengemas pembelajaran IPA materi sistem tata surya. Terdapat sedikit kendala terhadap kompetensi siswa dalam mengoperasikan program multimedia berbasis flash ini, selain sekolah yang letaknya jauh dari kota, siswa sedikit asing dengan komputer atau laptop. Kendala ini dapat teratasi dengan bantuan guru dalam pengoperasian multimedia ini. Hal tersebut dapat menjadi pengalaman baru dalam menggunakan multimedia pembelajaran, dan juga diharapkan multimedia berbasis flash dapat menjadi pembendaharaan media pembelajaran yang berguna kedepannya.

Teori Belajar yang melandasi pengembangan multimedia ini adalah gabungan dari teori belajar kognitif dan behavioristik. Menurut Asri Budiningsih (2005: 34), proses belajar terjadi antara lain mencakup pengaturan stimulus yang diterima dan menyesuaikannya dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki dan terbentuk di dalam pikiran seseorang berdasarkan pemahan dan pengalaman-pengalaman sebelumnya. Multimedia pembelajaran ini akan membantu siswa memperjelas tentang beberapa pemahaman yang telah dimilikinya tentang tata surya seperti mengapa bulan dapat terlihat dari bumi dan planet jupiter yang ukurannya jauh lebih besar tidak nampak.

Siswa yang masih dalam tahap operasional konkret (Piaget dalam Asri Budiningsih 2005:38) sudah dapat sudah dapat berpikir logis namun dengan benda yang konkret. Multimedia membantu siswa dalam menunjukkan atau


(27)

menampilkan bentuk asli dari planet-planet dan objek lain penyusun tata surya untuk membantu siswa memahami materi ini.

Teori belajar behavioristik menurut Asri Budiningsih (2005:20) belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dikatakan telah belajar apabila dia dapat menunjukkan tingkah laku atau hasil dari belajarnya.

Multimedia pembelajaran “Sistem Tata Surya” berbasis flash yang akan dikembangkan berpedoman kepada silabus yang digunakan oleh guru dan materinya berasal dari beberapa buku paket, dan beberapa gambar dari internet. Aplikasi yang berkonsep praktis namun lengkap ini diharapkan menjadi alternatif bagi sekolah sebagai media pembelajaran yang baik dan berguna untuk membantu mencapai kompetensi yang diharapkan, sekaligus merangsang siswa agar tertarik dan lebih semangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa yang bersemangat tentu saja membuat suasana belajar di dalam kelas menjadi lebih interaktif dan menyenangkan bagi guru dan juga siswa itu sendiri sehingga siswa diharapkan dapat memahami materi pelajaran dengan baik. Lingkungan belajar yang demikianlah yang diinginkan dari adanya pengembangan multimedia pembelajaran “Sistem Tata Surya” berbasis flash ini.


(28)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, beberapa masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Sebagian besar siswa kelas VI SD N 2 Tanggulanom Kecamatan

Selopampang Kabupaten Temanggung Jawa Tengah kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran mata pelajaran IPA khususnya pada materi Sistem Tata Surya.

2. Sebagian besar siswa kelas VI SD N 2 Tanggulanom Kecamatan

Selopampang Kabupaten Temanggung Jawa Tengah mengalami masalah dalam memahami pelajaran IPA khususnya pada materi Sistem Tata Surya karena kurangnya contoh gambar yang ada di buku paket maupun LKS. 3. IPA menjadi salah satu mata pelajaran yang diujikan di Ujian Sekolah (US),

namun mata pelajaran tersebut kurang mendapat perhatian lebih sehingga siswa merasa bosan dengan penyajian yang konvensional.

4. Kurang dimanfaatkannya fasilitas di SD N 2 Tanggulanom Kecamatan

Selopampang Kabupaten Temanggung Jawa Tengah seperti notebook dan

LCD proyektor untuk proses pembelajaran.

5. Guru kelas VI SD N 2 Tanggulanom Kecamatan Selopampang Kabupaten

Temanggung Jawa Tengah masih dominan menggunakan metode belajar ceramah dan hanya mengandalkan buku paket dan LKS.


(29)

6. Belum dikembangkannya multimedia pembelajaran Sistem Tata Surya berbasis flash sebagai salah satu pilihan sumber belajar yang dapat digunakan untuk mengajar guru kelas VI SD N 2 Tanggulanom Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung Jawa Tengah.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang masih luas tersebut, maka penelitian ini dibatasi pada belum dikembangkannya multimedia pembelajaran “Sistem Tata Surya” berbasis flash sebagai salah satu pilihan sumber belajar pelajaran IPA yang dapat digunakan siswa kelas VI SD N 2 Tanggulanom Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung Jawa Tengah.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah ditetapkan seperti di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana menghasilkan multimedia pembelajaran berbasis flash yang layak sebagai sumber belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi Sistem Tata Surya untuk siswa kelas VI SD N 2 Tanggulanom Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung Jawa Tengah?

E. Tujuan Pengembangan

Adapun tujuan dari penelitian pengembangan media pembelajaran ini adalah menghasilkan produk multimedia pembelajaran Sistem Tata Surya berbasis flash


(30)

pembelajaran siswa kelas VI SD N 2 Tanggulanom Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung Jawa Tengah.

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Multimedia pembelajaran sistem tata surya ini dikembangkan dengan

software Adobe Flash CS5 Professional dan didukung oleh software CorelDraw X6 & Adobe Photoshop sebagai aplikasi pengolah gambar, dan Adobe Soundbooth sebagai aplikasi pengolah audio. Media pembelajaran ini dapat digunakan untuk guru ataupun siswa yang dapat mengoperasikan komputer dan menjalankan program aplikasinya. Aplikasi yang dikembangkan mempunyai spesifikasi seperti berikut:

1. Aplikasi multimedia pembelajaran “Sistem Tata Surya” ini digunakan untuk alat bantu mengajar guru kelas VI SD semester 2.

2. Aplikasi multimedia pembelajaran “Sistem Tata Surya” ini menganut pada kurikulum yang digunakan sekarang, yaitu kurikulum KTSP.

3. Aplikasi multimedia pembelajaran ini berisi tentang materi yang disusun oleh unsur teks, gambar, animasi, video, dan audio.

4. Aplikasi multimedia pembelajaran ini berisi susunan dan deskripsi dari penyusun tata surya seperti matahari dan planet-planet beserta satelitnya, juga benda langit lainnya seperti asteroid, meteroid, dan komet.

5. Multimedia pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan gabungan antara teori belajar kognitif dan behavioristik.


(31)

6. Aplikasi multimedia pembelajaran ini dilengkapi dengan petunjuk penggunaan, SK, KD, indikator, materi, video dan evaluasi.

G. Manfaat Pengembangan

Setelah adanya pengembangan multimedia pembelajaran ini, diharapkan adanya kontribusi yang dapat bermanfaat oleh berbagai pihak, diantaranya:

1. Manfaat Teoretis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu kajian yang dapat digunakan sebagai referensi pengembangan multimedia pembelajaran berbasis flash yang layak sebagai sumber belajar siswa mata pelajaran IPA kelas VI SD.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

1) Membantu guru IPA kelas VI SD N 2 Tanggulanom Kecamatan

Selopampang Kabupaten Temanggung Jawa Tengah dalam penyampaian materi pelajaran sistem tata surya.

2) Membantu guru IPA kelas VI SD N 2 Tanggulanom Kecamatan

Selopampang Kabupaten Temanggung Jawa Tengah dalam menarik perhatian siswa dalam belajar materi sistem tata surya.


(32)

b. Bagi Siswa

1) Mempermudah siswa kelas VI SD N 2 Tanggulanom Kecamatan

Selopampang Kabupaten Temanggung Jawa Tengah dalam memahami materi sistem tata surya.

2) Siswa kelas VI SD N 2 Tanggulanom Kecamatan Selopampang

Kabupaten Temanggung Jawa Tengah lebih tertarik untuk belajar IPA materi sistem tata surya.

3) Pengalaman baru bagi siswa kelas VI SD N 2 Tanggulanom

Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung Jawa Tengah dalam belajar IPA materi sistem tata surya menggunakan multimedia pembelajaran berbasis flash.

c. Bagi Sekolah

Sebagai salah satu alternatif sumber belajar berbentuk multimedia pembelajaran berbasis flash yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pembelajaran.

d. Bagi Jurusan Teknologi Pendidikan

Menambah kepustakaan penelitian pengembangan sumber belajar

menggunakan media pembelajaran berupa multimedia berbasis flash


(33)

H. Definisi Operasional

Definisi operasional yang perlu dibatasi dalam penelitian ini yaitu:

1. Pengembangan Multimedia Pembelajaran berbasis flash.

Multimedia adalah gabungan dari unsur teks, grafik, audio, animasi, dan video. Jadi pengembangan multimedia pembelajaran adalah proses merancang, memproduksi, dan mengevaluasi gabungan unsur teks, grafik, audio, animasi dan video yang dikemas menjadi satu kemasan yang digunakan untuk menyampaikan informasi berupa materi belajar sehingga pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan. Aplikasi yang sesuai untuk mengemas multimedia pembelajaran ini adalah Adobe Flash. Adobe Flash

dapat menggabungkan unsur-unsur media menjadi satu kemasan yang menarik, dan mudah untuk digunakan.

2. Penelitian pengembangan multimedia pembelajaran berbasis flash ini hanya membahas materi sistem tata surya dan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa yaitu dapat mesdeskripsikan sistem tata surya serta posisi dari penyusun tata surya. Materi yang ada dalam bab ini sedikit sulit dipahami jika hanya dengan teks dan membutuhkan bantuan media untuk menggambarkannya. Lalu indikator keberhasilan belajar siswa yaitu:

a. Mencari informasi tentang planet-planet yang beredar mengelilingi matahari.


(34)

c. Mendeskripsikan peredaran planet-planet di dalam tata surya.

d. Membuat perbandingan ukuran anggota-anggota tata surya dengan skala yang tepat.


(35)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Tinjauan tentang Pembelajaran IPA SD Materi Pokok Sistem Tata Surya 1. Pengertian IPA

Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA merupakan salah satu disiplin ilmu yang mempelajari tentang apa yang ada di alam. Sebagai makhluk berakal, manusia sebaiknya mempelajari tentang alam dimana tempat yang ditinggalinya. Tidak hanya terbatas oleh alam yang ada disekitarnya, dalam hal ini bisa dikatakan bahwa IPA juga mempelajari tentang struktur tubuh manusia, hewan, tumbuhan, dan juga yang ada diluar bumi.

Rom Harre dalam (Hendro Darmodjo & Jenny R. E. Kaligis, 1993: 4) berpendapat, “Science is a collection of well attested theories which explain the patterns and regularities among carefully studied phenomena”. Ilmu

pengetahuan alam adalah sekumpulan teori yang telah teruji kebenarannya yang menjelaskan tentang pola-pola dan keteraturan dari gejala yang telah diamati dan dipelajari.

Selanjutnya, Srini M. Iskandar (1997: 2) mengemukakan bahwa ilmu pengetahuan alam sebagai disiplin ilmu disebut juga produk IPA karena merupakan kumpulan dari hasil kegiatan empirik dan analitik yang telah dilakukan oleh para ilmuwan selama berabad-abad. Ilmu pengetahuan alam


(36)

mempunyai produk yang berbentuk fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori IPA.

Kemudian Jacobson & Bergman (1980: 4), mengungkapkan definisi IPA : “Science is the investigation and interpretation of events in the natural, physical environment and within our bodies”. IPA merupakan investigasi dan interpretasi dari kejadian di alam, lingkungan fisik dan bahkan tubuh manusia. Adapun pendapat dari Hendro Darmodjo (1992: 5) tentang tiga hakikat IPA, yaitu:

a. Proses dari upaya manusia untuk memahami berbagai gejala alam. Dapat diartikan bahwa diperlukannya suatu cara tertentu yang bersifat analitis, cermat, lengkap serta menghubungkan gejala alam yang satu dengan yang lain sehingga dapat membentuk sudut pandang yang baru dan menyeluruh tentang objek yang diamati.

b. Produk dari upaya manusia untuk memahami berbagai jenis gejala alam. Produk berupa prinsip-prinsip, teori-teori, hukum-hukum, konsep-konsep, maupun fakta-fakta yang kesemuanya itu ditujukan untuk menjelaskan tentang berbagai gejala alam.

c. Faktor yang dapat mengubah sikap dan pandangan manusia terhadap alam semesta, dari sudut pandang mitologis menjadi sudut pandang ilmiah.

Dapat disimpulkan dari beberapa pendapat ahli tersebut tentang definisi IPA yaitu, ilmu pengetahuan alam adalah teori atau produk yang dihasilkan dari penelitian manusia tentang apa yang ada di alam dan telah teruji kebenarannya.

2. Pembelajaran IPA SD

Ilmu pengetahuan alam adalah sebuah disiplin ilmu yang penting untuk dipelajari oleh manusia sejak dini, karena semakin dini manusia mempelajari


(37)

tentang IPA maka akan banyak ilmu yang dapat diketahui dan diaplikasikan dalam kehidupannya sehari-hari. Anak tidaklah seperti ilmuwan ataupun orang dewasa, struktur kognitif anak tidak dengan mudah menangkap atau mempelajari tentang disiplin ilmu ini. Perlu adanya pelatihan dan kesempatan untuk mendapatkan keterampilan-keterampilan sehingga anak dapat berfikir serta bertindak secara ilmiah.

Paolo & Marten dalam Usman Samatowa (2006: 9) berpendapat tentang IPA untuk sekolah dasar, yaitu mengamati apa yang terjadi, mencoba apa yang diamati, mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang akan terjadi, menguji bahwa ramalan itu benar. Hendro Darmojo dan Jenny R. E. Kaligis (1993: 7) mengemukakan pembelajaran IPA didasarkan pada hakikat IPA itu sendiri yaitu segi proses, produk, dan pengembangan sikap. Pembelajaran IPA di sekolah dasar seharusnya diharapkan berdasar pada pendekatan empirik dengan asumsi bahwa alam raya ini dapat dipelajari, dipahami, dan dijelaskan yang tidak semata-mata bergantung pada metode kausalitas tetapi melalui proses tertentu, misal observasi, eksperimen, dan analisis rasional. Jadi dalam pembelajaran IPA siswa tidak hanya diberikan materi atau pengetahuan saja, namun siswa juga harus aktif menggunakan pikiran dalam mempelajari gejala-gejala alam.

Dari uraian di atas dapat menjadi pegangan untuk pengembang media bagaimana mengembangkan program pembelajaran yang sesuai dengan


(38)

pembelajaran IPA di sekolah dasar. Banyak hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan program, seperti bahasa yang mudah dipahami, menampilkan foto/gambar dari objek materi yang sesuai dengan bentuk aslinya, dan terdapat animasi dan suara. Hal tersebut bertujuan agar program multimedia pembelajaran “Sistem Tata Surya” berbasis flash ini sesuai dengan kemampuan belajar siswa SD dan dapat mempermudah siswa dalam menarik perhatian, memahami, dan kemudian siswa akan terangsang untuk aktif dalam proses pembelajaran.

3. Tujuan Pembelajaran IPA SD

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, IPA merupakan mata pelajaran atau ilmu yang penting untuk dipelajari karena semakin dini manusia mempelajarinya maka semakin dini pula manusia dapat mengetahui dan menerapkan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-harinya. Terdapat beberapa tujuan yang didapat dari pembelajaran IPA di SD, yaitu seperti berikut:

a. Memahami alam sekitarnya, meliputi benda-benda alam dan buatan

manusia serta konsep-konsep IPA yang terkandung di dalamnya.

b. Memiliki keterampilan untuk mendapatkan ilmu, khususnya IPA berupa “keterampilan proses” atau metode alamiah yang sederhana.

c. Memiliki sikap ilmiah di dalam mengenal alam sekitarnya dan

memecahkan masalah yang dihadapinya, serta menyadari kebesaran penciptanya.


(39)

d. Memilih bekal pengetahuan dasar yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (Hendro Darmojo dan Jenny R. E. Kaligis, 1993:6).

Menurut Sri Sulistyorini (2006: 40) berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) atau Kurikulum 2006 pembelajaran IPA tingkat SD/MI memiliki tujuan untuk menjadikan siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:

a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

d. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.

e. Memecahkan masalah dan membuat keputusan.

f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturan sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

g. Memperoleh bekal pengetahuan konsep dan keterampilan IPA sebagai

dasar untuk melanjutkan ke SMP.

Multimedia pembelajaran “Sistem Tata Surya” berbasis flash yang dikembangkan ini diharapkan mampu mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat serta dapat meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturan sebagai salah satu ciptaan Tuhan.


(40)

4. Materi Sistem Tata Surya

Sistem tata surya adalah salah satu materi pokok yang terdapat pada mata pelajaran IPA kelas VI SD semester 2. Materi sistem tata surya mengenalkan siswa dengan objek penyusun tata surya dan bagaimana karakteristik objek tersebut. Materi yang digunakan dalam multimedia ini sebagian besar didapat dari buku paket yang digunakan oleh guru kelas VI SD N 2 Tanggulanom, yang berjudul “Next Step IPA Aktif” oleh Ita Syuri dan Nurhasanah, penerbit

Esis. Selain dari buku paket, beberapa materi berupa gambar dan video diperoleh dari internet dan juga perbaikan oleh ahli materi. Berikut Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator keberhasilan belajar siswa menurut silabus yang digunakan oleh Guru kelas VI SD N 2 Tanggulanom Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung Jawa Tengah sesuai dengan kurikulum yang digunakan yaitu KTSP:

a. Standar kompetensi

Memahami matahari sebagai pusat tata surya dan interaksi bumi dalam tata surya.

b. Kompetensi dasar

Mendeskripsikan sistem tata surya dan posisi penyusun tata surya. c. Indikator keberhasilan belajar siswa

1) Mencari informasi tentang planet-planet yang beredar mengelilingi matahari.


(41)

2) Menentukan posisi planet-planet dalam tata surya. 3) Mendeskripsikan peredaran planet-planet di dalam tata surya.

4) Membuat perbandingan ukuran anggota-anggota tata surya dengan skala yang tepat.

Untuk mencapai tujuan dan kompetensi yang diinginkan dalam materi sistem tata surya, maka perlu melihat adanya bagaimana pembelajaran IPA di SD, karakteristik siswa SD, dan komponen lain yang ada. Materi yang dimasukkan dan dikembangkan dalam multimedia ini adalah definisi, bentuk, dan orbit benda penyusun tata surya seperti matahari, planet, asteroid, meteor, komet, dan satelit.

B. Karakteristik Siswa Kelas VI SD 1. Perkembangan Kognitif Siswa SD

Menurut teori perkembangan belajar Piaget, anak usia sekolah dasar kelas VI masuk kedalam tahap operasional konkret. Tahap operasional konkret adalah tahap dimana usia anak berkisar antara 7 – 12 tahun, siswa sekolah dasar kelas VI umumnya berumur 12 tahun. Asri Budiningsih (2005: 38) mengemukakan ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mulai menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis, dan ditandai adanya reversible dan kekekalan. Anak telah memiliki kecakapan berpikir logis, akan tetapi hanya dengan benda-benda yang bersifat konkret.


(42)

Masa kanak-kanak akhir menurut Piaget dalam (Partini, 1996:52-53) tergolong pada masa operasi Konkret dimana anak berfikir logis terhadap objek yang konkret. Berkurang rasa egonya dan mulai bersikap sosial. Terjadi peningkatan dalam hal pemeliharaan, misal mau memelihara alat permainannya. Mengelompokkan benda-benda yang sama ke dalam dua atau tiga kelompok yang berbeda.

Pada tahap ini anak sudah mampu mengeksplorasi apa yang ada di dalam dirinya untuk menelaah informasi yang didapat. Dalam kegiatannya, anak sudah bisa menggunakan model “kemungkinan” dan sudah tidak perlu melakukan kesalahan dengan mencoba-coba suatu hal. Namun sungguhpun anak telah dapat melakukan pengklarifikasian, pengelompokan dan pengaturan masalah (ordering problems) ia tidak sepenuhnya menyadari adanya prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya (Asri Budiningsih 2005: 39). Namun sekali lagi anak harus diberikan gambaran konkret untuk membantu berpikir secara logis.

Siswa kelas VI SD sejatinya sudah mampu berfikir logis dalam belajar, namun hanya terbatas pada benda yang konkret. Multimedia pembelajaran “Sistem Tata Surya” berbasis flash ini banyak menyertakan gambar, animasi, atau video tentang materi yang sifatnya sukar diamati secara langsung. Hal tersebut dimaksudkan agar siswa dapat memahami materi dengan baik dengan memvisualisasikan objek planet dan objek lainnya penyusun tata surya.


(43)

2. Perkembangan Sosial Siswa SD

Perkembangan sosial atau perubahan tingkah laku sosial anak usia SD dipengaruhi oleh lingkungan sosial dimana dia sering berada. Anak masih dalam proses membentuk tingkah laku sosial setiap berhubungan dengan orang lain. Interaksi dengan orang tua dan teman sebaya memiliki peran penting dalam proses pembentukan tingkah laku sosial anak. Sekolah dan hubungan dengan guru menjadi hal yang penting bagi perkembangan tingkah laku sosial anak karena hampir setiap hari anak berada di sekolah.

Hurlock dalam Hamzah B. Uno (2006: 122) mengemukakan tentang perkembangan sosial anak bahwa keberadaan anak dalam kehidupan sosial dapat dilihat dari dua hal (a) anak yang memiliki sifat introvet adalah anak yang memikirkan tentang dirinya sendiri, dan (b) anak yang bersifat ekstrovet yang selalu mengarahkan perhatiannya di luar dirinya.

Multimedia pembelajaran “Sistem Tata Surya” berbasis flash ini dirancang sesuai dengan perkembangan sosial siswa yang masih dalam tahap pembentukan. Penggunaan gambar, animasi, dan video di dalam program dirancang agar siswa terangsang untuk mendiskusikannya dengan guru ataupun siswa lainnya, karena sebagian besar gambar, animasi, dan video tidak ada di dalam buku paket yang digunakan. Penggunaan multimedia pembelajaran “Sistem Tata Surya” ini diharapkan dapat membangun interaksi yang baik antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa.


(44)

3. Perkembangan Emosional Siswa SD

Emosi berperan penting dalam kehidupan anak. Emosi akan berakibat pula dengan fisik anak terutama bila emosinya kuat dan terus-menerus. Sering dan kuatnya emosi akan merugikan penyesuaian sosial anak. Anak yang mempunyai keluarga yang kurang atau tidak bahagia, rasa rendah diri akan menekan perasaan anak tersebut atau emosi.

Hurlock dalam Rita (2008:112) mengungkapkan bahwa ungkapan emosi yang muncul pada masa ini masih sama dengan masa sebelumnya, seperti amarah, takut, cemburu, ingin tahu, iri hati, gembira, sedih, dan kasih sayang.

Berikut beberapa ciri-ciri emosi masa anak-anak menurut Rita (2008:112-113) :

a. Emosi anak berlangsung relatif singkat (sebentar). b. Emosi anak kuat atau hebat.

c. Emosi anak mudah berubah.

d. Emosi anak nampak berulang-ulang.

e. Respon emosi anak berbeda-beda.

f. Emosi anak dapat diketahui atau dideteksi dari gejala tingkah lakunya.

g. Emosi anak mengalami perubahan dalam kekuatannya.

h. Perubahan dalam ungkapan-ungkapan emosional.

Anak mudah merasa bosan dan cenderung moody (terbawa perasaan) dalam belajar. Hal tersebut dapat disebabkan oleh metode mengajar guru yang membosankan atau kurangnya pengalihan perhatian siswa dengan sesuatu yang menarik perhatian siswa. Multimedia pembelajaran “Sistem Tata Surya” berbasis flash ini diharapkan dapat membuat rasa nyaman dalam belajar siswa dengan penyajian materi yang didukung animasi, video, dan musik , sehingga


(45)

emosi siswa tetap stabil dan proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan menyenangkan.

C. Tinjauan tentang Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Pembelajaran

Kata Media berasal dari kata Latin medius yang berarti „tengah‟,

„perantara‟ atau „pengantar‟ secara harfiah , dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Azhar Arsyad, 2006: 3). Pengertian media menurut beberapa ahli lain:

a. Alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran (Djamarah 1995: 136).

b. Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen

dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.

c. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan

pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru (Schram, 1982).

d. Briggs (1979) berpendapat bahwa media merupakan alat untuk

memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar.

e. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of

Education and Communication Technology) (AECT) di Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan oleh orang untuk menyalurkan pesan atau informasi (Hujair A. H. Sanaky, 2013: 4).


(46)

f. Yusufhadi Miarso dalam (Hujair A. H. Sanaky, 2013: 4) mengatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri pembelajar.

Adapun pengertian tentang media pembelajaran menurut Hujair A. H. Sanaky (2013: 3), adalah

Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Maka dapat dikatakan bahwa, bentuk komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana untuk menyampaikan pesan. Bentuk-bentuk stimulus dapat dipergunakan sebagai media, diantaranya adalah hubungan atau interaksi manusia, realitas, gambar bergerak atau tidak, tulisan dan suara yang direkam. Dengan kelima stimulus ini akan membantu pembelajar mempelajari bahan pelajaran. Atau dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk stimulus dapat dipergunakan sebagai media adalah suara, lihat, dan gerakan.

Jika ditarik kesimpulan dari beberapa pengertian tersebut, media pembelajaran adalah suatu alat yang dapat menyampaikan pesan dari pengirim (guru) kepada penerima (siswa) agar supaya pesan pembelajarannya dapat diterima dengan baik dan dapat merangsang kemauan, pikiran, dan perhatian siswa dalam belajar. Perhatian yang dimaksud adalah perhatian dengan proses pembelajaran yang menyenangkan.


(47)

2. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Beberapa fungsi media pembelajaran menurut Hujair A. H. Sanaky (2013: 7) untuk merangsang pembelajaran dengan:

a. Menghadirkan objek sebenarnya dan objek yang langkah.

b. Membuat duplikasi dari objek yang sebenarnya.

c. Membuat konsep abstrak ke konsep konkret.

d. Memberi kesamaan persepsi.

e. Mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah, dan jarak. f. Menyajikan ulang informasi secara konsisten.

g. Memberi suasana belajar yang menyenangkan, tidak tertekan, santai, dan menarik, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.

Selain itu menurut Kemp & Dayton (1985: 28), media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama, yaitu (1) memotivasi minat atau tindakan, (2) menyajikan informasi, dan (3) memberi instruksi. Livie & Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran yang khususnya pada media visual, yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:

a. Fungsi atensi

Media visual merupakan inti, menarik, dan mengarahkan perhatian pembelajar untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.


(48)

b. Fungsi afektif

Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan pembelajar ketika belajar membaca teks bergambar. Gambar atau lambang visual akan dapat menggugah emosi dan sikap pembelajar.

c. Fungsi kognitif

Media visual mengungkapkan bahwa lambang visual memperlancar pencapaian tujuan memahami dan mendengar informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

d. Fungsi kompensatoris

Media visual memberikan konteks untuk memahami teks membantu pembelajar yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

Media pembelajaran “Sistem Tata Surya” yang dikembangkan ini diharapkan dapat memenuhi fungsi media pembelajaran seperti yang telah diuraikan di atas, yaitu dapat membantu memotivasi siswa dalam belajar dengan sajian informasi yang menarik, memadatkan informasi dengan menampilkan duplikat dari objek yang sebenarnya, membantu mencapai tujuan pembelajaran dengan mempermudah penerimaan materi dan informasi yang dapat diulang-ulang sesuai kebutuhan siswa.

Kemudian manfaat dari media pembelajaran menurut Sudjana & Rivai (1992: 2) dalam proses belajar siswa, yaitu:


(49)

a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.

b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.

c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran.

d. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

Manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan media pembelajaran menurut pendapat ahli di atas lebih kepada kinerja guru yang dapat di kurangi namun pembelajaran masih tetap menarik dan aktif. Adanya peran media pembelajaran yang dapat mengurangi verbalisme guru dalam menerangkan materi pembelajaran menjadikan pembelajaran yang lebih variatif.

Manfaat yang didapat dengan penggunaan media pendidikan adalah sebagai berikut:

a. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme.

b. Memperbesar perhatian siswa.

c. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.

d. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan


(50)

e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup.

f. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan

kemampuan berbahasa.

g. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar(Encyclopedia of Educational Research dalam Hamalik, 1994: 15).

Selain itu ada manfaat media pembelajaran secara spesifik bagi subjek belajar menurut Hujair A. H. Sanaky (2013: 6), yaitu:

a. Bagi pengajar

1) Memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2) Menjelaskan struktur dan urutan pengajaran secara baik 3) Memberikan kerangka sistematis mengajar secara baik. 4) Memudahkan kendali pengajar terhadap materi pelajaran.

5) Membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajian materi

pelajaran.

6) Membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar. 7) Meningkatkan kualitas pengajaran.

8) Memberikan dan meningkatkan variasi belajar.

9) Menyajikan inti informasi, pokok-pokok secara sistematik.

sehingga memudahkan penyampaian.

10) Menciptakan kondisi dan situasi belajar yang menyenangkan dan tanpa tekanan.

b. Bagi pembelajar

1) Meningkatkan motivasi belajar pembelajar.

2) Memberikan dan meningkatkan variasi belajar bagi pembelajar. 3) Memudahkan pembelajar untuk berfikir dan beranalisis.

4) Pembelajaran dalam kondisi dan situasi belajar yang

menyenangkan dan tanpa tekanan.

5) Pembelajar dapat memahami materi pelajaran secara sistematis yang disajikan.


(51)

Multimedia pembelajaran “Sistem Tata Surya” yang dikembangkan diharapkan dapat bermanfaat untuk merangsang siswa agar lebih bersemangat dalam proses pembelajaran, karena tidak banyak menggunakan bahasa verbal yang membuat siswa bosan. Proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien, karena media pembelajaran tersusun sistematis namun tetap dengan materi menarik dan sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator keberhasilan belajar yang ingin dicapai. Selain itu juga meningkatkan kualitas pembelajaran dengan variasi belajar yang berbeda sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran.

3. Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran

Seiring perkembangan ilmu percetakan, behaviorisme, komunikasi, dan lajunya perkembangan teknologi elektronik, media dalam perkembangannya tampil dalam berbagai jenis dan format, seperti modul cetak, televisi, film, video, VCD, DVD, program radio, LCD, komputer, internet, dan sebagainya.

Telah banyak usaha para ahli untuk menidentifikasi jenis-jenis media pembelajaran. Ada yang melihat dari sisi aspek fisiknya dan ada yang melihat dari sisi aspek panca indera. Pembagian jenis dan karakteristik media pembelajaran menurut Hujair A. H. Sanaky (2013: 46), adalah sebagai berikut:

a. Media pembelajaran, dilihat dari sisi aspek bentuk fisik, dengan membagi jenis dan karakteristiknya, sebagai berikut:


(52)

1) Media elektronik, seperti televisi, film, radio, slide, video, VCD, DVD, LCD, komputer, internet, dan lain-lain.

2) Media non-elektronik, seperti buku, handout, modul, diklat, media grafis, dan alat peraga.

b. Ada pula yang melihat dari aspek panca indera dengan membagi menjadi

tiga yaitu:

1) Media audio (dengar).

2) Media visual (melihat), termasuk media grafis. 3) Media audio-visual (dengar-melihat).

c. Ada yang melihat dari aspek alat dan bahan yang digunakan, yaitu:

1) Alat perangkat keras, (hardware) sebagai sarana yang menampilkan pesan.

2) Perangkat lunak (software) sebagai pesan atau informasi.

Untuk menghasilkan multimedia pembelajaran “Sistem Tata Surya” berbasis flash yang baik perlu diketahui pula bagaimana karakteristik yang ada dalam media pembelajaran. Multimedia pembelajaran “Sistem Tata Surya” berbasis flash ini termasuk dalam media elektronik yang berbentuk perangkat lunak (software) dan gabungan dari media audio dan visual.


(53)

D. Multimedia Pembelajaran

1. Pengertian Multimedia Pembelajaran

Multimedia adalah gabungan dari kata multi dan media, multi berarti lebih dari satu atau banyak. Jadi dapat diartikan bahwa multimedia adalah gabungan dari beberapa media yang terdiri dari teks, gambar, audio, animasi, foto, atau video yang berkombinasi menjadi satu. Adanya perpaduan dari beberapa kombinasi media tersebut membutuhkan kendali dari komputer untuk mengendalikan atau mengoperasikan gabungan dari media tersebut.

Berikut beberapa pengertian multimedia menurut para ahli:

a. Mayer (2009: 3) mendefinisikan multimedia sebagai presentasi materi dengan menggunakan kata-kata sekaligus gambar, dan kata-kata yang dimaksud disini adalah materi yang disajikan dengan verbal form atau bentuk verbal, misalnya menggunakan teks kata-kata yang tercetak atau terucapkan.

b. Vaughan (2006: 2) Multimedia merupakan kombinasi antara teks, seni grafik, bunyi, animasi, dan video yang diterima oleh pengguna melalui komputer.

c. “As such multimedia can be defined as an integration of multiple media elements (audio, video, graphics, text, animation etc.) into one synergetic and symbiotic whole that result in more benefits for the end user than any one of the media element can provide individually” (Reddi & Mishra,


(54)

2003: 4). Multimedia dapat didefinisikan sebagai integrasi dari beberapa elemen media (suara, video, gambar, teks, animasi dan lain-lain) menjadi satu kesatuan yang sinergis dan simbiosis dimana dapat memberikan hasil yang lebih baik untuk pengguna daripada hanya menggunakan satu elemen saja.

d. Hofstetter dalam Suyanto (2005: 21) mendefinisikan multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.

e. Roblyer (2003: 164) “Multimedia simply means „multi media’ or „a

combination media’. The media can be still pictures, sound, motion video, animation and/or text items combined in a product whose purpose is to communicate information”. Multimedia dapat berarti banyak media, atau kombinasi media, media terdiri dari gambar, suara, video gerak, animasi dan/atau teks yang berkombinasi menjadi satu produk dimana tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi.

f. Lalu menurut Turban dkk (2002) dalam Suyanto (2005: 21) multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output dari data, media ini dapat audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar.


(55)

g. Selain itu Phillips (1997: 8) mengemukakan “The multimedia component is characterized by the presence of text, pictures, sound, animation, and video, some all of which are organized into some coherent program”.

Komponen multimedia disusun dari gabungan teks, gambar, suara, animasi, dan video, beberapa atau semuanya disusun menjadi program yang koheren.

Dari pemaparan beberapa ahli tersebut, kesimpulan yang dapat diambil adalah multimedia terbentuk dari gabungan beberapa komponen, seperti teks, gambar, grafik, animasi, video, suara yang disusun menjadi program yang dikemas optimal agar informasi dapat disampaikan dengan baik. Sedangkan pembelajaran adalah proses penciptaan lingkungan dimana memungkinkan terjadinya proses belajar. Proses belajar yang terjadi antara guru dan siswa dimana terjadi interaksi yang baik demi mendapatkan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Tujuan yang diharapkan adalah materi yang disampaikan oleh guru dapat diterima dengan baik oleh siswa, dimana siswa dapat menempatkan dirinya dalam situasi pembelajaran demi mendapatkan pengalaman yang kekal sehingga tidak mudah hilang. Jika situasi tersebut terjadi, maka hasil dari pembelajaran tersebut tentu saja baik.

Jadi dapat disimpulkan dari pemaparan di atas, multimedia pembelajaran adalah gabungan dari beberapa media pembelajaran yang disusun menjadi sebuah program dimana dapat membantu guru maupun siswa dalam


(56)

menjelaskan materi pelajaran bagi guru, dan dapat membantu belajar mandiri bagi siswa, demi mewujudkan situasi belajar yang baik dan mendapatkan hasil yang lebih optimal.

2. Komponen Multimedia Pembelajaran

Berikut adalah beberapa unsur atau elemen yang diperlukan untuk mengembangkan sebuah program multimedia menurut Ariesto Hadi (2003: 8):

a. Teks

Teks adalah bentuk data multimedia yang paling mudah disimpan dan dikendalikan. Teks dapat membentuk sebuah kata, kalimat, narasi dalam multimedia yang menyajikan bahasa. Kebutuhan teks tergantung pada kegunaan aplikasi multimedia. Ada berbagai macam teks, yaitu teks cetak, teks hasil scan dan teks elektronik.

b. Grafik

Grafik adalah komponen yang sering digunakan dalam program multimedia karena akan lebih menarik perhatian dan merupakan peralihan dari kebosanan membaca teks. Selain itu, gambar juga dapat memperjelas keterangan yang sudah dijelaskan teks. Tak hanya itu, gambar juga dapat meringkas dan menyajikan data yang kompleks dengan cara yang baru namun tepat guna. Tepat guna berarti gambar yang digunakan memang


(57)

gambar yang dibutuhkan dan dapat mewakili beberapa penjelasan yang panjang jika dituangkan dalam bentuk teks.

Grafik seringkali muncul sebagai backdrop (latar belakang) suatu teks untuk menghadirkan kerangka yang mempermanis teks. Secara umum ada 5 macam gambar atau grafik, yaitu gambar vektor (vector image), gambar bitmap (bitmap image), clip art, digital picture dan hyper picture.

c. Bunyi atau Sound

Bunyi atau sound dalam multimedia, khususnya pada aplikasi bidang pendidikan dan game sangat bermanfaat. Multimedia yang tidak menggunakan unsur bunyi, disebut unimedia, bukan multimedia. Bunyi dapat ditambahkan dalam produksi multimedia melalui suara, musik, dan efek-efek suara. Seperti halnya grafik, sound dapat ditambahkan disamping juga menciptakan sendiri. beberapa jenis objek bunyi yang biasa digunakan dalam produksi multimedia yakni dengan format wave form audi, compact disc auido, MIDI soundtrack dan mp3.

d. Video

Video adalah rekaman gambar hidup atau gambar bergerak yang saling berurutan. Terdapat dua macam video, yaitu video analog dan video digital. Video analog dibentuk dari deretan signal elektrik (gelombang analog) yang direkam oleh kamera dan dipancarluaskan melalui gelombang udara. Sedangkan video digital dibentuk dari dari sederetan


(58)

sinyal digital yang berbentuk menggambarkan titik sebagai rangkaian nilai minimum atau maksimum. Terdapat tiga komponen utama yang membentuk video digital yaitu frame rate, frame size, dan data type.

Frame rate menggambarkan berapa kali bingkai gambar muncul stiap detiknya, dan satuannya adala fps (frame per second), lalu frame size

merupakan ukuran fisik sebenarnya dalam setiap bingkai gambar dan data

type menentukan seberapa banyak perbedaan warna yang dapat muncul pada saat bersamaan.

e. Animasi

Animasi merupakan salah satu bentuk penggunaan komputer untuk menciptakannya. Animasi bertujuan untuk membuat sebuah objek tampak bergerak dan hidup. Ada sembilan macam animasi, yaitu animasi sel, animasi frame, animasi sprite, animasi lintasan, animasi spline, animasi vektor, animasi karakter, animasi computational dan morphing.

f. Link Interaktif

Sebagian multimedia bersifat interaktif, dimana pengguna dapat menekan mouse atau objek pada layer seperti tombol atau teks dan menyebabkan program melakukan perintah tertentu. Link interaktif dengan informasi yang berkaitan sering kali dihubungkan secara keseluruhan sebagai hypermedia. Link interaktif diperlukan bila pengguna menunjuk pada suatu objek atau tombol supaya dapat mengakses program


(59)

tertentu. Link interaktif diperlukan untuk menggabungkan beberapa elemen multimedia sehingga menjadi informasi yang terpadu.

Semua komponen di atas digunakan dalam pengembangan program multimedia pembelajaran “Sistem Tata Surya” berbasis flash ini. Penggunaan dari semua elemen di atas sangat penting untuk membuat sebuah kombinasi program multimedia yang menarik dan dapat membantu menuangkan apa saja yang inginkan agar informasi dapat tersampaikan dengan baik dan beragam. 3. Manfaat Multimedia Pembelajaran

Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan multimedia dalam pembelajaran yaitu:

a. Lebih menarik.

b. Lebih interaktif.

c. Jumlah waktu mengajar (ceramah) guru dapat dikurangi.

d. Kualitas belajar siswa dapat lebih termotivasi dan terdongkrak. e. Sikap dan perhatian siswa dapat ditingkatkan dan dipusatkan.

f. Dapat menghidupkan teks dengan menyertakan bunyi, gambar, musik, animasi dan video.

g. Dapat menarik minat karena merupakan gabungan antara pandangan,

suara dan gerakan(Niken Ariani, 2010: 26-27).

Sedangkan menurut Fenrich dalam Gatot Pramono (2008), manfaat multimedia pembelajaran bagi siswa adalah:


(60)

a. Siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan, kesiapan dan keinginannya.

b. Siswa belajar dari tutor yang sabar (komputer) yang menyesuaikan diri dengan kemampuan siswa.

c. Siswa akan terdorong untuk mengejar pengetahuan dan memperoleh umpan balik yang seketika.

d. Siswa menghadapi suatu evaluasi yang obyektif melalui

keikutsertaannya dalam latihan/tes yang disediakan.

e. Siswa menikmati privasi dimana siswa tak perlu malu saat melakukan

kesalahan.

f. Belajar saat kebutuhan muncul (“just in timelearning).

g. Belajar kapan saja siswa mau tanpa terkait suatu waktu yang telah ditentukan.

h. Mengatasi kelemahan pada pembelajaran kelompok maupun

individual.

Multimedia pembelajaran “Sistem Tata Surya” berbasis flash yang akan dikembangkan diharapkan dapat menarik perhatian siswa untuk lebih bersemangat dalam belajar dan mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, serta meningkatkan kemampuan berfikir siswa menjadi lebih kreatif setelah belajar menggunakan media pembelajaran ini. Selain itu, diharapkan media pembelajaran ini dapat membantu guru dalam menciptakan pembelajaran yang lebih berkualitas dan mempermudah menarik perhatian siswa, serta meringkas waktu pembelajaran karena mengurangi metode ceramah. Selain itu media pembelajaran ini dapat menjadi pengalaman baru dalam belajar menggunakan multimedia pembelajaran berbasis flash.

4. Kelebihan dan Kekurangan Multimedia Pembelajaran

Terdapat beberapa kelebihan pada multimedia pembelajaran, yaitu sebagai berikut:


(61)

a. Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif.

b. Mampu menimbulkan rasa senang selama proses belajar mengajar

berlangsung sehingga akan menambah motivasi siswa.

c. Mampu menggabungkan teks, gambar, audio, musik, animasi gambar dan

video dalam satu kesatuan yang saling mendukung sehingga tercapai tujuan pembelajaran.

d. Mampu memvisualisasikan materi yang abstrak.

e. Media penyimpanan yang relatif mudah dan fleksibel.

f. Menampilkan obyek yang tidak dapat dilihat dengan mata

telanjang(Bambang Dwi Setiyono, 2008: 9).

Selain kelebihan, multimedia juga memiliki kekurangan sebagai berikut:

a. Hanya akan berfungsi untuk hal-hal sebagaimana yang telah

diprogramkan.

b. Memerlukan peralatan (komputer) multimedia.

c. Perlu kemampuan pengoperasian, untuk itu diperlukan petunjuk dalam pemanfaatannya.

d. Pengembangannya memerlukan adanya tim yang profesional.

e. Pengembangan multimedia memerlukan waktu yang cukup


(62)

Selain itu, berikut beberapa kelebihan dan kekurangan multimedia pembelajaran menurut artikel yang diterbitkan USU (Institutional Repository,

2010). Kelebihannya adalah sebagai berikut:

a. Memungkinkan terjadinya interaksi antar siswa dengan materi

pembelajaran.

b. Proses belajar secara individual sesuai kemampuan siswa.

c. Menampilkan unsur audiovisual.

d. Langsung memberikan umpan balik.

e. Menciptakan proses belajar yang berkesinambungan.

f. Mendorong rasa ingin tahu siswa, keinginan untuk mengubah sesuatu

yang sudah ada, dan mendorong keinginan siswa untuk mencoba hal-hal yang baru.

Adapun kekurangannya, yaitu:

a. Pembelajaran dengan teknologi multimedia mengharuskan

dioperasikan melaui komputer sebagai perangkat keras (hardware). b. Peralatan untuk memanfaatkannya relatif mahal.

c. Perlu keterampilan khusus untuk mengoperasikannya.

d. Perlu keterampilan dan keahlian istimewa untuk mengembangkannya.

Banyak kelebihan yang ada dalam penggunaan multimedia dalam pembelajaran, namun tidak sedikit pula kekurangan dalam penggunaan multimedia pembelajaran tersebut untuk pembelajaran. Penggunaan multimedia pembelajaran “Sistem Tata Surya” berbasis flash ini-pun mempunyai kelebihan dan kekurangannya tersendiri apabila ingin digunakan. Kelebihan dari penggunaan multimedia pembelajaran berbasis flash ini adalah, multimedia akan menjadi sebuah program yang sangat membantu adanya perwujudan pembelajaran yang diinginkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diingkan. Kekurangan dari penggunaan multimedia lebih


(63)

bersifat kepada ketersediaan fasilitas hardware untuk menayangkan multimedia pembelajaran, dan SD N 2 Tanggulanom memiliki fasilitas yang dibutuhkan untuk penggunaan multimedia pembelajaran “Sistem Tata Surya” berbasis flash ini.

5. Karakteristik Multimedia Pembelajaran

Ada beberapa karakteristik yang dikemukakan oleh beberapa ahli, salah satunya menurut Elida & Nugroho (2003: 111) yang mengutip Roblyer dan Hanafin, antara lain:

a. Dirancang berdasarkan kompetensi / tujuan pembelajaran. b. Dirancang sesuai dengan karakteristik pembelajaran.

c. Memaksimalkan interaksi.

d. Bersifat individual.

e. Memadukan berbagai jenis media.

f. Mendekati pelajar secara positif.

g. Menyiapkan bermacam-macam umpan balik.

h. Cocok dengan lingkungan pembelajaran.

i. Menilai penampilan secara patut.

j. Menggunakan sumber-sumber komputer secara maksimal.

k. Dirancang berdasarkan prinsip desain pembelajaran. l. Seluruh program telah dievaluasi.

Selain karakteristik di atas, terdapat beberapa karakteristik yang terdapat pada multimedia pembelajaran, yaitu sebagai berikut:

a. Memiliki lebih dari satu media yang kovergen, misalnya penggabungan unsur audio dan visual.

b. Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk


(64)

c. Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain(Niken Ariani, 2010: 27)

Tidak hanya memenuhi ketiga karakteristik tersebut, multimedia pembelajaran hendaknya juga memenuhi fungsi sebagai berikut:

a. Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin.

b. Mampu memberikan kesempatan pada siswa untuk mengontrol laju

kecepatan belajarnya sendiri.

c. Memperhatikan siswa apakah mengikuti sesuai urutan yang koheren dan terkendalikan.

d. Mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguna dalam

bentuk respon, baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan, percobaan dan lain-lain.

Menurut Luther dalam Ariesto Hadi Sutopo (2003: 32), terdapat 6 langkah pengembangan/prinsip pengembangan multimedia, yaitu;

a. Concept (konsep)

Tahap konsep adalah tahap untuk menentukan tujuan dan siapa pengguna program. Tujuan dan pengguna akhir program berpengaruh pada produk multimedia pembelajaran yang dikembangkan. Mengetahui

karakteristik pengguna dan kemampuan pengguna juga perlu


(65)

b. Design (desain)

Tahap desain adalah tahap pembuatan spesifikasi mengenai arsitektur program, gaya, tampilan, dan keutuhan bahan untuk program. Tampilan setiap menu dirancang dengan fitur-fitur yang menarik sehingga pengguna tidak merasa jenuh dalam memperhatikan multimedia pembelajaran. Dalam pembuatan media pembelajaran melibatkan beberapa unsur multimedia yang meliputi gambar, suara, video, teks, dan animasi.

Menurut Philips (Sudhata & Tegeh, 2009: 70), dalam mengembangkan multimedia pembelajaran perlu memperhatikan pula penggunaan desain dokumentasi, desain navigasi, serta desain grafis.

1) Desain Dokumentasi

Desain dokumentasi merupakan tahap awal dalam pengembangkan multimedia pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan pengembang multimedia pembelajaran pada tahap ini adalah membuat storyboard

multimedia pembelajaran. Storyboard merupakan sketsa awal atau rancangan awal yang menggambarkan alur cerita yang akan dimuat dalam multimedia pembelajaran. Storyboard multimedia pembelajaran ini dibuat untuk memperjelas alur cerita multimedia pembelajaran yang akan dikembangkan.


(66)

2) Desain navigasi

Desain navigasi merupakan gambaran hubungan antara berbagai macam isi dalam multimedia pembelajaran. Desain navigasi berfungsi sebagai alat bantu dalam mengorganisasikan isi atau materi pelajaran yang terdapat dalam multimedia pembelajaran. Desain navigasi multimedia pembelajaran memiliki beberapa skema, antara lain: a) Skema navigasi linier

Skema navigasi linier merupakan skema navigasi yang dapat menyajikan materi pelajaran bagian demi bagian. Kelemahan skema navigasi linier adalah siswa akan mengalami kesulitan untuk kembali ke materi sebelumnya.

b) Desain navigasi hirarki

Skema navigasi hirarki menampilkan materi pelajaran menurut suatu hirarki. Penggunaan skema hirarki dapat memudahkan siswa untuk kembali ke materi pelajaran sebelumnya.

c) Skema navigasi hirarki campuran

Skema navigasi hirarki campuran merupakan perpaduan antara skema navigasi linier dengan skema navigasi hirarki. Penggunaan skema navigasi ini dapat memudahkan siswa dalam mengakses materi pelajaran. Penggunaan hirarki yang


(67)

terlalu banyak dapat menyulitkan siswa untuk mengetahui pada level mana ia berada.

d) Skema navigasi konsentris

Pembelajaran menggunakan skema navigasi konsentris mengandung sejumlah topik pembelajaran. Pesan pembelajaran yang disampaikan dengan skema navigasi konsentris dapat disajikan dalam definisi tertentu atau dalam kategori umum.

e) Skema navigasi hipermedia

Skema navigasi hipermedia merupakan skema navigasi yang memfasilitasi pendekatan konstruktivistik. Penggunaan skema ini dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun pengetahuan sesuai dengan cara mereka sendiri. Penggunaan skema navigasi hipermedia dibagi menjadi dua, yaitu skema navigasi hipermedia terstruktur dan skema navigasi hipermedia tidak terstruktur.

Multimedia pembelajaran sistem tata surya yang dikembangkan menggunakan skema hirarki campuran. Adanya tombol menu tama, materi, sub materi, tombol kembali dapat memudahkan siswa untuk mengakses apa yang ingin dipelajari.


(68)

3) Desain grafis

Penggunaan desain grafis pada multimedia pembelajaran bertujuan untuk menjadikan pembelajaran menjadi lebih efektif. Desain grafis pada multimedia pembelajaran terdiri dari:

a) Desain layar

Desain grafis atau yang lebih dikenal dengan desain layar dapat menjadi sarana komunikasi visual dalam menyampaikan pesan secara interaktif. Pengembangan multimedia pembelajaran dapat menyampaikan materi pelajaran melalui desain grafis sesuai dengan cara yang diinginkan oleh pengembang.

b) Elemen-elemen desain

Penyampaian materi pelajaran secara visual tidak hanya melibatkan unsur teks saja, akan tetapi penyampaian materi pelajaran secara visual juga membutuhkan elemen-elemen desain lain yang dapat menciptakan pesan visual yang lebih baik. Elemen-elemen desain tersebut antara lain:

i. Garis

Garis memiliki peranan yang sangat penting dalam

tampilan layout. Penggunaan garis bertujuan untuk

mengarahkan pandangan siswa kepada materi pelajaran yang disampaikan oleh multimedia pembelajaran.


(69)

ii. Bentuk

Bentuk dasar penyampaian pesan pembelajaran dengan menggunakan multimedia pembelajaran dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu bentuk bujur sangkar, segitiga, dan lingkaran. iii. Tekstur

Proses pengerjaan tekstur sama dengan pengerjaan grafis dan layout. Penggunaan tekstur haruslah secukupnya, penggunaan tekstur yang berlebihan akan menyulitkan siswa dalam memahami materi pelajaran, sebaliknya multimedia pembelajaran yang tidak memiliki tekstur akan menimbulkan keperihan pada mata saat membaca materi pelajaran.

iv. Keseimbangan

Keseimbangan elemen pada multimedia pembelajaran merupakan bagian penting yang perlu diperhatikan dalam pengembangan multimedia pembelajaran. Keseimbangan penggunaan elemen-elemen multimedia pembelajaran dapat dilakukan dengan memahami tiap karakter elemen pada multimedia pembelajaran. Keseimbangan tersebut dapat terlihat dari penggunaan warna serta jenis tulisan yang digunakan dalam multimedia pembelajaran.


(70)

v. Ruang

Tujuan pemberian ruang dalam menyampaikan pesan pembelajaran adalah untuk memberikan pandangan yang lebih baik lagi kepada pengguna multimedia pembelajaran.

vi. Warna

Warna memiliki fungsi dan arti yang berpengaruh secara psikologis terhadap seseorang yang melihatnya. Psikologi warna memiliki peran penting dalam penggunaan grafis untuk kepentingan pembelajaran. Setiap warna dapat menimbulkan

renspons psikologis yang berbeda-beda, namun secara umum hubungan psikologis antar warna dengan manusia sebagai berikut (Pujirianto, 2005:47):

Tabel 1. Korelasi Psikologis Antara Warna dan Manusia

Warna Respons Psikologi

Merah Power, energi, kehangatan, cinta, nafsu, agresi, bahaya

Biru Kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi,

kebersihan, keteraturan

Hijau Alami, sehat, keberuntungan, pembaharuan

Kuning Optimis, harapan, filosofi, ketidakjujuran.

Ungu/jingga Spiritual, misteri, kebangsawanan, trasnformasi, kekasaran, keangkuhan

Oranye Energi, keseimbangan, kehangatan

Coklat Tanah/ bumi, kenyamanan, daya tahan

Abu-abu Intelek, masa depan (millenium), kesederhanaan,

kesedihan

Putih Kesucian, kebersihan, ketepatan, ketidakbersalahan,

steril, kematian

Hitam Kekuatan, seksualitas, kecanggihan, kematian, misteri,


(1)

192

11.Media pembelajaran seperti apa yang diinginkan untuk mengajar IPA materi sistem tata surya?

- Lengkap, banyak contoh gambar, menarik perhatian siswa, kalau bisa ada video atau animasinya.

12.Bagaimana pendapat tentang multimedia pembelajaran berbasis flash jika digunakan untuk alat bantu siswa belajar maupun ibu mengajar?

- Boleh, sepertinya sesuai dengan yang dibutuhkan siswa.

B. Hasil Wawancara Siswa Kelas VI SD N 2 Tanggulanom (Belin Saputri)

Tujuan : Proses pembelajaran IPA dan penggunaan media.

1. Apakah adek suka mata pelajaran IPA?

-

Suka

2. Terus gimana waktu pembelajaran IPA di kelas sama bu guru?

- Enak sih gurunya kalo nerangin suaranya keras, tapi sedikit galak. 3. Ibu guru kalo nerangin materi gimana sih? Diterangin terus?

- Iya, tapi kadang disuruh kelompokan. 4. Pelajaran IPA sulit tidak menurut kamu?

- Kadang sih kalau namanya aneh, tapi suka.

5. Materi sistem tata surya sepertinya sulit tidak? Coba dong liat di buku paket.

- Kayaknya susah, planetnya banyak.

6. Suka tidak ibu guru waktu ngajar IPA? Biasanya pakai buku atau alat lain gak buat ngajar?

- Suka sih, tapi kadang bosan. Belum pernah kayaknya.

7. Mau tidak kalau mata pelajaran IPA materi sistem tata surya dibuatin multimedia buat alat bantu belajar?


(2)

193

LAMPIRAN 5

Surat-Surat Penelitian

5.1. Surat Izin Penelitian dari FIP

5.2. Surat Izin Penelitian dari KESBANGLINMAS Yogyakarta

5.3. Surat Izin Penelitian dari KESBANGLINMAS Semarang


(3)

194


(4)

195


(5)

196


(6)