24 2 TaksonomihasilbelajarafektifmenurutKrathwohldalamPurwanto2011:
51 meliputi: penerimaan, partisipasi, penilaian,organisasi, dan internalisasi;
3 Taksonomi hasil belajar psikomotorik menurut Simpson dalam Purwanto 2011: 53 meliputi: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan
terbiasa,gerakan kompleks, dan kreativitas. Adapunkeberhasilanpengajarandarisegihasilmempunyaiasumsidasar
bahwaprosespengajaranyangoptimalmemungkinkanhasilbelajaryangoptimal pula.Makinbesarusahauntukmenciptakankondisiprosespengajaran,makin
tinggi pulahasilatau produk dari pengajaran itu Sudjana, 2009:37.
Berdasarkanpenjelasandiatas, diketahuitentang
faktor-faktoryang mempengaruhiproses danhasilpembelajaranserta taksonomihasilbelajar. Oleh karenaitu,
pendidik seharusnyamemperhatikan kemampuan internalpeserta didik dan situasi stimulus yang berada di luar peserta didik untuk mencapai keberhasilan belajar.
2.3.5.1 Keefektifan Belajar Siswa
Kasmadi dan Sunariah 2013:42 mendefinisikan aktivitas belajar sebagai kegiatan yang dilakukan secara individu maupun rombongan, memiliki perencanaan
belajar, strategi, media, tahapan tujuan tertentu, berhubungan dengan waktu dan tempat, serta aturan-aturan yang disepakati. Keaktifan sebagai salah satu prinsip dalam belajar
memiliki peranan penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dimyati dan Mudjiono 2009:45 menjelaskan keaktifan siswa dalam belajar
beragam bentuknya, mulai dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang sulit diamati. Kegiatan fisik bisa berupa membaca, mendengar, menulis, bertanya,
menjawab pertanyaan, berlatih keterampilan, dan lain-lain. Sedangkan kegiatan psikis berupa menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan
25 masalah yang dihadapi, membandingkan konsep, menyimpulkan hasil percobaan, dan
kegiatan psikis lainnya. Pada kegiatan pembelajaran maupun kegiatan belajar, siswa dituntut selalu
aktif memproses dan mengolah perolehan belajarnya secara efektif secara fisik, intelektual, dan emosional. Implikasi prinsip keaktifan bagi siswa menurut Dimyati dan
Mudjiono 2009:51 berwujud perilaku-perilaku seperti mencari informasi yang dibutuhkan, menganalisis hasil percobaan, ingin tahu, membuat karya, dan sebagainya.
Implikasi keaktifan siswa ini lebih lanjut menuntut keterlibatan langsung siswa dalam proses pembelajaran.
Sementara itu, Rosalia 2005:4 dalam Hakim www.zainalhakim.web.id, 2013 menjelaskan keaktifan siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu
indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan memiliki keaktifan belajar apabila ditemukan ciri-ciri perilaku, seperti: sering
bertanya kepada guru atau siswa lain, mengerjakan tugas yang diberikan guru, mampu menjawab pertanyaan, senang diberi tugas belajar, dan lain sebagainya.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan keaktifan belajar siswa merupakan kegiatan dan interaksi yang dilakukan oleh siswa dalam proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan belajar. Adapun keaktifan siswa dalam belajar dapat dilihat secara fisik maupun psikis. Keaktifan bagi siswa akan menuntut pada keterlibatan siswa dalam
proses pembelajaran.
2.3.5.2 Motivasi Belajar siswa