25 masalah yang dihadapi, membandingkan konsep, menyimpulkan hasil percobaan, dan
kegiatan psikis lainnya. Pada kegiatan pembelajaran maupun kegiatan belajar, siswa dituntut selalu
aktif memproses dan mengolah perolehan belajarnya secara efektif secara fisik, intelektual, dan emosional. Implikasi prinsip keaktifan bagi siswa menurut Dimyati dan
Mudjiono 2009:51 berwujud perilaku-perilaku seperti mencari informasi yang dibutuhkan, menganalisis hasil percobaan, ingin tahu, membuat karya, dan sebagainya.
Implikasi keaktifan siswa ini lebih lanjut menuntut keterlibatan langsung siswa dalam proses pembelajaran.
Sementara itu, Rosalia 2005:4 dalam Hakim www.zainalhakim.web.id, 2013 menjelaskan keaktifan siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu
indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan memiliki keaktifan belajar apabila ditemukan ciri-ciri perilaku, seperti: sering
bertanya kepada guru atau siswa lain, mengerjakan tugas yang diberikan guru, mampu menjawab pertanyaan, senang diberi tugas belajar, dan lain sebagainya.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan keaktifan belajar siswa merupakan kegiatan dan interaksi yang dilakukan oleh siswa dalam proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan belajar. Adapun keaktifan siswa dalam belajar dapat dilihat secara fisik maupun psikis. Keaktifan bagi siswa akan menuntut pada keterlibatan siswa dalam
proses pembelajaran.
2.3.5.2 Motivasi Belajar siswa
MotivasiberasaldaribahasaLatinyaitumovere,yang berartibergerak.
Syarif 2012:236 menyatakan bahwa motivasi bisa diartikan sebagai usahayang
menyebabkanseseorangataukelompokorang tertentubergerak melakukansesuatukarena inginmencapaitujuanyangdikehendakinyaatau
26 mendapatkepuasandenganperbuatannya.Motivasiadalahprosesinternalyang
mengaktifkan,menuntun,danmempertahankanperilaku dariwaktukewaktu. Sementara
itu,Uno2011:23menjelaskanhakikatmotivasibelajar sebagaidoronganinternaldaneksternalpadasiswa-siswayang
sedangbelajar untuk
mengadakan perubahan perilaku. DimyatidanMudjiono 2009:43 menegaskanmotivasisebagaitujuan dan alat
dalam pembelajaran. Sebagai tujuan, motivasi merupakan salah satu tujuan dalam mengajar.Sedangkan
sebagaialat,motivasimerupakan salah
satu faktorsepertihalnyaintelegensidanhasilbelajaryang menentukan keberhasilan belajarsiswa
dalambidang pengetahuan,nilai-nilai,danketerampilan.Beberapa
definisi di
atas, menggambarkan motivasi belajar merupakan usaha gerak seseorang yang muncul untuk
mencapai tujuan tertentu baik secara internal maupun eksternal. Ada tiga komponen motivasimenurutDimyatidanMudjiono2009:80, antaralain:
1 kebutuhan,terjadibilaadaketidakseimbanganantaraapayangiamilikidan yangiaharapkan;
2 dorongan berupa kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan dan pencapaian tujuan;
3 tujuan merupakan halyangingin dicapai oleh seorangindividu Sedangkan6indikatormotivasibelajarsiswamenurutUno
2011:23yaitu sebagaiberikut:
1 hasrat dan keinginan berhasil;
2
dorongan dan kebutuhandalam belajar;
3
harapan dan cita-citamasadepan;
4
penghargaan dalam belajar;
5
kegiatanyangmenarik dalam belajar; dan
27
6
lingkungan belajaryang kondusif. Lebihlanjut,Uno 2011:27 menjelaskan beberapaperanan pentingdari motivasi
dalam belajar dan pembelajaran, antaralain:
1
Menentukan hal-halyang dapat dijadikan penguat belajar;
2
memperjelas tujuan belajaryanghendak dicapai;
3
menentukan ragam kendaliterhadaprangsanganbelajar;
4
menentukan ketekunan belajar. Dari penjelasan diatas,dapat diketahui bahwamotivasi memiliki peran penting
dalam kegiatanpembelajaran.Motivasimerupakantenagayang
menggerakkandanmengarahkanaktivitassiswa.Adanyaaktivitassiswa dalam pembelajaran tentu dapat memberikanpengaruh terhadap tingkat keberhasilan pembelajaran.
Salah satu cara meningkatkan tingkat motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran adalah dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik agar proses
pembelajaran yang berlangsung lebih mudah dimengerti oleh siswa serta tidak membuat siswa cepat bosan.
2.3.6 Media Pembelajaran