42
2.9 KERANGKA BERPIKIR
Secara umum kerangka berfikir yang hendak di bangun dilihat dapat dalam bagan sebagai berikut:
1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945;
2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;
3 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan
Kantor Dinas Kesehatan dan Kantor BBPOM Kota Semarang
Pelaku Usaha atau Produsen P- IRT
Sebagian pelaku usaha tidak mengetahui tentang kewajibannya dalam mencantumkan label yang sesuai Pasal 8 ayat 1 huruf i Undang-Undang
Perlindungan Konsumen terhadap produk P-IRT; Kurangnya pengetahuan dan kesadaran konsumen produk P-IRT dalam melindungi hak-haknya sebagai
konsumen yang telah dilanggar oleh pelaku usaha; Adanya faktor-faktor yang menghambat untuk memberikan perlindungan konsumen terhadap konsumen
produk P-IRT dan pelaku. usaha P-IRT.
Konsumen Pelaku Usaha
Implementasi Undang-Undang Perlindungan Konsumen
terhadap Label Pada Produk P- IRT di Kota Semarang.
Pelaksanaan Pengawasan Keamanan produk P-IRT di Kota
Semarang sebagai Upaya Perlindungan Konsumen.
43
Mengetahui kondisi di lapangan mengenai penerapan Undang- Undang Perlindungan Konsumen terhadap Label Pada Produk P-
IRT di Kota Semarang dan mengetahui bentuk Pelaksanaan
Pengawasan Keamanan produk P-IRT di Kota Semarang sebagai Upaya Perlindungan Konsumen.
Dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelitian hukum selanjutnya
mengenai perlindungan
konsumen melalui
implementasi Perlindungan Konsumen terhadap Label Pada Produk P-IRT di Kota Semarang.
Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Terhadap Produk Pangan Industri Rumah Tangga yang Tidak Berlabel di Kota Semarang.
44
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian adalah merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisa dan konstruksi yang dilakukan secara metodelogis,
sistematis, dan konsisten Soerjono Soekanto, 2006:42. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu
tersebut secara utuh. Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi kedalam variabel atau hipotesis, tetapi memandangnya
sebagai bagian dari suatu keutuhan. Moleong 2010:3. Sedangkan menurut Ghony dan Almanshur 2012: 25 mengatakan bahwa penelitian kualitatif
adalah penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan prosedur statistik atau dengan cara-cara kuantitatif.
Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan. Pertama menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan
dengan kenyataan, kedua metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara penulis dengan responden dan yang ketiga metode ini lebih
peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman bersama