Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

2. Mengetahui besar tingkat pentingnya variabel-variabel prediktor terhadap model terbaik yang diperoleh.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagi penulis a. Menambah dan memperkaya pengetahuan mengenai model Multivariate Adaptive Regression Splines MARS serta penerapannya pada Indeks Harga Saham Gabungan IHSG. b. Membantu mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama di perkuliahan sehingga menunjang kesiapan untuk terjun ke dalam dunia kerja. 2. Bagi Mahasiswa Matematika a. Menambah pengetahuan mengenai model Multivariate Adaptive Regression Splines MARS. b. Memberikan suatu metode alternatif untuk melakukan pemodelan regresi nonparametrik menggunakan model Multivariate Adaptive Regression Splines MARS. 3. Bagi Jurusan Matematika a. Sebagai bahan studi kasus bagi pembaca dan acuan bagi mahasiswa serta dapat memberikan bahan referensi bagi pihak perpustakaan. b. Sebagai bahan bacaan yang dapat menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca dalam hal ini mahasiswa yang lain. 4. Bagi Bank Indonesia a. Pemodelan kasus Indeks Harga Saham Gabungan IHSG dapat membantu untuk melihat representasi harga saham keseluruhan dan variabel prediktor yang mempengaruhinya. b. Sebagai acuan dan informasi para investor mengenai naik turunnya harga saham. 5. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan bahan pengembangan penelitian selanjutnya. 10 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Indeks Harga Saham Gabungan IHSG

Menurut Sunariyah dalam Astuti et al. 2013 indeks harga saham gabungan IHSG adalah suatu rangkaian informasi historis mengenai pergerakan saham gabungan sampai tanggal tertentu dan mencerminkan suatu nilai yang berfungsi sebagai pengukur kinerja suatu saham gabungan di bursa efek. Beberapa faktor makro dan mikro ekonomi yang mempengaruhi indeks harga saham gabungan IHSG yaitu inflasi, tingkat suku bunga di Indonesia, nilai tukar kurs tengah rupiah bulanan terhadap dolar Amerika, indeks saham Dow Jones, indeks saham Nikkei 225, dan indeks saham Hang Seng.

2.1.1 Inflasi

Menurut Insukindro 1987 inflasi merupakan kecenderungan kenaikan harga-harga secara umum dan terus menerus. Jika hanya terjadi kenaikan harga- harga pada satu atau dua sektor, maka belum bisa dikatakan sebagai kenaikan inflasi. Kenaikan inflasi terjadi jika hampir semua sektor mengalami kenaikan harga. Terdapat beberapa cara untuk menghitung inflasi, yaitu. a. Menggunakan Harga Umum b. Menggunakan Angka Deflator c. Menggunakan Indeks Harga Konsumen d. Menggunakan Harga yang diharapkan e. Menggunakan Indeks Harga dalam Negeri dan Luar Negeri Dari kelima cara di atas, cara yang paling efektif untuk menghitung inflasi yaitu menggunakan indeks harga konsumen IHK karena mudahnya mendapatkan harga konsumen dari waktu ke waktu. Berikut rumus untuk menghitung inflasi dengan menggunakan indeks harga konsumen. = − − − dimana : : laju inflasi di periode waktu ke-t : nilai indeks harga konsumen di periode waktu ke-t − : nilai indeks harga saham konsumen di periode waktu ke- −

2.1.2 Tingkat Suku Bunga di Indonesia

Menurut Kasmir 1998 suku bunga dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Sedangkan tingkat suku bunga atau BI rate menurut publikasi yang dilakukan oleh Bank Indonesia yaitu suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik www.bi.go.ididmoneterbi-ratepenjelasan contensdefault.aspx. Tingkat bunga, Sunariyah 2006: 80, dinyatakan sebagai presentase uang pokok per unit waktu. Bunga merupakan suatu ukuran harga sumber daya yang digunakan oleh debitur yang harus dibayarkan kepada kreditur. Unit waktu