Penelitian Terdahulu ESTIMASI MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINES (MARS) PADA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)

digunakan untuk peramalan indeks ENSO dan hujan bulanan melalui proses stepwise berdasarkan Recursive Partitioning dengan splines. Dibahas pula metode Adaptive Splines Treshold Autoregression ASTAR yaitu analisis deret waktu nonlinier yang berdasarkan algoritma RSAB. RSAB merupakan metode alternatif dari metode kuadrat terkecil bila asumsi bentuk fungsi hubungan model tidak diketahui. Hasil validasi model dari metode ini mampu meramal curah hujan antara − . Metode ASTAR mempunyai daya ramal mencapai 60 hingga lebih 90 dalam jangka 3 bulan ke depan. 3. Penelitian oleh Bambang Widjanarko Otok Jurusan Statistika ITS Surabaya, Vol.10 No.2, 107 –120 Nopember 2010 yang berjudul “Pendekatan Multivariate Adaptive Regression Spline MARS pada Pengelompokkan Zona Musim Suatu Wilayah ”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa estimasi parameter model MARS untuk variabel respon kontinu dilakukan dengan Penalized Least Square PLS. Pemilihan model MARS terbaik dilakukan dengan prosedur forward dan backward stepwise didasarkan pada nilai GCV. Hasil kajian juga menunjukkan bahwa GCV dengan potongan regresi linier dapat terbukti bekerja dengan baik dalam menentukan pemilihan model terbaik pada MARS respon kontinu. 4. Penelitian Petra Surabaya oleh I Nyoman Budiantara, dkk. Jurusan Statistika ITS Surabaya yang berjudul “Pemodelan B-Spline dan MARS pada Nilai Ujian Masuk terhadap IPK Mahasiswa Jurusan Disain Komunikasi Visual UK ”. Penelitian ini mengenai Analisis regresi, pendekatan yang paling umum dan seringkali digunakan adalah pendekatan parametrik, mendapatkan model terbaik mengenai nilai ujian masuk terhadap nilai IPK Indek Prestasi Kumulatif mahasiswa jurusan Disain Komunikasi Visual tahun 1999 di Universitas Kristen Petra Surabaya dengan analisis regresi, baik parametrik maupun nonparametrik. Pendekatan regresi parametrik menggunakan regresi linier sederhana, kuadratik dan kubik, sedangkan regresi nonparametrik digunakan B-Spline dan Multivariate Adaptive Regression Splines MARS. Secara keseluruhan, model terbaik dipilih berdasarkan koefisien determinasi terbesar. Namun demikian untuk MARS, model terbaik dipilih berdasarkan pada GCV, minimum MSA dan koefisien determinasi terbesar. 5. Penelitian Wasis Wicaksono Jurusan FSM UNDIP 2014 yang berjudul “Pemodelan Multivariate Adaptive Regression Splines MARS pada Faktor-faktor Resiko Angka Kesakitan Diare ”. Penelitian ini membahas penyebaran penyakit diare dan untuk menekan angka penyebaran diare perlu dilakukan analisis faktor-faktor terhadap penyakit diare. Analisis kurva regresi menggunakan model regresi nonparametrik. MARS merupakan salah satu metose regresi nonparametrik yang digunakan untuk data berdimensi tinggi. Model MARS terbaik mengkombinasikan MO, BF, dan MI secara trial and error. Model MARS digunakan untuk memprediksi angka kesakitan diare di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta adalah model MARS MO=2, BF=28, dan MI=3 dengan bentuk persamaan ̂ = − , + , ∗ + , ∗ − , ∗ + , ∗ . 6. Penelitian Kishartini Jurusan Statistika FSM UNDIP 2014 yang berjudul “Multivariate Adaptive Regression Splines MARS Untuk Klasifikasi Status Kerja Di Kabupaten Demak ”. Penelitian ini membahas model MARS pada klasifikasi kerja di Kabupaten Demak adalah model MARS BF=24, MI=3, dan MO=1 karena memiliki nilai GCV paling kecil yaitu sebesar 0,03451 dengan bentuk persamaan: ̂ = ̂ = − , + , ∗ + , ∗ − , ∗ + , ∗ . 7. Penelitian Icha Puspitasari Jurusan Statistika FSM UNDIP yang berjudul “Analisis Indeks Harga Saham Gabungan IHSG dengan menggunakan Model Regresi Kernel ”. Penelitian ini membahas tentang analisis IHSG menggunakan metode runtun waktu klasik. Namun dengan metode tersebut banyak asumsi yang harus dipenuhi, sehingga diperlukan metode alternatif salah satunya metode regresi nonparametrik karena dalam model regresi nonparametrik tidak ada asumsi khusus sehingga model ini merupakan metode alternatif yang dapat digunakan dalam analisis IHSG. Dalam penelitian tersebut dibandingkan nilai MSE yang dihasilkan dari analisis runtun waktu klasik, regresi parametrik linier sederhana dan regresi nonparametrik kernel. Data IHSG yang digunakan adalah periode minggu pertama Januari 2011 sampai dengan minggu ke empat Februari 2012. Data tersebut merupakan data closing price saham mingguan pada periode perdagangan terakhir. Hasil perbandingan nilai MSE dari data IHSG yang sering fluktuatif pada tiga analisis diperoleh nilai MSE terkecil adalah pada analisis menggunakan regresi nonparametrik kernel dengan fungsi triangle dan badwidth h sebesar 58,2 dengan nilai MSE = 6987,787. Model terbaik tersebut dapat digunakan untuk memprediksikan nilai IHSG selanjutnya. 8. Penelitian Dimas Okky S Jurusan Statistika ITS yang berjudul “ Pemodelan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG, Kurs, dan Minyak Dunia dengan Pendekatan Vector Autoregressive ”. Penelitian ini membahas Vector Autoregressive VAR merupakan salah satu analisis time series multivariate dimana dapat digunakan dalam memprediksi variabel dan berguna untuk menilai keterkaitan antara variabel. Tahapan-tahapan dalam metode VAR meliputi tahap identifikasi, estimasi parameter, dan cek diagnosa. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Indek Harga Saham Gabungan IHSG, kurs, dan harga minyak dunia pada periode 2011- 2012. Dari hasil analisis diperoleh model VAR yang sesuai adalah VAR 4, 1, 0 dengan nilai AIC terkecil sebesar 15,7437. Selain itu, hasil MAPE dan RMSE pada ketiga variabel yaitu variabel IHSG sebesar 1,85 dan 88,076; variabel kurs sebesar 0,89 dan 84,9237; sedangkan variabel harga minyak dunia sebesar 0,83 dan 0,009694. 9. Penelitian Silvia Roshita Dewi Jurusan Statistika ITS yang berjudul “Pemodelan Indeks Harga Saham di Indonesia dan Dunia dengan Model Univariate dan Multivariate Time Series ”. Penelitian ini membahas tentang Peramalan Indeks Harga saham dapat dilakukan dengan metode time series. Secara Univariate time series dapat menggunakan metode Autoregressive Integrated Moving Average ARIMA sedangkan multivariate time series dapat menggunakan Vector Autoregression VAR. Dalam penelitian ini, dilakukan penerapan metode ARIMA dan VAR pada peramalan indeks harga saham IHSG Indonesia. Dow Jones Industrial Average DJI Amerika, FTSE 100 London, Hang Seng Index HSI Hongkong, Nikkei 225 N225 Jepang, dan Strait Time Index STI Singapura. Melalui metode multivariate tidak hanya bisa meramal indeks harga saham, namun juga bisa melihat keterkaitan harga saham antara satu negara dengan yang lain. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa indeks harga saham Amerika mempengaruhi semua indeks harga saham negara lain, namun tidak dipengaruhi oleh indeks harga saham manapun. Perbandingan antara kedua model, ARIMA dan VAR tersebut memberikan hasil bahwa beberapa model memiliki keakuratan lebih tinggi untuk meramal jika menggunakan model univariate . Berdasarkan hasil penelitian yang terdahulu menggunakan model MARS dengan pendekatan kurva regresi nonparametrik juga cocok pada penelitian Indeks Harga Saham Gabungan IHSG karena data nominal dengan pendekatan regresi nonparametrik, data yang berdimensi tinggi, dan untuk memodelkan dan mengetahui variabel-variabel prediktor yang mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan IHSG. Model terbaik varibel-variabel prediktor yang mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan IHSG dengan kriteria Generalized Cross Validation GCV minimum. Sehingga guna menekan kerugian para investor dan meningkatkan kepercayaan investor terhadap perbankan negara, dan mengetahui variabel-variabel prediktor terbaik yang mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan IHSG maka penulis akan melakukan penelitian menggunakan model MARS yaitu yang berjudul “Estimasi Multivariate Adaptive Regression Splines MARS pada Indeks Harga Saham Gabungan IHSG ”.

2.11 Salford Predictive Modeler SPM 7

Salford Predictive Modeler atau SPM 7 merupakan software yang membantu dalam pengerjaan dalam memodelkan Multivariate Adaptive Regression Splines MARS. Salford Predictive Modeler atau SPM 7 diperkenalkan sejak 30 November 2012 oleh Salford System salford-systems.com. Adapun tampilan jendela utama dari SPM 7 adalah sebagai berikut. Gambar 2.1 Menu Utama SPM 7 Gambar 2.2 Tampilan Membuka Dokumen Gambar 2.2 merupakan tampilan membuka dokumen yang akan diproses menggunakan progrmam SPM 7. Gambar 2.3 Tampilan Variabel-variabel Gambar 2.3 terdapat record mengenai banyaknya data, variabel penelitian, karakter, dan numerik. Pilih Sort yaitu File Order.