2.2 Skala Pengukuran
Dalam analisis regresi data dibedakan menjadi dua jenis yaitu kuantitatif dan kualitatif. Variabel kuantitatif adalah variabel yang dilaporkan dalam bentuk
angka atau metrik. Sedangkan variabel kualitatif adalah variabel yang dilaporkan tidak dalam keadaan angka atau tidak dalam metrik Widarjono, 2010.
Menurut Santoso dan Ashari 2005, pengukuran data adalah pemberian angka pada suatu peristiwa sesuai dengan aturan-aturan tertentu. Dalam
pengukuran akan membentuk suatu skala dan kemudian mentransfer pengamatan terhadap ciri-ciri kepada skala tersebut. Secara umum, skala pengukuran
dikelompokan menjadi 4 sebagai berikut. 1.
Skala Nominal Skala nominal adalah pemberian skala dimana skala digunakan hanya untuk
membedakan suatu ukuran dari ukuran yang lain tanpa memberikan atribut lebih besar atau lebih kecil. Skala ini bersifat sejajar atau sama antara masing-
masing skala. 2.
Skala Ordinal Skala ordinal digunakan untuk menyatakan suatu objek untuk memiliki satu
sifat yang dapat dibandingkan dengan objek yang lain. Skala ini lebih baik daripada skala nominal karena memberikan nilai lebih besar dan lebih kecil,
tetapi tidak dapat mencari selisih atau perbedaan antar skala. 3.
Skala Interval Skala interval adalah skala yang memiliki ciri-ciri skala ordinal tetapi jarak
dari masing-masing data bisa diukur. Skala ini dapat digunakan untuk
mancari perbedaan atau jarak dari masing-masing skala. Pengukuran dari skala ini biasanya menggunakan alat ukur sehingga jarak masing-masing bisa
dicari. Kelemahan dari skala ini adalah tidak memiliki asal mula yang unik karena nilai nol bukan merupakan nilai yang mutlak.
4. Skala Rasio
Skala rasio merupakan pengukuran suatu objek dalam dua tolok ukur yang berbeda berkaitan satu sama lain dengan rasio tetap. Skala rasio
mencerminkan nilai sebenarnya dari data. Berdasarkan skala pengukuran dalam analisis regresi tersebut, data Indeks
Harga Saham Gabungan IHSG merupakan data skala nominal yang termasuk ke dalam pendekatan regresi nonparametrik.
2.3 Analisis Regresi
Istilah “regresi” pertama kali dikemukakan oleh Sir Francis Galton 1822- 1911, seorang antropolog dan ahli meteorologi terkenal dari Inggris. Dalam
makalahnya yang berjudul “Regression towards mediocrity in hereditary stature”, yang dimuat dalam Journal of the Anthropological Institute, volume 15, halaman
246 sampai dengan 263, tahun 1885. Galton menjelaskan bahwa biji keturunan tidak cenderung menyerupai biji
induknya dalam hal besarnya, namun lebih medioker lebih mendekati rata-rata lebih kecil daripada induknya, kalau induknya besar dan lebih besar daripada
induknya, kalau induknya sangat kecil Draper dan Smith, 1972.