Analisis Sumur Resapan TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

38 a. Persyaratan Umum, Sumur Resapan Air Hujan dibuat pada lahan yang lolos air dan tahan longsor; Sumur Resapan Air Hujan harus bebas kontaminasi pencemaran limbah; Air yang masuk sumur resapan adalah air hujan; Untuk daerah sanitasi lingkungan yang buruk, SRAH hanya menampung air hujan dari atap melalui talang. Mempertimbangkan aspek hidrogeologi, geologi dan hidrologi. b. Keadaan muka air tanah Sumur resapan dibuat pada awal daerah aliran yang dapat ditentukan dengan mengukur kedalaman dari permukaan air tanah ke permukaan tanah di sumur penduduk sekitarnya pada musim hujan. c. Permeabilitas tanah Permeabilitas tanah yang dapat dipergunakan untuk SRAH dibagi menjadi 3 kelas, yaitu : Permeabilitas tanah sedang geluhlanau, k = 2,0 – 6,5 cmjam ; Permebilitas tanah agak cepat pasir halus, k = 6,5 – 12,5 cmjam ; Permeabilitas tanah cepat pasir kasar, k = 12,5 cmjam . Gambar 2.2 Kontruksi Sumur Resapan 39 h b

2.5 Kapasitas Saluran Terbuka

Gambar 2.3 Penampang Saluran Terbuka Analisis kapasitas saluran dimaksudkan adalah untuk mendapatkan deskripsi saluran, baik terbuka maupun tertutup, sesuai dengan kapasitas debit yang mengalir. Kriteria perencanaan debit saluran yang biasa digunakan adalah persamaan umum. Kapasitas Debit Saluran Q : AV 2.31 Luas Penampang A : b x h 2.32 Keliling Penampang Basah P : b + 2h 2.33 Jari-jari Penampang Basah R : AP 2.34 Keterangan : b : Lebar Dasar Saluran h : Ketinggian Saluran 40 Gambar 2.4 Penampang Saluran Terbuka Kapasitas Debit Saluran : Q : A.V 2.30 Luas Penampang : A : b + m.h. h 2.35 Keliling Penampang Basah : P : b + 2.h1 + m 2 12 2.36 Jari-jari Penampang Basah : R : AP 2.37 Keterangan : b : Lebar Dasar Saluran h : Ketinggian Saluran m : Kemiringan Samping Saluran Kecepatan aliran ini dapat didekati dengan persamaan dari Manning yang digunakan untuk aliran tak teratur, yaitu : V : 1n . R 23 .I 12 2.38 Keterangan : n : koefisien kekasaran manning K : koefisien kekasaran stickler b h 41 R : radius keliling basah m I : Kemiringan Sungai Tabel 2.7 Harga Koefisien Manning Bahan Koefisien Manning Besi tuang dilapis 0,014 Kaca 0,010 Saluran Beton 0,013 Bata dilapis mortar 0,015 Pasangan batu sedimen 0,050 Saluran tanah bersih 0,022 Saluran tanah 0,030 Saluran dengan dasar batu dan tebing rumput 0,040 Saluran pada galiar batu padas 0,040 Sumber : Hidraulika II , Triatmodjo 1993 Dinding sangat halus Tabel 2.8 Koefisien Kekasaran Bazin Jenis Dinding TB 0,06 Dinding halus papan,batu,bata Dinding batu pecah Dinding tanah sangat teratur Saluran tanah dengan kondisi biasa Saluran tanah dengan dasar batu pecah dan tebing rumput Sumber : Hidraulika II , Triatmodjo 1993 0,16 0,46 0,85 1,30 1,75 Kecepatan aliran rencana disesuaikan dengan jenis tanah dimana saluran dibangun. Kecepatan rencana sangat erat hubungannya dengan kemiringan, dengan kemiringan yang makin besar kecepatannya juga makin besar. Perencana cenderung membuat kecepatan rencana yang lebih kecil, tetapi kita harus melihat apakah dengan kecepatan yang makin besar tuntutan elevasi air rencana masih dapat dipenuhi, jika masih harus dilihat apakah tidak terjadi gerusan dan apabila terjadi gerusan apakah kita perlu membuat saluran dengan perkuatan. Demikiran juga apabila elevasi air rencana tidak terpenuhi apakah dengan memperkecil kecepatan rencana tidak mengakibatkan sedimentasi di saluran.