23
2.2.2 Presipitasi
Presipitasi adalah peristiwa jatuhnya air baik dalam berbentuk cair atau beku dari atmosfer ke permukaan bumi. Dalam ilmu meteorologi, Presipitasi dapat
diartikan sebagai segala bentuk produk dari kondensasi uap air di atmosfer yang kemudian akan jatuh sebagai curahan air atau hujan. Sebagian besar presipitasi
terjadi sebagai hujan air, namun ada juga presipitasi yang berupa hujan salju, hujan es hail, kabut menetes fog drip, graupel, dan hujan es sleet.
Presipitasi merupakan faktor utama dalam mengendalikan proses daur hidrologi pada salah satu daerah aliran sungai. Terbentuknya ekologi dan hak
guna lahan pada suatu daerah sebagian besar ditentukan atau tergantung pada terjadinya hujan.
Presipitasi terjadi apabila berlangsung tiga kejadian sebagai berikut : a. Kenaikan masa uap ketempat yang lebih atas sampai saat atmosfer menjadi
jenuh b. Terjadi kondensasi atas partikel-partikel uap air kecil di atmosfer
c. Partikel-partikel uap air tersebut bertambah besar sejalan dengan waktu untuk kemudian jatuh ke bumi dan permukaan laut sebagai hujan karena gaya
gravitasi.
2.2.3 Infiltrasi Perkolasi
Infiltrasi adalah aliran air ke dalam tanah melalui permukaan tanah. Di dalam tanah air mengalir dalam arah lateral, sebagai aliran antara interflow
menuju mata air, danau, dan sungai; atau secara vertikal, yang dikenal dengan perkolasi percolation menuju air tanah.
24
Gerak air di dalam tanah melalui pori-pori tanah dipengaruhi oleh gaya gravitasi dan gaya kapiler. Gaya gravitasi menyebabkan aliran selalu menuju ke
tempat yang lebih rendah, sementara gaya kapiler menyebabkan air bergerak ke segala arah. Air kapiler selalu bergerak dari daerah basah menuju ke daerah yang
lebih kering. Tanah kering mempunyai gaya kapiler lebih besar daripada tanah
basah. Gaya tersebut berkurang dengan bertambahnya kelembaban tanah. Selain itu, gaya kapiler bekerja lebih kuat pada tanah dengan butiran halus seperti
lempung daripada tanah berbutir kasar pasir
. Apabila tanah kering, air terinfiltrasi melalui permukaan tanah karena pengaruh gaya gravitasi dan gaya kapiler pada
seluruh permukaan. Setelah tanah menjadi basah, gerak kapiler berkurang karena berkurangnya gaya kapiler.
Hal ini menyebabkan penurunan laju infiltrasi. Sementara aliran kapiler pada lapis permukaan berkurang, aliran karena pengaruh gravitasi berlanjut
mengisi pori-pori tanah. Dengan terisinya pori-pori tanah, laju infiltrasi berkurang secara berangsung-angsur sampai dicapai kondisi konstan; di mana laju infiltrasi
sama dengan laju perkolasi melalui tanah. Dalam infiltrasi dikenal dua istilah yaitu kapasitas infiltrasi dan laju
infiltrasi, yang dinyatakan dalam mmjam. Kapasitas infiltrasi adalah laju infiltrasi maksimum untuk suatu jenis
tanah tertentu; sedang laju infiltrasi adalah kecepatan
infiltrasi yang nilainya tergantung pada kondisi tanah dan intensitas hujan. Pada grafik dibawah ini menunjukkan kurva kapasitas infiltrasi fp, yang merupakan
fungsi waktu.
25
Apabila tanah dalam
kondisi kering ketika infiltrasi terjadi, kapasitas infiltrasi tinggi karena kedua gaya kapiler dan gravitasi bekerja bersama-sama
menarik air ke dalam tanah. Ketika
tanah menjadi basah, gaya kapiler berkurang yang menyebabkan laju infiltrasi menurun. Akhirnya kapasitas infiltrasi mencapai
suatu nilai konstan, yang dipengaruhi terutama oleh gravitasi dan laju perkolasi.
2.3 LANDASAN TEORI
2.3.1 Curah Hujan
Curah hujan merupakan jumlah air yang jatuh di permukaan tanah datar selama periode tertentu yang diukur dengan satuan tinggi mm di atas permukaan
horizontal bila tidak terjadi evaporasi, runoff dan infiltrasi. Jadi, jumlah curah hujan yang diukur, sebenarnya adalah tebalnya atau tingginya permukaan air
hujan yang menutupi suatu daerah luasan di permukaan bumitanah. Satuan curah hujan yang umumnya dipakai oleh BMKG adalah milimeter mm. Curah hujan 1
satu milimeter, artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi 1 satu milimeter atau tertampung air sebanyak 1 satu
liter atau 1000 ml. Intensitas curah hujan adalah tinggian curah hujan yang terjadi pada satu
kurun waktu dimana air tersebut berkonsentrasi. Curah hujan jarak pendek biasanya dinyatakan dalam intesitas perjam dengan satuan yang digunakan adalam
mm jam, hujan adalah intesitas besar umumnya terjadi dalm jangka waktu pendek. Hubungan antara intesitas curah hujan dengan waktu hujan tergantung
pada parameter setempat.