3.6 Managemen Data
Managemen data dilakukan setelah dilakukan pengambilan data dari hasil penelitian pada tikus jantan strain Sprague dawley, selanjutnya data di olah
dengan menggunakan program SPSS versi 16.0. Uji yang digunakan adalah Uji Oneway Anova karena penelitian ini termasuk analitik kategorik numerik, yang
membandingkan variabel dengan skala pengukuran numerik pada lebih dari dua kelompok yang tidak berpasangan. Untuk melakukan uji Oneway Anova, terlebih
dahulu dilakukan uji normalitas data dan uji homogenitas. Jika salah satu uji tersebut tidak terpenuhi maka dilakukan transformasi data. Ketika uji transformasi
data tidak berhasil maka dilakukan uji alternatif uji non -parametric Kruskal Wallis.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Glukosa Darah
Data glukosa darah yang diambil merupakan jumlah rata-rata glukosa darah pada awal penelitian hari ke-1, yaitu saat tikus dinyatakan DM dan normal,
hari ke-7, hari ke-14, hari ke-21 dan hari ke-28. Data yang didapatkan selama penelitian adalah :
Tabel 4.1 Rata-rata dan standar deviasi glukosa darah tikus setiap kelompok penelitian
GDS Mean±SD mgdl Sampel
Hari-1 Hari-7
Hari-14 Hari-21
Hari-28 N
83.3±10.5 116.8±12
94.3±17.3 117.5±12.6
103.3±7.5 D
481.3±98.2 532.8±91.2
521±102.4 531.5±26.3
600±0 D+CC 200
503.3±134.3 441.3±203.8
460.3±235.2 426.5±241.
3 479.3±221.
9 D+CC 400
506.8±111.9 476.8±149.7
415.8±177.6 371.5±192.
5 426.8±156.
5 Ket: SD = Standard Deviasi, N = Normal , D = Diabetes, D+Cc200 = Diabetes dengan terapi
kayu manis 200mgkgBB ,D+ Cc400= Diabetes denganterapi kayu manis 400 mgkgBB
Grafik 4.1 Rata-rata gula darah pada tiap kelompok
100 200
300 400
500 600
700
H ar
i 1
H ar
i 7
H ar
i 1
4 H
ar i
2 1
H ar
i 2
8
G DS
m g
dL
Kelompok Sampel
N D
D+Cc200 D+ Cc400
Ket: N = Normal , D = Diabetes, D+Cc200 = Diabetes dengan terapi kayu manis 200mgkgBB ,D+ Cc400 = Diabetes denganterapi kayu manis 400 mgkgBB
Berdasarkan tabel 4.1 dan grafik 4.1 menunjukan bahwa kadar gula darah pada sampel normal berada dalam nilai yang normal yaitu 200mgdL dan kadar
gula darah pada sampel diabetes tanpa terapi di hari pertama pengukuran dibandingkan dengan hari terakhir pengkuran dapat terlihat terjadi kenaikan kadar
gula darah200 mgdL yaitu pada tiap waktu pengukuran sampel tersebut.Pemberian STZ pada penelitian dapat meningkatkan rerata glukosa darah
pada kelompok DM dibandingkan kelompok normal melalui pembentukan metabolit toksik pada sel beta pankreas sehingga mempengaruhi sekresi insulin
dan jumlah glukosa dalam darah.Kadar rerata glukosa darah pada kelompok terapi 200 mgkgBB memiliki kadar rerata glukosa darah yang lebih rendah
dibandingkan dengan kelompok DM, namun tidak mencapai kadar rerata gula darah kelompok normal. Hal ini menunjukkan pemberian ekstrak Cinnamomum
cassia dosis 200mgkgBB daam 28 hari dapat menurunkan glukosa darah tikus.Rata-rata kadar gula darah pada sampel diabetes dengan terapi kayu manis
400 mgkgBBpada pengukuran hari pertama di bandingkan dengan pengukuran hari terakhir dapat terlihat mengalami penurunan yang cukup berarti, penurunan
kadar gula darah berturut-turut terjadi pada pengukuran di hari ke-7, ke-14 dan ke- 21. Sedangkan di hari ke-28 sempat terjadi kenaikan kadar gula darah namun
masih di bawah pengukuran di hari pertama. Kadar rerata glukosa darah pada kelompok terapi ini memiliki kadar rerata glukosa darah yang lebih rendah
dibandingkan dengan kelompok DM, namun tidak mencapai kadar rerata gula darah kelompok normal. Hal ini menunjukkan pemberian ekstrak Cinnamomum
cassia dosis 400mgkgBB dalam 28 hari dapat menurunkan glukosa darah tikus. Penurunan kadar glukosa darah pada masing-masing dosis dapat terlihat
setelah pemberian ekstrak Cinnamomum cassia yang diberikan. Pemberian terapi Cinnamomum cassia yang mengandung MHCPmethyl hidroxy chalcone
polymer dan beberapa bahan lain yang dapat mengaktivasi reseptor insulin dapat mempengaruhi sel beta pankreas untuk memproduksi insulin dan memperbaiki
metabolisme. Sehingga uptake glukosa dapat terjadi dan kadar gula darah dapat menurun.