Sampel Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian 1 Populasi Penelitian

5. Alat penyimpanan plasma: Kulkas -80 C 6. Alat dalam pembuatan dan pemberian ekstrak : Neraca analitik, vortex, valcon tube, sonde bengkok dan lurus 7. Alat pengukuran kolestrol:Spektofotometer, kit Kolestrol 8. Alat pembuatan buffer sitrat :pH meter

3.4.2 BahanPenelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah  Ekstrak kayu manisCinnamomum cassia  Ethanol  Sukrosa 10  Ether  Aquadest  Buffer Sitrat  Kit Kolestrol  StreotozotocinSTZ Penggunaan ethanol pada pembuatan ekstrak kulit kayu manis dikarenakan ethanol mempunyai poaritas yang tinggi sehingga dapat mengekstrak komonen dalam kayu manis lebih banyak dibandingkan dengan jenis pelarut organik yang lain, mempunyai titik didih yang rendah dan aman. Menurut penelitian Jayahudin 2009, penggunaan ethanol sebagai pelarut menghasilkan rendemen dan kadar sinamaldehid dalam minyak kayu manis yang lebih besar dibandingkan dengan pelarut heksan yang bersifat non polar, metanol dan air.

3.4.3 AdaptasiHewanSampel

Sampel diadaptasikan di Animal house pada hari 0-14 hari. Sampel diadaptasikan terhadap tempat tinggal barunya, pemberian makanan maupun pemberian minuman disamakan pada semua tikus. Adaptasi ini bertujuan agar semua obyek penelitian tidak dalam kondisi stress dan semua tikus berada dalam kondisi yang sama saat dilakukan penelitian.

3.4.4 InduksiStreptozotocinSTZ

Setelah dilakukan proses adaptasi, pada hari ke-15 tikus diinduksi STZ55 mgkgbb secara intraperitoneal. Tikus akan dipuasakan sebelum penyuntikkan STZ selama kurang lebih 16 jam. Setelahhewandiinduksi STZ, selanjutnya diberisukrosa 10 dalam waktu 24 jam untuk mencegah hipoglikemia. Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan 4 hari setelah induksi yaitu hari ke-19. Pada hari ke-19 tikus dengan glukosa250 mgdl dikatakan sebagai tikus DM.

3.4.5 Pemberian Ekstrak Kayu Manis terhadapTikus

Setelah tikus dinyatakanDM, maka akan diakukan pemberian ekstrak kayu manisCinnamomum cassia selama 28 hari yaitu pada hari ke-19 sampai hari ke- 46 dengan dosis 200 mgkgBB dan 400 mgkgBB, pemeberian dilakukan secara oral dengan menggunakan alat sonde.

3.4.6 PengukuranSampel

3.4.6.1 BeratBadan

Pengukuran berat badan dilakukan setiap hari ke-1 sampai ke-28 hari pemberian ekstrak. Hal ini bertujuan agar dapat melihat perbandinganberat badan tikus dan melihat perubahan berat badan tikus setiap hari saat pemberian ekstrak selama 28 hari. Pengukuran berat badan selama 28 hari juga bertujuan untuk menentukan dosis ekstrak yang akan diberikan setiap harinya.

3.4.6.2 Glukosa Darah Tikus

Pengukuran kadar glukosa darah diukur sebanyak lima kali, yaitu sebelum pemberian ekstrak, hari ke-25, hari ke-32, hari ke-39 dan hari ke-46 . Yang diukur adalah glukosa darah sewaktu tikus. Pada saat pengukuran glukosa darah, yang dilakukan pertama kali adalah membius tikus terlebih dahulu menggunakan larutan ether sampai tidak sadarkan diri. Hal ini dilakukan agar mengurangi rasa sakit yang dialami tikus. Kemudian, ekor tikus dan pisau pemotongsilet ekor tikus terlebih dahulu dibersihkan dengan menggunakan alkohol agar mengurangi kontaminasi bakteri lalu dilakukan pemotongan pada ekornya. Setelah dilakukan pemotongan, darah akan keluar dan diteteskan pada glucotest strip darah dan dilihat hasilnya di glukometer. 3.4.6.3Kolesterol Kadar kolesterol akan dihitung di akhir perlakuan dengan menggunakan plasma tikus yang sebelumnya telah diambil. Tikus yeng dibius dengan ether akan dibedah dan diambil darahnya melalui vena cava inferior jantung dengan menggunakan spuit 3cc . Darah yang ada pada spuit diambil dengan tekhnik yang baik agar tidak terjadi lisis, selanjutnya akan dimasukkan kedalam tabung EDTA agar tidak mengalami koagulasi. Tabung EDTA yang berisi darah selanjutya akan di sentrifugasi selama 10 menit dengan kecepatan 5000 rpm. Dengan menggunakan mikropipet, plasma dipindahkan ke effendorf. Sentrifugasi ini bertujuan untuk mendapatkan plasma yang akan diukur dengan kit kolestrol. Plasma yang digunakan sebanyak 10 μL yang akan dicampur dengan reagen kolestrol sebanyak 1 mL yang akan dilakukan pada tabung. Kemudian dicampur, selanjutnya diinkubasi dalam waktu 10 menit. Hasilnya akan dibaca pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546 nm.

Dokumen yang terkait

Uji Efek Kombinasi Ekstrak Etanol Kulit Kayu Manis ((Cinnamomum burmannii (Nees & T.Nees) Blume)) dan Madu Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Jantan

6 82 105

Efek ekstrak kayu manis “cinnamomum cassia” terhadap kadar glukosa darah, berat badan dan trigliserida pada tikus jantan strain sparague dawley yang diinduksi aloksan

2 13 69

Program Studi Pendidikan Dokter. Efek Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum Cassia) terhadap Glukosa Darah, Berat Badan, dan Trigliserida Tikus strain Sprague dawley yang Diinduksi Aloksan. 2014.

0 3 69

Pengaruh Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum cassia) terhadap Glukosa Darah, Berat Badan, serta HDL Tikus Diabetes (Sprague dawley) yang Diinduksi Aloksan

2 25 65

Efek ekstrak kayu manis (cinnamomun cassia) terhadap kadar glukosa darah, berat badan, berat organ pankreas, ginjal dan jantung tikus diabetes mellitus strain sprague dawley yang diinduksi aloksan

0 6 64

Efek Ekstrak Daun Yacon (Smallanthus sonchifolius) Terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan, dan Kolesterol Tikus yang Diinduksi Streptozotosin. 2015

1 21 76

Efek Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum Cassia) terhadap Glukosa Darah, Berat Badan, dan Trigliserida Tikus strain Sprague dawley yang Diinduksi Aloksan. 2014

0 5 69

Efek Ekstrak Daun Insulin (Smallanthus sonchifolius) Terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan, dan Low Density Lipoprotein pada Tikus yang Diinduksi Streptozotosin. 2015

1 18 71

Efek Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum cassia) Terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan dan Low Density Lipoprotein (LDL) pada Tikus yang Diinduksi Streptozotosin. 2015

0 6 72

Efek Ekstrak Daun Insulin (Smallanthus sonchifolius) Terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan, dan Low Density Lipoprotein pada Tikus yang Diinduksi Streptozotosin. 2015

0 17 71