Klasifikasi DM Tinjauan Diabetes MelitusDM

K dari dalam sel yang menyebabkan terjadinya tahap depolarisasi dan pembukaan Ca Channel. Saat Ca masuk dan terjadi peningkatan, saat inilah yang dibutuhkan oleh sel beta untuk mensekresikan insulin. 15

2.1.3.2 Aksi Insulin

Insulin mempunyai fungsi yang sangat penting dalam metabolisme tubuh.Insulin nantinya akan berikatan dengan sejenis reseptorInsulin Receptor Substrate=IRS yang terdapat pada membran sel. Ikatan tersebut nantinya akan berguna untuk proses metabolisme, dan sinyal yang merupakan hasil ikatan antara reseptor dan insulin akan meningkatkan kuantitas GLUT 4 dan selanjutnya mendorong GLUT 4 ke membrane sel. GLUT 4 ini akan menghantarkan glukosa dari ektra sel masuk kedalam intra sel untuk di metabolism.

2.1.4 Patogenesis dan Patofisiologi DM

Terdapat perbedaan patogenesis pada berbagai klasifikasi DM. DM tipe 1, diabetes ini terjadi akibat destruksi autoimun sel beta. Terdapat 3 mekanisme yang saling terkait terhadap destruksi tersebut, diantaranya kerentanan genetik, autoimunitas, dan gangguan lingkungan. 1 DM tipe 1 ini lebih sering terjadi pada anak-anak yang disebabkan oleh rusaknya sel-sel beta yang bertugas mensekresikan insulin dalam pankreas. 17 Patogenesis DM tipe 2 tidak seperti penderita DM tipe 1, penderita DM tipe 2 bukan disebabkan oleh kurangnya sekresi insulin. Insulin tetap dihasilkan pada DM tipe 2. Akan tetapi, insulin yang dihasilkan tidak cukup atau tidak bekerja pada tubuh sebagaimana mestinya atau yang disebut dengan “Resistensi Insulin”. 17 DM tipe 2 merupakan suatu penyakit kompleks multifaktor yang melibatkan baik gangguan pengeluaran insulin maupun insensitivitas organ sasaran. Resistensi insulin, yang berkaitan erat dengan obesitas, karena dapat menimbulkan stress berlebih pada sel beta, yang akhirnya menyebabkan kegagalan dalam menghadapi peningkatan kebutuhan insulin. Faktor genetik juga berperan, tetapi masih belum jelas.Dua defek metabolik yang menandai DM tipe 2 adalah gangguan sekresi insulin pada sel beta dan ketidakmampuan jaringan perifer berespons terhadap insulin. 1 Menurut Depkes,2005 pada DM tipe 2 akan ditemukan resistensi dan defisiensi insulin. Hal ini dapat terjadi karena pada awal perkembangan DM Tipe 2, sel beta pankreas menunjukkan gangguan sekresi insulin pada fase pertama yang mengakibatkan gagal mengkompensasi resistensi insulin. Apabila hal ini terus-menerus terjadi, akan terdapat kerusakan sel beta pankreas yang progresif yang akhirnya mengakibatkan defisiensi insulin.

2.1.5 Efek Insulin pada Metabolisme Karbohidrat

Insulin berperan dalam metabolisme karbohidrat.Insulin dapat menaikkan pengambilan glukosa oleh otot. Glukosa akan disimpan dalam bentuk glikogen pada otot. 18 Insulin juga akan menaikkan pengambilan, penyimpanan dan penggunaan glukosa oleh hati. Jika kadar glukosa darah menurun, maka insulin akan mengaktifkan fosforilasi hati yang menyebabkan glikogen hati dapat dipecah. Dan jika glukosa darah meningkat, maka insulin akan mengaktifkan aktivitas enzim glikogen sintase untuk membentuk glikogen sehingga kadar glikogen pada hati akan meningkat. Dalam metabolisme karbohidrat, insulin juga berperan dalam menghambat glukoneogenesis dan mengubah kelebihan glukosa menjadi asam lemak. 18

2.1.6 Efek Insulin pada Metabolisme Lemak

Seperti halnya metabolisme karbohidrat, insulin juga berperan terhadap metabolisme lemak. Insulin dapat menaikkan sintesis dan penyimpanan lemak. Insulin yang berfungsi meningkatkan transpor glukosa kedalam hati secara tidak lansung akan meningkatkan jumlah asam lemak kemudian glukosa yang berada di hati akan diubah menjadi piruvat di jalur glikolisis, dan piruvat akan diubah menjadi acetil koenzim A untuk disintesis menjadi asam lemak. Insulin juga mengaktivasi lipoprotein lipaseLPL untuk mengubah kembali TG menjadi asam lemak. 18 Insulin juga berperan dalam penyimpanan lemak di sel adiposit yaitu dengan menghambat kerja hormone-sensitive lipase. Enzim ini berperan dalam hidrolisis TG. Insulin juga berperan dalam menaikkan transpor glukosa ke dalam membran sel lemak, yang akan digunakan untuk sintesis asam lemak dan alfa- gliserol fosfat dan bergabung dengan asam lemak membentuk TG yang disimpan di jaringan adiposa. Defisiensi insulin akan meningkatkan kerja enzim hormone- sensitive lipase yang mengakibatkan peningkatan konsentrasi fosfolipid dan kolestrol plasma. 18

2.1.7 Efek Insulin pada Metabolisme Protein

Insulin juga berperan dalam metabolisme protein, yaitu dengan meningkatkan sintesis dan penyimpanan protein. Insulin menstimulasi transpor asam amino kedalam sel, meningkatkan translasi dari RNA massanger untuk membentuk protein baru, meningkatkan kecepatan transkripsi DNA untuk membentuk RNA dan mensintesis protein, menghambat katabolisme protein dan menekan proses glukoneogenesis. Kekurangan insulin akan menyebabkan protein habis dan asam amino akan meningkat sehingga menyebabkan kelelahan dan disfungsi berbagai organ. 18

2.1.8 Manifestasi Klinis DM

Manifestasi klinis yang terjadi pada DM berhubungan dengan defisiensi insulin. Pasien-pasien dengan defisiensi insulin tidak dapat mempertahankan kadar glukosa plasma. Jika hiperglikemia berat dan melebihi ambang ginjal, maka akan menjadi glikosuria. Banyaknya gula yang hilang bersama urin , maka akan terjadi ketidakseimbangan kalori dalam tubuh sehingga akan merasa laparpolifagia karena kekurangan kalori. Glikosuria ini mengakibatkan diuresis osmotik yang meningkatkan pengeluaran urinpoliuriadan meningkatkan rasa hauspolidipsia. 12 Rasa lelahfatigue, pusing, keringat dingin dan tidak konsentrasi juga merupakan beberapa gejala klinis yang disebabkan oleh menurunnya kadar gula yang masuk kedalam intrasel. 19

2.1.9 Komplikasi DM

Komplikasi dari DM ini dapat dibagi menjadi 2, yaitu akut dan kronis. Komplikasi akut meliputi Ketoasidosis DiabetikDKA, Koma non-Ketosis

Dokumen yang terkait

Uji Efek Kombinasi Ekstrak Etanol Kulit Kayu Manis ((Cinnamomum burmannii (Nees & T.Nees) Blume)) dan Madu Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Jantan

6 82 105

Efek ekstrak kayu manis “cinnamomum cassia” terhadap kadar glukosa darah, berat badan dan trigliserida pada tikus jantan strain sparague dawley yang diinduksi aloksan

2 13 69

Program Studi Pendidikan Dokter. Efek Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum Cassia) terhadap Glukosa Darah, Berat Badan, dan Trigliserida Tikus strain Sprague dawley yang Diinduksi Aloksan. 2014.

0 3 69

Pengaruh Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum cassia) terhadap Glukosa Darah, Berat Badan, serta HDL Tikus Diabetes (Sprague dawley) yang Diinduksi Aloksan

2 25 65

Efek ekstrak kayu manis (cinnamomun cassia) terhadap kadar glukosa darah, berat badan, berat organ pankreas, ginjal dan jantung tikus diabetes mellitus strain sprague dawley yang diinduksi aloksan

0 6 64

Efek Ekstrak Daun Yacon (Smallanthus sonchifolius) Terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan, dan Kolesterol Tikus yang Diinduksi Streptozotosin. 2015

1 21 76

Efek Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum Cassia) terhadap Glukosa Darah, Berat Badan, dan Trigliserida Tikus strain Sprague dawley yang Diinduksi Aloksan. 2014

0 5 69

Efek Ekstrak Daun Insulin (Smallanthus sonchifolius) Terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan, dan Low Density Lipoprotein pada Tikus yang Diinduksi Streptozotosin. 2015

1 18 71

Efek Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum cassia) Terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan dan Low Density Lipoprotein (LDL) pada Tikus yang Diinduksi Streptozotosin. 2015

0 6 72

Efek Ekstrak Daun Insulin (Smallanthus sonchifolius) Terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan, dan Low Density Lipoprotein pada Tikus yang Diinduksi Streptozotosin. 2015

0 17 71