Pengertian Media Komunikasi Media Komunikasi Organisasi

28 Media komunikasi adalah sarana atau alat bantu yang digunakan komunikator dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada komunikan yang digunakan untuk memberikan feedback dari komunikan kepada komunikator, media sendiri merupakan bentuk jamak dari kata medium yang memiliki arti perantara, penyampai atau penyalur. 31 Selain itu, media juga sebagai salah satu unsur komunikasi agar komunikasi yang berlangsung berjalan secara efektif. Komunikasi yang terjadi dalam organisasi pastinya menjadikan media sebagai alat untuk penunjang proses komunikasi. Seperti halnya atasan menyampaikan suatu informasi kepada bawahan melalui pamflet yang ditempel pada mading organisasi, dengan demikian atasan tidak perlu memberikan informasi kepada bawahan secara satu persatu. Hal tersebut sangat jelas bahwa media sebagai alat penunjang proses komunikasi dalam organisasi. 2. Macam-Macam Media Komunikasi Organisasi Komunikasi formal dalam organisasi dapat menggunakan media komunikasi agar pesan yang disampaikan lebih efisien. Ada banyak media yang bisa dipakai untuk berkomunikasi dalam organisasi, namun secara garis besar media komunikasi organisasi terbagi menjadi media elektronik dan media non elektronik. Media komunikasi elektronik yang biasa digunakan dalam organisasi adalah : 31 Endang Lestari dan Maliki, Komunikasi yang Efektif: Bahan Ajar Diklat Prajabatan Golongan III, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2003, Cet. Ke-22, h. 8 29 a. Telepon, media ini paling sering digunakan karena paling mudah dan informasi yang disampaikan dapat disampikan secara lebih jelas. b. E-mail, media ini biasanya digunakan untuk mengirim data baik dengan kapasitas besar atau kecil secara cepat walau dari jarak jauh. c. Group dalam media online, media ini biasanya digunakan untuk menyampaikan informasi dengan jumlah penerima lebih dari satu dan dapat diterima secara bersamaan. Sedangkan media komunikasi non elektronik yang biasa digunakan dalam organisasi diantaranya adalah : a. Rapat. Rapat adalah media komunikasi yang didalamnya melibatkan khalayak dalam jumlah banyak. Rapat biasanya digunakan untuk membicarakan hal- hal penting yang dihadapi oleh suatu organisasi. 32 b. Surat Merupakan media penyampaian informasi secara tertulis, dapat berupa surat konvensional maupun surat elektronik. Surat menyurat merupakan salah satu kegiatan penting diperusahaan. Banyak informasi yang keluar masuk perusahaan melalui media surat, karena surat merupakan media komunikasi yang efektif apabila yang terkait tidak dapat berhubungan secara langsung atau lisan. c. Memo dan Instruksi Tertulis Memo dan instruksi tertulis merupakan media yang banyak digunakan oleh organisasi. Memo adalah catatan singkat yang dapat diketik maupun 32 Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi, h. 125 30 ditulis dengan tangan. Pesan yang disampaikan dapat ditujukan kepada bagian atau karyawan lain dalam organisasi. Memo isinya bermacam- macam, dapat berupa rencana kebijakan atau hanya pesan-pesan harian saja. d. Papan Pengumuman dan Poster Papan Pengumuman dan Poster memiliki fungsi menyampaikan informasi yang menyangkut sejumlah besar karyawan dan ditujukan untuk banyak karyawan. Biasanya informasi yang disampaikan meliputi peringatan tentang cara bekerja yang efisien dan menjamin keamanan kerja serta tersedianya peralatan keamanan, dll. e. Kotak Saran Media ini memiliki fungsi menyediakan data yang cukup memadai untuk mendorong produktivitas dan menjamin kepuasan kerja karyawan. Media ini biasanya digunakan untuk mendaptkan informasi mengenai pertanyaan, keluhan, dan komentar dari karyawan. 33 Penyampaian informasi melalui media komunikasi formal dapat berbentuk lisan maupun tertulis atau bersifat satu arah dan dua arah. Penggunaan media tidak memiliki ketentuan yang tetap, namun tergantung dari anggota organisasi ingin menggunakan media apa sesuai kesepakatan dan kebutuhan para anggota. Media digunakan untuk labih menghemat waktu, tenaga, dan cost. 33 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, h. 116 31

BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA KEMANUSIAAN NASIONAL POS

KEADILAN PEDULI UMAT PKPU

A. Sejarah Berdirinya Lembaga Kemanusiaan Nasional Pos Keadilan Peduli

Umat PKPU Lembaga Kemanusiaan PKPU lahir dari krisis multidimensi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 hingga tahun 1999, yang diperparah dengan berbagai musibah bencana alam maupun kemanusiaan. Menyikapi krisis yang berkembang sejumlah anak bangsa dengan ketetapan hati yang kuat bergandeng tangan dan bergerak menyumbangkan tenaga dan fikirannya melakukan aksi sosial di beberapa penjuru tanah air. Keinginan kuat untuk pengelolaan bantuan dengan professional, tepat sasaran dan sampai kepada penerima manfaat yang benar-benar membutuhkan, membuat satu kebulatan tekad, mendirikan lembaga yang mewadahi tekad dan niat tersebut. Beberapa nama yang ada diawal lahirnya PKPU antara lain Dedi Sularso, Ahmad Zaki, dr. Naharus Surur, Sahabudin, Novel Ariyadi, dan drg. Hardiono. 1 Menindak lanjuti aksinya, mereka kemudian menggagas entitas kepedulian publik yang bisa bergerak secara sistematis. Maka pada 10 Desember 1999 lahirlah lembaga swadaya masyarakat yang bernama Pos Keadilan Peduli Ummat PKPU dengan badan hukum yayasan. PKPU menisbahkan dirinya sebagai lembaga yang bergerak di bidang sosial. Pada 8 Oktober 2001, berdasarkan SK. Menteri Agama No 441 PKPU telah 1 PKPU Lembaga Kemanusiaan Nasional. Menanam Harapan Untuk Masa Depan. Laporan Aktifitas Lembaga kemanusiaan Nasional PKPU periode 2009-2013. h. 7 32 ditetapkan sekaligus dikukuhkan sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional LAZNAS. 2 Seiring dengan meluasnya jangkauan kegiatan sosial yang terus disalurkan ke berbagai lapisan masyarakat di seluruh penjuru Indonesia serta besarnya kepercayaan dan dorongan masyarakat luas untuk bekerjasama dalam memberdayakan bangsa, maka pada tahun 2004, PKPU bertekad untuk membangun kemandirian rakyat Indonesia dengan memperluas lingkup kerjanya sebagai Lembaga Kemanusiaan Nasional. 3 Sebuah milestone bagi PKPU, dimana keberadaannya sebagai lembaga kemanusiaan Nasional juga diakui internasional. Tekad kuat PKPU untuk bekerja atas nama kemanusiaan lintas lintas Negara, diakui secara professional. Kerja-kerja nyata itu terwujud dalam bentuk program kemanusiaan untuk gempa Haiti, gempa Turki, gempa Jepang, palestina, Badai Sendai Philipina, dan krisis kemanusiaan di Myanmar. 4 Sebagai lembaga yang semakin kokoh dalam menangani isu-isu kemanusiaan global maka tuntutan standarisasi kerja serta pengembangan program telah mencambuk PKPU untuk mengedepankan peningkatan mutu program dan layanan dengan menghasilkan kontribusi yang solutif bagi masyarakat. Tuntutan tersebut dijawab dengan diterimanya PKPU sebagai ”NGO in Special Consultative Status with the Economic and Social Council of the United Nations” pada 21 Juli 2008, yang menuntut akuntabilitas kinerja 2 www.pkpu.or.id, Kamis, 28 iebruari 2013. 3 Ibid. 4 PKPU Lembaga Kemanusiaan Nasional. Menanam Harapan Untuk Masa Depan. Laporan Aktifitas Lembaga kemanusiaan Nasional PKPU periode 2009-2013, h. 12