kalimat „Jk ada salah kata, mohon di lepaskan, mohon di maafkan dan ijinkan saya berjuang memenangkan kepentingan rakyat. Mulai detik
ini pikirkan SATU‟. 3.
Card Stacking Card Stacking adalah memilih dengan teliti pernyataan yang akurat
dan tidak akurat, logis dan tak logis dan sebagainya untuk membangun suatu kasus.
Gambar 11
Contoh Teknik Propaganda Card Stacking Tim Media Center Foke-Nara
Tweet ‟FPI akan gelar Aksi Damai untuk dukung Fauzi Bowo,
minggu 16 september 2012‟, lalu „Partai Besar Bergabung Dukung Foke‟, dan „Partai Golkar alihkan dukungannya pada pasangan Foke-
Nara pada pilkada DKI putaran kedua pada 20 September 2012‟ menunjukkan bahwa Foke-Nara didukung oleh partai-partai besar dan
Teknik Propagan
da Card Stacking
juga ormas Islam sehingga mampu mempengaruhi persepsi pemilih. Inilah yang disebut efek domino sesuai yang diharapkan teknik ini.
4. Plain folks
Plain Folks adalah propaganda yang mengatakan bahwa pembicara berpihak kepada khalayaknya dalam usaha bersama yang kolaboratif.
Plain Folks juga merupakan propaganda dengan menggunakan cara member identifikasi terhadap suatu ide. Teknik ini mengidentikkan yang
dipropagandakan milik atau mengabdi pada komunikan
Gambar 12
Contoh Teknik Propaganda Plain Folks Tim Media Center Foke-Nara
Jelas sekali Tweet „Emang salah ya, orang Betawi menyarankan
orang Betawi milih orang Betawi di acara orang2 Betawi‟ menujukkan
himbauan bahwa pembicara berpihak kepada khalayaknya dalam usaha bersama yang kolaboratif. Dalam kata lain mempropagandakan hanya
orang Betawi yang boleh memimpin Jakarta.
5. Band Wagon
Band Wagon adalah usaha untuk meyakinkan khalayak agar gagasan besarnya bisa diterima dan banyak orang akan turut serta ke dalam
gagasan tersebut. Bisa juga Band Wagon adalah teknik propaganda yang dilakukan dengan menggembar-gemborkan kesuksesan yang dicapai oleh
seseorang, suatu lembaga, atau suatu organisasi.
Gambar 13
Contoh Teknik Propaganda Band Wagon Tim Media Center Foke-Nara
Tweet „Banjir itu sudah berkurang, Macet juga pelan2 bisa
dikurangi‟ adalah usaha Tim Media Center Foke-Nara menggembar- gemborkan kesuksesan yang telah dicapai untuk meyakinkan khalayak.
Meskipun tanpa sumber dan data yang jelas. Jelas ini termasuk Plain Folks.
6. Testimonial
Testimonial adalah memperoleh ucapan orang yang dihormati atau dibenci untuk mempromosikan atau meremehkan suatu maksud. Kita
mengenalnya dalam dukungan politik yang digunakan oleh tokoh terkenal, dll. Testimonial berisi perkataan manusia yang dihormati atau dibenci
bahwa idea tau programproduk adalah baik atau buruk. Propaganda ini sering digunakan dalam kegiatan komersial meskipun juga bisa digunakan
untuk kegiatan politik.
Gambar 14
Contoh Teknik Propaganda Testimonial Tim Media Center Foke-Nara
Tweet tersebut menunjukkan teknik propaganda testimonial karena syarat dari testimonial sendiri dilakukan oleh public figure atau tokoh
terkenal yang memiliki otoritas dan prestise sosial tinggi. Tokoh dalam Tweet ini adalah Ketua DPR Marzuki Alie.
3. Strategi di New Media Kedua Pasangan Foke-Nara dan Jokowi-Ahok
Setelah melakukan
observasi, peneliti
melakukan interviewwawancara terhadap Ketua Tim Media Center kedua pasangan.
Kartika Djoemadi di kubu Jokowi-Ahok, sedangkan Kahfi Siregar pada Foke-Nara.
Dari interview yang telah kita lakukan dengan nara sumber, dapat kita peroleh beberapa poin yang menjadi komparasi.
Yang pertama, menurut tim Jokowi jejaring sosial Twitter
“Sangat berpengaruh” dalam meraih pemilih dan kemenangan di Pilkada Jakarta
2012 kemarin. Selain Twitter, jejaring sosial lainnya yang cukup ramai dalam perdebatan dan berpengaruh adalah Kaskus forum. Sedangkan
bagi tim Foke, Twitter “Tidak Berpengaruh” dalam meraih vote getter dan
hasil Pilkada.
Tabel 3
Interview Dengan Tim Media Center Masing-Masing Pasangan Mengenai Pengaruh Twitter
Tim Media Center Jokowi-Ahok Tim Media Center Foke-Nara
Kenapa sangat
penting, karena
volunteer kita banyak yang disitu, selain itu banyak opinion leader,
seperti Adi MS dan Hanung, mereka itu opinian leader, karena apa yang
mereka
bicarakan followersnya
percaya. Jadi, orang-orang itu tidak dibayar, Adi MS bilang ”siapa yang
Sosial media tidak mempengaruhi perilaku pemilih, tetapi sejujurnya
pemilih banyak yang di kalangan bawah dan menjadi meter ukur di
kelas menengah ke atas, bahwa kandidat mendapat pendukung yang
banyak. Putaran pertama tidak terlalu memerhatikan
di social
media.
mau bayar saya? Saya saja belum pernah ketemu pak Jokowi
1
Karena kita yakin masyarakat banyak yang memilih kita. Di putaran kedua,
timses Foke-Nara
membuat tim
khusus sosial media
2
Yang kedua, strategi Twitter
dari pasangan tim Jokowi adalah “Fun and Joke
”. Maksudnya untuk melakukan attacking caranya dengan Fun tweet. Untuk melakukan counter attack caranya dengan Joke tweet.
Sedangkan strategi dari tim Foke yaitu “Attack and Defense”.
Tabel 4
Interview Dengan Tim Media Center Masing-Masing Pasangan Mengenai Strategi di New Media
Tim Media Center Jokowi-Ahok Tim Media Center Foke-Nara
Pokoknya membuat akun dimana pak Jokowi menjadi brandnya anak-anak
muda. Jadi kalau kita ngetweet tidak boleh buat tweet war. Jadi pokoknya
mengorganize relawan harus yang changing, harus yang fun. Kita punya
agenda setting sosial media, isunya kita tentukan, dan cara memberitahukannya
bebas
3
Kemarin kita
ofensif, kan
sebenarnya mereka menang, mereka nyerang kita, tapi kita kan tidak
mau diserang, kita serang mereka juga. Kita punya dua tim, satu
ofensif yang satu defensif
4
Yang ketiga, secara time to tweet dari tim Jokowi yaitu menggunakan
sistem shift, jadi bergantian. Sedangkan dari tim Foke tidak memberikan keterangan yang jelas mengenai waktu tweet-nya tapi mereka hanya
memberikan penjelasan bahwa tweet-nya bisa dilakukan kapan saja.
1
Wawancara dengan Kartika Djoemadi, pada 11 Oktober 2012.
2
Wawancara dengan Kahfi Siregar, pada 7 Oktober 2012.
3
Wawancara dengan Kartika Djoemadi, pada 11 Oktober 2012.
4
Wawancara dengan Kahfi Siregar, pada 7 Oktober 2012.
Tabel 5
Interview Dengan Tim Media Center Masing-Masing Pasangan Mengenai Time To Tweet di Twitter
Tim Media Center Jokowi-Ahok Tim Media Center Foke-Nara
Saya perlu satu koordinator untuk mengumpulkan relawan di sosial media,
dikasih wadah lalu di organisir. Supaya mereka punya 1 isu yang bisa di tweet
bareng. Kalau misalnya ada fitnah, kita handling
bareng-bareng. Pokoknya
kalau mau jadi membernya jasmev, syaratnya harus ngetweet minimal
sehari tentang Jokowi, tidak ada syarat lain.
5
Kalau itu,
bang Fauzi
juga mengelola akunnya sendiri, Namun
saya dan tim kerja kami juga ikut mengelola
masing-masing. Kita
jarang menyebarkan posting, hanya membalas posting saja. Sedangkan
yang suka mengelola twitter bang Fauzi tapi bila perlu saja, beliau
jarang ngetweet.
6
Yang keempat, tim Jokowi beranggapan bahwa akun Twitter Foke adalah
akun Pseudo account. Akun yang dibuat untuk mencitrakan Jokowi adalah akun-akun asli. Dan akun-akun tersebut dikelola oleh para volunteer tanpa
bayaran sama sekali. Mereka juga menganggap bahwa akun-akun pencitraan Foke adalah akun-akun bayaran. Sedangkan, dari Tim Foke juga beranggapan
bahwa akun Jokowi adalah akun pseudo account dan akun-akun yang dibuat oleh Foke adalah akun asli.
Tabel 6
Interview Dengan Tim Media Center Masing-Masing Pasangan Mengenai Twitter Account
Tim Media Center Jokowi-Ahok Tim Media Center Foke-Nara
Jadi Foke mengeluarkan banyak uang untuk
orang-orang yang
mengkampanyekan tentang dirinya di sosial media. Itupun orang-orangnya
tidak mau terlihat. Jadi, misalnya saya Dini nih, saya dibayar sama Foke, saya
tidak mau menggunakan akun pribadi Kita membuat tim sukses yang di
daftarkan di KPU sekitar 80 orang punya akun tweeter. Ada FBJ
Forum Bersama Jakarta sekitar ratusan anggotanya punya akun
twitter
juga, Cuma
terkadang mereka tidak menggunakan akun
5
Wawancara dengan Kartika Djoemadi, pada 11 Oktober 2012.
6
Wawancara dengan Kahfi Siregar, pada 7 Oktober 2012.