penyelenggaraan Pemilu. Sementara menyangkut sifat kepentingan, kampanye lebeih mementingkan kedua belah pihak sementara propaganda mementingkan
sepihak yakni kepentingan propagandis.
13
3. Jenis-Jenis Propaganda
1. Propaganda Sosial
Tipe propaganda ini berlangsung secara berangsur-angsur, sifatnya merembes ke dalam lembaga-lembaga ekonomi, sosial,
dan politik. Melalui propaganda orang disuntik dengan suatu cara hidup atau ideology. Hasilnya, suatu konsepsi umum tentang
masyarakat yang dengan setia dipatuhi oleh setiap orang kecuali beberapa orang yang dianggap sebagai “penyimpang” deviants.
Misalnya propaganda melalui produk-produk budaya seperti film- film hollywood. Secara terus-menerus penduduk dunia secara
perlahan tapi berkepanjangan dipengaruhi oleh cara pandang, trend life style bahkan cara pandang tentang politik melalui film-film dan
isi siaran televisi dan media cetak dan buku yang menanamkan pengaruh yang tidak serta merta melainkan perlahan-lahan.
14
2. Propaganda Politik
Beroprasi melalui imbauan-imbauan khas berjangka pendek. Biasanya melibatakan usaha-usaha pemerintah, partai atau
golongan berpengaruh untuk mencapai tujuan strategis dan taktis. Misalnya dalam jangka pendek partai politik bermaksud
13
Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik, Ciputat: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010, cet-1,, h. 116.
14
Ibid., h. 116-117.
menaikkan legitimasinya sekaligus mendelegitimasi pihak lawan, maka partai tersebut membuat beragam bentuk propaganda yang
dalam jangka pendek diharapkan berpengaruh secara langsung pada persepsi dan perilaku politik khalayak yang menjadi target.
Sebagaimana yang dikutip Arifin, Jacquas ellul menyatakan bahwa propaganda politik adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah, partai politik dan kelompok kepentingan untuk membentuk dan membina opini publik dalam mencapai tujuan
politik strategis atau taktis dengan pesan-pesan khas yang lebih berjangka pendek. Dengan begitu dapat kita tarik kesimpulan
bahwa propaganda politik dapat merupakan kegiatan komunikasi politik yang dilakukan secara terencana dan sistematik dengan
menggunakan sugesti
mempermainkan emosi
untuk memengaruhi, membentuk, atau membina opini publik. Hal ini
dilakukan dengan cara memengaruhi seseorang atau kelompok orang, khalayak atau komunitas yang lebih besar bangsa, agar
melaksanakan atau menganut suatu ide ideology, definisi sampai sikap dan atau kegiatan tertentu dengan kesadarannya sendiri
tanpa merasa dipaksa atau merasa terpaksa.
15
3. Propaganda Agitasi
Propaganda agitasi berusaha agar orang-orang bersedia memberikan pengorbanan yang besar bagi tujuan yang langsung,
15
Anwar Arifin, Komunikasi Politik, Jogjakarta: Graha Ilmu, 2011, edisi kedua h. 133- 134.
mengorbankan jiwa mereka dalam usaha mewujudkan cita-cita dalam tahap-tahap yang merupakan suatu rangkaian. Biasanya
propaganda jenis ini diisi dengan sejumlah doktrin bahkan upaya “cuci otak” guna mendapatkan loyalitas dari target atau sasaran
propaganda. Misalnya, dengan menyuntikkan gagasan seputar „jihad‟ atau revolusi dalam konteks yang keliru. Dalam konteks
inilah operasi propaganda kerapkali disebut sebagai operasi non perang. Dalam khazanah politik ada dua jenis operasi, yakni
operasi militer dalam perang dan operasi non perang berbentuk propaganda yang biasanya dilakukan secara intensif.
Sebagaimana yang diungkapkan Arifin bahwa Agitasi juga berarti hasutan kepada orang banyak yang biasanya dilakukan ileh
tokoh atau aktivis politik untuk mengadakan gerakan politik, seperti unjuk rasa demonstrasi, huru-hara atau pemeberontakan.
Herbert Blamer, menyatakan bahwa agitasi beroperasi untuk membangkitkan rakyat kepada suatu gerakan, terutama gerakan
politik dengan kata lain, agitasi adalah suatu upaya untuk menggerakkan massa secara lisan atau tulisan, dengan cara merayu
dan bahkan merangsang dan membangkitkan emosi khalayak. Selanjutnya, Blamer menyatakan bahwa agitasi dimulai dengan
cara membuat kontradiksi atau pertentangan dalam masyarakat. Rakyat digerakkan untuk menentang kenyataan hidup yang dialami
selama ini ketidakpastian dan penderitaan dengan tujuan