PENDAHULUAN TINJAUAN TEORITIS Analisis semiotik terhadap Film In The Name Of God

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan Umum Semiotik 1.

Pengertian Umum Semiotik Istilah semeiotics dilafalkan demikian diperkenalkan oleh Hippocrates 460- 337 SM, penemu ilmu medis Barat, seperti ilmu gejala-gejala. Gejala, menurut Hippocrates, merupakan semeion, bahasa Yunani untuk penunjuk mark atau tanda sign fisik. 7 Dari dua istilah Yunani tersebut, maka semiotik secara umum didefinisikan dengan produksi tanda-tanda dan simbol-simbol sebagai bagian dari sistem kode yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi. Semiotik meliputi tanda-tanda visual dan verbal serta tactile dan olfactory semua tanda atau sinyal yang bisa diakses dan bisa diterima oleh seluruh indera yang kita miliki ketika tanda-tanda tersebut membentuk sistem kode yang secara sistematis menyampaikan informasi atau pesan secara tertulis di setiap kegiatan dan perilaku manusia 8 . Sementara Preminger 2001 menyebut semiotik sebagai ilmu yang mengganggap bahwa fenomena sosial atau masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda. 9 Saussure mendifinisikan semiologi sebagai sebuah ilmu yang mengkaji kehidupan tanda-tanda di tengah masyarakat, dan, dengan demikian menjadi bagian dari 7 Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna, Yogyakarta: Jalasutra, 2010 h.7. 8 http:id.wikipedia.orgwikiSemiotik diakses pada 17 Januari 2011 9 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta:Kencana, 2009, h.263. disiplin psikologi sosial. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bagaimana terbentuknya tanda-tanda beserta kaidah yang mengaturnya. 10 Lechte 2001:191, menyebut semiotik sebagai teori tentang tanda dan penandaan. Lebih jelasnya lagi, semiotik adalah suatu disiplin yang menyelidiki semua bentuk komunikasi yang terjadi dengan sarana signs ‟tanda-tanda‟ dan berdasarkan pada sign system code, sistem kode Segers, 2004:4. Charles Sanders Pierce dalam Littlejohn, 1996:64 mendefinisikan semiotik sebagai a relationship amog a sign, an object, and a meaning suatu hubungan di antara tanda, objek, dan makna. Sementara Charles Morris dalam Segers, 2005:5 menyebut semiotik sebagai suatu proses tanda, yaitu proses ketika sesuatu merupakan tanda bagi beberapa organisme. 11 Definisi yang cerdas tapi juga penuh makna diusulkan oleh penulis dan pakar semiotik kontemporer, Umberto Eco. Eco 1976:12 mendefinisikannya sebagai ‟disiplin yang mempelajari segala sesuatu yang bisa dipakai untuk berbohong, karena jika sesuatu tidak bisa dipakai untuk berbohong, sebaliknya itu tidak bisa dipakai untuk jujur; dan pada kenyatannya tidak bisa dipakai untuk apapun juga‟. Walau tampaknya bermain-main, ini adalah definisi yang cukup mendalam, karena menggarisbawahi fakta bahwa kita memiliki kemampuan untuk merepresentasikan dunia dengan cara apa pun yang kita inginkan melalui tanda-tanda, pun dengan cara penuh dusta atau yang menyesatkan. Kemampuan untuk berpura-pura ini memungkinkan kita untuk 10 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004, h.12. 11 Ibid, h.16.