telah dirasakan oleh masyarakat Gondang Tugu Trenggalek dengan kehadirannya Pondok Pesantren Qamarul Hidayah sangat diperlukan sekali dalam kehidupan
sehari-hari ditambah dengan hadirnya sebuah lembaga pendidikan umum yang awalnya hanya satu buah berupa MI setara dengan SD. Perkembangan
selanjutnya yang dipimpin oleh Mbah Mubin KH. Chalil Majid pada tahun 1975 membangun dan membuka jenjang pendidikan lebih setara dengan smp
Madrasah Tsanawiyah. Pada tahun 1985 Pondok Pesantren Qamarul Hidayah membangun dan membuka kembali pendidikan yang bersifat umum berupa SMK
Sekolah Menengah Kejuruan terdiri atas SMEA dan STM.
A. Latar Belakang Bedirinya
Pondok pesantren yang merupakan bapak dari pendidkan Islam di Indonesia yang didirikan karena adanya tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Hal
ini bisa dilihat dari perjalanan historisnya, bahwa sesungguhnya pesantren dilahirkan atas dasar kesadaran kewajiban dakwah Islam yakni menyebarkan
agama Islam sekaligus untuk mencetak kader-kader ulama dan da’i.
10
Awal pendirian Pondok Pesantren Qamarul Hidayah yang sekarang diteruskan oleh KH. Cholil Majid dahulunya hanya berupa sebuah masjid saja
yang didirikan oleh KH. Nur Qa’iman sebagai sarana belajar agama Islam. Karena dahulu masyarakat sudah memeluk agama Islam tetapi belum mengenal Islam
secara mendalam dan di Desa Gondang Kecamatan Tugu belum memiliki pondok pesantren seperti di daerah-daerah lain yang ada di Kabupaten Trenggalek.
10
Galba, Pesantren sebagai wadah Komunikas, h. 40
KH. Nur Qa’iman dahulunya adalah salah satu seoarang pengikut Pengeran Diponegoro yang melarikan diri ke arah timur dan menetap di Desa
Gondang Tugu Trenggalek. Menetapnya beliau di Desa Gondang ini dikarenakan masyarakat Gondang belum mengenal Islam secara mendalam, banyak dari
mereka yang masih menyediakan sesajen untuk penunggu-penunggu yang terdapat di pohon atau tempat-tempat keramat. Untuk menangkalnya beliau
melakukan kegiatan dakwah Islam dengan cara pendekatan dalam kurun waktu yang sangat lama. Kegiatan beliau dalam kesehariannnya adalah berdiskusi
dengan warga yang belum mengenal hukum-hukum Islam secara benar.
11
Perkembangan selanjutnya setelah kepemimpinan KH. Murdiyah dan KH. Abdul Majid Pondok Pesantren Qamarul Hidayah yang dipimpin oleh Kyai
Qamaruddin melihat keadaan masyarakat yang terbelakang oleh ilmu pengetahuan umum. Maka Kyai Qamaruddin mendirikan Madrasah Wajib Belajar MWB
yang setara dengan Sekolah Rakyat SR pada waktu itu dan sekarang telah dirubah menjadi Sekolah Dasar SD. Kemudian diteruskan oleh adiknya KH.
Chalil Majid Mbah Mubin sampai mendirikan beberapa sekolah formalainnya seperti MTS, SMEA, STM, MA yang terjangkau oleh masyarakat sekitar dan
terakhir adalah dibukanya STIK Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan yang bekerja sama dengan STIKES Surabaya dan bertempat di Surabaya Jl. Medokan
Semampir Indah No. 95. Dengan adanya lembaga pendidikan masyarakat banyak terbantu oleh kehadirannya lembaga ini. Hal ini menandakan bahwa pondok
pesantren dan para santri yang terdapat di dalam pondok pesantren bersifat terbuka, tidak hanya memikirkan hal-hal yang ukhrawi saja melainkan juga
11
KH. Chalil Majid, ketua pimpinan Pon-Pos Qamarul Hidayah, Wawancara Pribadi, Gondang, 05 Juli 2008
bersifat duniawi yang penting mereka menggapi terhadap perkembangn dunis luar. Hal ini dapat dibuktikan mereka dapat menyesuaikan terhadap zaman yang
semakin maju.
12
B. Tujuan Berdirinya