D. Fasilitas
Tuntutan bagi sebuah percapaian ilmu sangat erat kaitannya dengan tersedianya sarana dan pra sarana yang representatif. Dalam hal ini upaya kongkrit
telah dilakukan oleh Pondok Pesantren Qamaru Hidayah dengan melakukan penataan, pelestarian, dan pengembangan dalam bidang sarana dan pra sarana.
Adapun fasilitas atau sarana yang telah disediakan oleh Pondok Pesatren Qamarul Hidayah adalah.
1. Pondok atau Asrama Di sinilah para santri dan kyai bersama-sama tinggal dan bekerja sama dalam
rangka memenuhi kehidupan sehari-hari dalam situasi kekeluargaan dan gotong royong sesama warga pesantren. Pada awalnya pondok pesantren
bukan tempat para santri tinggal atau asrama, melainkan untuk pembelajaran dan tempat latihan para santri untuk mandiri dalam masyarakat. Dalam
perkembangan selanjutnya, pada masa sekarang ini, pondok tampaknya lebih menonjol fungsinya sebagai tempat pemondokan atau asrama, dan setiap
santri dikenakan biaya untuk pemeliharaan pondok tersebut.
23
Untuk asrama putra berada di lantai tiga satu gedung dengan gedung MTS Qamrul Hidayah.
Jumlah kamar yang ada hanya sepuluh kamar yang masing-masing berukuran 5x4 dan bisa dihuni 15 orang. Untuk asrama putri terpisah dan tidak jauh dari
kediaman KH. Cholil Majid yaitu dekat dengan rumah warga sekitar. 2. Tempat Ibadah atau Masjid
23
Hasbullah, Kapita Selekta Sejarah Islam, h. 47
Masjid adalah sebagai pusat kegiatan ibadah dan belajar dan mengajar. Masjid merupakan sentral pesantren karena di sinilah pada tahapan awal bertumpu
seluruh kegiatandi lingkungan pesantren, baik yang bersifat beribadahan, I’tikaf dan juga kegiatan belajar dan mengajar.
24
Di Pondok Pesantren Qamarul Hidayah masjid merupakan unsur kedua dalam pondok pesantren,
selain sebagai tempat shalat lima waktu juga sebagai tempat belajar para santri dengan kyai dalam pangajian kitab-kitab kuning. Dahulu Masjid ini hanya
bisa menampung sekitar 150 orang jamaah, kemudian pada tahun 1887 di bugar dan diperluas yang awalnya hanya 10x7 m dirubah menjadi 10x12 m
yang bisa menampung sekitar 300 jamaah. Dalam perkembangan selanjutnya, masjid tidak hanya digunakan sebagai ibadah tetapi sebagai kegiatan sehari-
hari santri yang meliputi, Muhadharah pidato, diskusi, dan tempat belajar santri pada malam harinya. Namun setelah ada gedung sekolah senua kegiatan
dipusatkan di madrasah hanya beberapa kegiatan saja yang masih di lakukan di masjid diantaranya pengajian kitab kuning, pidato dan diskusi.
3. Gedung sekolah Gedung sekolah adalah paling utama, karena tanpa gedung sekolah para santri
tidak dapat belajar dengan tenang dan nyaman walaupun terdapat masjid. Perkembangan berikutnya, masjid yang dahulunya untuk tempat ibadah dan
sebagai tempat belajar mengajar tidak cocok lagi untuk kegiatan belajar mengajar. Maka pondok pesantren membangun sebuah gedung sekolah
sebagai tempat belajar mengajar santri teruma pada pagi hari digunakan untuk
24
Yasmadi, M. A. Modernisasi Pesantren Kritik Nur Chalis Majid Terhadap Pendidikan Islam Tradisional, Jakarta, Ciputat Press, 2002, h. 65
sekolah formal dan sore harinya di pakai untuk pendidikan nonformal. Awalnya Gedung ini hanya berupa gedeg anyaman bambu yang luasnya 7x4
m, dan dibagi menjadi lima kelas. Seiring dengan waktu gedung ini berubah menjadi bangunan yang permanen hasil dari swadaya masyarakat sekitar
pondok yang sekarang peninggalannya masih ada yang masih kokoh berdiri di tempati oleh siswa STM. Saat ini Pondok Pesantren Qamarul Hidayah
memiliki gedung sekolah masing-masing berjumlah dua belas kelas untuk MI, empat belas kelas untuk MTS dan untuk SMK baik STM dan SMEA
berjumlah tiga belas kelas. 4. Lapangan
Sarana lapangan sebagai penunjang aktifitas santri sehari-hari selain di dalam rungan. Lapangan sangat berguna sekali untuk aktifitas santri mulai dari
bermain, olah raga, dan kegiatan pengajian akbar seperti Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj, hari-hari peringatan besar Islam dan Haflah Muwada’ah atau
Khataman Al-Qur’an yang diselenggarakan setiap satu tahun sekali yang sering dilaksanakan oleh Pondok Pesantren Qamarul hidayah.
5. Unit Usaha dan keterampilan Dari semua pondok pesantren memiliki sebuah badan usaha yang berupa
koppontren, wartel, dan lain-lain, tidak kecuali dengan Pondok Pesantren Qamarul Hidayah. Pondok ini memiliki beberapa unit usaha yang diantaranya
koppontren yang menjual berbagai kebutuhan masyarakat dan para santri, wartel, foto copy, dan keterampilan. Keterampilan ini bertujuan untuk
meningkatkan dan mengembangkan para santri sebagai bekal mereka setelah
lulus dari pondok yang kesemuanya berjalan dengan baik dan beberapa unit keterampilan yang diantaranya seperti: bengkel, menjahit dan pertanian.
6. Ruang Komputer Ruangan komputer ini adalah fasilitas penunjang untuk para santri yang akan
belajar dan mengakses komputer. Ruangan komputer ini luasnya sekitar kurang lebih 7x5 m dan jumlah komputer yang dimiliki oleh Pondok
Pesantren Qamarul Hidayah tiga puluh unit komputer yang diantaranya rusak berjumlah sepuluh unit sedangkan jumlah santri yang belajar setiap satu kali
dalam seminggu ini berjumlah empat puluh santri. Jadi, satu unit komputer di pegang dua orang. Untuk mengatasi ini, pihak yayasan telah membuat
proposal untuk pembenahan komputer yang rusak. Ruangan komputer ini terletak di bawah asrama putra di depan ruangan ini terdapat rumah KH.
Chalil Majid, kantor Madrasah Tsanawiyah dan kantor Pondok Pesantren Qamarul Hidayah.
7. Perpustakaan Perpustakaan merupakan sarana penting lainnya yang dapat memberikan
manfaat kepada para santri untuk meningkatkan wawasan berfikir selain itu, diharapkan adanya keinginan dari para santri untuk meluangkan waktunya dan
membiasakan diri membaca buku, karena dengan hal itu sangat berpengaruh positif bagi perkembangan ilmunya.
Perpustakaan di Pondok Pesantren Qamarul Hidayah telah ada sejak tahun 1990an, walau pun tempatnya masih menyatu dengan kantor MTS dan
keberadaan bukunya pun hanya sedikit sekali berkisar enam puluhan dengan jenis buku tetang pengetahuan umum, kitab-kitab dan hukum-hukum Islam.
Sampai sekarang perpustakaan kondisinya masih tetap menyatu dengan kantor MTS, namun tidak seperti dahulu pintu masuk ke perpustakaan harus
melewati ruang kantor tetapi sekarang pintunya telah dirubah ke lain arah agar para santri bisa menggunakan perpustakaan.
BAB IV PONDOK PESANTREN QAMARUL HIDAYAH DAN
PERANANNYA DALAM PENINGKATAN PEDIDIKAN MASYARAKAT GODANG
Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tradisional yang berada di Indonesia. Dalam perjalan sejarah Indonesia, pesantren telah
memainkan peranan yang benar dalam usaha memperkuat iman, meningkatkan ketakwaan, membina akhlak mulia, dan pusat pengembangan masyarakat serta
mengembangkan swadaya masyarakat muslim di Indonesia. Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang unik, tidak saja karena keberadaannya yang sudah lama
, tetapi juga karena kultur, metode, dengan jaringan yang dimiliki oleh lembaga pendidikan tersebut, karena itulah pesantren desebut sebagai sub-kultur
masyarakat Indonesia, khususnya Jawa.
1
Pondok pesantren juga sebagai lembaga pendidikan Islam yang Indigenous di tanah air sangat berjasa dalam melahirkan generasi handal disetiap
kurun zaman yang tersebar di seluruh Nusantara. Yang tentunya telah melahirkan benyak pemimpin di negeri ini baik pemimpin yang duduk dalam pemerintahan
maupun bukan.
2
Berkata demikian tidaklah berlebihan dengan membuka kembali lembaran sejarah nasional yang mencatat sejumlah sosok penting produk
pesantren seperti dalam sejarahnya pesantren telah mampu mencetak kader-kader
1
Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren, Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai, Jakarta: LP3S, 1984, cet.6, h. 18
2
M. Dawam Raharjo, Pergulatan Pesantren dari Bawah Jakarta: P3M, 1985, cet.1 h. 17