Tabel 6 Sejauh mana anda menguasai teori penerjemahan?
No Jawaban Jumlah
Persentase a.
menguasai b.
sedikit menguasai c.
tidak menguasai 2
13 -
13 87
- Jumlah
15 100
3. Analisis Kesalahan Umum Tata Bahasa Arab
Penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan tentang kesalahan umum di bidang tata bahasa Arab saat mahasiswa semester viii periode
20052006, diminta untuk dalam menerjemahkan naskah keislaman, serta faktor-faktor yang mempengaruhinnya.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka penulis akan memaparkan hasil analisis data yang telah diisi oleh mahasiswa Tarjamah, serta akan
disajikan hasil terjemahan beberapa mahasiswa yang telah mengisi kuesioner. Dari data yang diperoleh, mayoritas mahasiswa Tarjamah periode
20052006 kurang menguasai terhadap ilmu nahwu, bahkan 7 di antaranya sama sekali tidak paham terhadap ilmu nahwu.
Tabel 7 Sejauh mana anda menguasai ilmu nahwu?
No Jawaban Jumlah
Persentase 1 a.
menguasai 2 13
b. sedikit menguasai
c. tidak menguasai
12 1
80 7
Jumlah 15
100
Tabel 8 Sejauh mana pemahaman anda terhadap ilmu sharaf?
No Jawaban Jumlah
Persentase 1 a.
sangat paham b.
paham c.
sedikit paham d.
tidak paham -
3 11
1 -
20 73
7 Jumlah
15 100
Hal serupa juga dapat kita lihat dari hasil survei terhadap ilmu sharaf yang mayoritas mahasiswa juga mengaku kurang menguasai. Hal ini menjadi
kendala tertentu dalam penerjemahan. Bahasa Arab tanpa nahwu dan sharaf sama halnya dengan suatu bahasa tanpa makna. Karena makna yang ada di
dalam bahasa Arab berasal dari akar nahwu dan sharaf itu sendiri. Mayoritas mahasiswa Tarjamah sudah dapat menerjemahkan-
walaupun belum sempurna - , namun mahasiswa tidak mengetahui kaidah nahwu
dan sharafnya. Bahkan labih dari setengahnya 53 mahasiswa menyatakan bahwa
kesulitan yang kerap kali mereka alami saat menerjemahkan yaitu nahwu dan sharaf
. Hal ini seharusnya menjadi perhatian semua pihak yang terkait.
Karena bagaimanapun kesuksesan mahasiswa adalah menjadi target utama dalam pencapaian kegiatan belajar-mengajar di Akademik.
Salah satu syarat penerjemahan yang dikemukakan oleh para ahli adalah menguasai bahasa sumber dan bahasa sasaran. Penguasaan bahasa
meliputi berbagai faktor kebahasaan diantaranya tata bahasa. Seorang penerjemah akan menghasilkan terjemahan yang baik jika memahami tata
bahasa dengan baik. Tabel 9
Menurut anda kesulitan apa yang sering anda alami saat menerjemahkan? No Jawaban
Jumlah Persentase
a. menerjemahkan teks-teks
gundul b.
nahwu dan sharaf c.
padanan Arab-Indonesia d.
budaya 3
8 1
3 20
53 7
20 Jumlah
15 100
Dalam teks I, Penulis memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan nahwu
dan sharaf. Penulis meminta kepada responden untuk memberikan syakal
pada teks gundul yang telah disediakan, serta memberikan kaidah tata bahasa i’rab yang benar dan sesuai dengan kedudukan kata pada setiap
kalimat.
باﺮﺘﻟاﺮ ﻐﺑ ﺘﻟا زاﻮﺟ ﻰﻓ
ﺎﻬ و :
اﻮ ﻄﻗ ﻪﺑﺎ ﺻأو ﺳو ﻪ ﷲا ﻰ ﺻ ﻰ ا نﺈ ﺮ ﺎﺑ ﺘ ا زاﻮﺟ ﺘ ا لﺎ ﺮ ا
زوﺎ ﻚ و ﻚﺷ ﺑ ﺎﺑاﺮ ﻬ اﻮ و كﻮ و ﺔ ﺪ ا ﺑ ﻰ
ﺎ ﻄﻗ ﺳو ﻪ ﷲا ﻰ ﺻ ﷲا لﻮﺳر ﻰ إ ﻄ ا ﺎﻬ اﻮﻜﺷ ﺔ ﻄ ،
اﻮﻧﺎآ نﻮ زﺎﻧ ﺎﻬ ه ﻰﺘ ا ضرﻷﺎﺑ نﻮ ﺘ
، ﻰ ﺻ ﻪ ﻮﻗ ﻪ ﻚﺷ ﻻ ﺎ ﻪ آ اﺬه
ﺳو ﻪ ﷲا :
ﺪ ة ﺼ ا ﻰﺘ أ ﺟر آردأ ﺎ ﺜ ﺪ
رﻮﻬ و .
TEKS Sharaf
dan wu
h Na
Tabel Analisis Kesalahan Kesalahan Tata
Bahasa Arab
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15
ﻰ
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√
ﱠﺘ ا زاﻮﺟ
X X
√ √
√ X
√ √
√ √
√ √
√ √
X 27
ب ﻏ
ﺮْ باﺮﺘ ا
√ √
X √
X √
√ √
√ X
√ √
√ √
X 27
ﺎﻬْ و
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√
ﱠﺘ ا زاﻮﺟ
X X
X √
√ X
X X
√ √
√ √
√ √
X 47
ْ ﺮ ﺎﺑ
√ √
√ √
√ √
√ √
X √
√ √
√ √
√ 7
ﱠنﺈ ﱠﻲ ﱠ ا
√ √
X √
√ √
√ √
√ X
√ √
√ √
√ 13
ﻪﺑﺎ ْﺻأ و
√ X
√ √
√ √
X √
√ X
√ X
√ √
X 33
اْﻮ ﻄﻗ
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√
لﺎ ﺮ ا
X √
√ √
X √
X X
√ X
√ √
√ √
√ 33
ﻰﺘﱠا
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√
ﺔ ْﺪ ا ْﺑ
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√
و كْﻮ
√ X
√ √
√ X
X √
√ X
√ √
√ √
X 33
و ْ
اْﻮ ْ
X √
√ √
√ X
√ √
√ √
√ √
√ √
√ 13
ْ ﻬ
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√
ﺎﺑاﺮ
√ √
√ √
X √
X √
√ X
√ √
√ √
√ 20
ٕﻚﺷ ﺑ
√ √
X √
√ √
X √
√ X
√ √
√ X
X 33
زوﺎ ﻚ و
X √
X √
√ X
X X
X X
√ √
√ √
√ 47
ﺔ ﻄ
X √
√ √
√ X
X X
√ X
√ √
X X
X 53
ﺎﻬْ اْﻮﻜﺷ
X √
√ √
√ X
X √
X X
√ √
√ √
√ 33
ْﻄ ا
X √
X √
X X
X X
X X
X X
X √
√ 73
لْﻮﺳر ﻰ إ ﻪﱠ ا
√ √
√ X
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
X 13
ﺎ ْﻄﻗ
X √
√ √
√ √
√ √
√ X
√ √
X √
√ 0 2
اْﻮﻧﺎآ
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√
نْﻮ ﱠ ﺘ ضرﻷﺎﺑ
√ √
√ √
√ √
X √
√ √
√ √
√ √
√ 7
ﺎﻬْ ْ ه ﻲﺘﱠا
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√
نْﻮ زﺎﻧ
X √
X X
X √
√ √
√ √
√ √
√ √
X 33
ﻪ آ اﺬه
√ X
√ √
X √
√ √
√ √
√ √
√ X
√ 20
ﺎﱠ
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√
ﻻ ﱠﻚﺷ
X √
√ X
X √
√ √
√ √
√ X
√ √
X 33
ﻪْ
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√
ﻪ ْﻮﻗ
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
X √
√ √
X 13
ﺎ ﺜْ
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√
ْآرْدأ ﺟر
X X
√ X
√ X
X X
X X
X X
√ X
√ 73
ﻲﺘﱠ أ ْ
X √
√ √
√ √
X √
√ √
√ √
√ √
√ 13
ة ﱠﺼ ا
X √
√ √
√ √
X √
√ X
X X
X √
X 47
ﺪْ
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√
ﺪ ْ
X √
√ X
√ √
X X
√ X
√ √
√ √
X 40
رْﻮﻬ و
X √
√ X
√ √
X X
√ X
√ √
√ √
X 40
Dari data tersebut dapat kita lihat bahwa hampir semua mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam memberikan syakal pada suatu kata. Hal ini
menandakan bahwa lemahnya kemampuan mahasiswa dalam bidang nahwu morfologi.
Seperti pada frase
ﱠﺘ ا زاﻮﺟ
. Disini mayoritas mahasiswa 47 memberi syakal
ﱠﺘ ا زاﻮﺟ
yang berkedudukan sebagai
مﺪ ﺮ ﺧ
dan
أﺪﺘ ﺮﺧﺄ
. Memang kata
زاﻮﺟ
berkedudukan sebagai
ﺮﺧﺄ أﺪﺘ
, akan tetapi
ﱠﺘ ا
bukanlah berkedudukan sebagai
مﺪ ﺮ ﺧ
, melainkan
ﻪ إ فﺎﻀ
, dengan
زاﻮﺟ
sebagai
فﺎﻀ
. Yang berkedudukan sebagai
مﺪ ﺮ ﺧ
adalah
ﺎَﻬﻨ
. Namun hampir seluruh mahasiswa yaitu 73 nya tidak memberikan
penjelasan I’rab pada kata tersebut. Hal ini dikarenakan mayoritas mahasiswa tidak mengetahui kedudukan
ﺎﻬْ
pada teks tersebut. Hal ini juga
menandakan masih lemahnya penguasaan mahasiswa dalam bidang nahu sintaksis.
Namun kesalahan terbanyak pada bidang morfologi nahwu ini terletak pada kata
ﺟر ْآرْدأ
yaitu namun benar dalam sharafnya. Hampir keseluruhan mahasiswa 73 salah dalam memberikan syakal. Mayoritas
Dari hasil survei mahasiswa menyatakan bahwa mata kuliah penerjemahan sudah banyak membantu mahasiswa dalam penerjemahan.
Mahasiswa banyak belajar bagaimana menerjemah yang baik melaui teori, praktek, metode penerjemahan, padanan yang tepat, pengenalan budaya dan
kosa kata baru, serta syarat-syarat serta ketentuan-ketentuan yang membimbing mahasiswa dalam menerjemahkan teks-teks yang sulit.
Tabel 10 Apakah mata kuliah penerjemahan membantu anda dalam menerjemahkan teks?
No Jawaban Jumlah
Persentase 1 a.
membantu b.
cukup membantu c.
tidak membantu 11
4 -
73 27
- Jumlah
15 100
Tabel 11 Setelah duduk di semester VIII apakah anda merasa sudah bisa menerjemahkan?
No Jawaban Jumlah
Persentase 1 a.
sudah b.
sedikit c.
belum 2
13 -
13 87
- Jumlah
15 100
Mahasiswa dalam menerjemahkan rata-rata belum mampu, hampir seratus persen dari mahasiswa, yaitu 87 yang berarti dari 15 orang
mahasiswa, hanya 2 orang yang mampu dalam menerjemahakan. Sedangkan yang 13 orang belum mampu dalam menerjemahkan.
Hal tersebut disebabkan malasnya mahasiswa dalam latihan menerjemahkan, membuka kamus, dan bertanya kepada dosen terkait.
Mahasiswa bisanya langsung menyerah melihat teks gundul dan sudah merasa sulit sebelum mencoba, ini dapat kita lihat dari hasil terjemahan beberapa
mahasiswa yang dalam menerjemahkan teks II.
ﻨ ﻟا ﺚ ﺪ لﻼ إو نﺁﺮ ﻟا ﺾﺋﺎ ﻟا ةءاﺮﻗ ﻜ
Hukum membaca al-Qur’an bagi orang yang haid beserta hadist yang melarangnya.
Menurut penulis terjemahan tersebut tidak tepat. Karena disini mahasiswa mengabaikan kata
لﻼ إ
yang memiliki arti “kecacatan”. Ada juga mahasiswa yang benar dalam menerjemahkan. Seperti
mahasiswa di bawah ini: -
Hukum membaca al-Qur’an untuk orang yang haid serta kecacatan hadist yang melarangnya.
- Hukum membaca al-Qur’an bagi wanita haid serta kecacatan hadist yang
melarangnya. Kesalahan tersebut menurut penulis menjadi sangat fatal, karena
melihat dari hasil terjemahan, makna yang disampaikan sangat jauh berbeda. Ini dapat mengakibatkan maksud dari penulis tidak tersampaikan.
Pada ari yang sebenarnya, hadist tersebut masih di pandang “cacat”, karena hadis tersebut belum mendapat kesepakatan dari para ulama. Namun
bila kita lihat dari hasil terjemahan mahasiswa, hadist yang dimaksud menjadi penguat atas larangan wanita haid dalam membaca al-Qur’an.
Pada paragraf selanjutnya, mayoritas mahasiswa menerjemahkan:
ﺎﻬ نﺁﺮ ا ةءاﺮﻗ زاﻮﺟ اﺬه و ،
ضﻮ ﺘ ا ﺎﻬ ﻜ ﻻ ذإ ؛ ﺋﺎ ﻰهو ا نﻷ ؛ﺮﻬﻄ ا ز ﺎﻬ
، ﺮﺜآأ وأ ﻪ ﺎﻏ ﺎﻬﺑ ﺪﺘ ﺪﻗ
، ﻮ
ﻪﺘﻈ ﺎ ﻧ ﺎﻬﺑرو ﺎﻬﺘ ﺼ ﺎﻬ ﺎ ةءاﺮ ا
“Diantara yang memperbolehkan wanita haid membaca al-Qur’an, ketika penggantian tidak memungkinkannya saat bersuci, tidak boleh
wanita haid membaca al-Qur’an kecuali untuk belajar ataupun untuk mengingat Allah.”
Terjemahan tersebut menurut penulis kurang tepat. Bahkan mayoritas mahasiswa 53 menerjemahkan secara asal jadi. Ini merupakan hal yang
sangat memprihatinkan. Bagaimana seseorang dapat menerjemahkan suatu teks sangat jauh dari makna yang ingin disampaikan oleh penulis tek sumber.
Dimaka pada kalimat
ا نﻷ ،
ﺮﺜآأ وأ ﻪ ﺎﻏ ﺎﻬﺑ ﺪﺘ ﺪﻗ
“seberapa banyak yang hilang kemaslahatannya karena haid” tidak diterjemahkan sama
sekali. Dalam teori penerjemahan, memang diperbolehkan menghilangkan suatu kata, apabila kata tersebut dianggap tidak penting dan tidak berpengaruh
terhadap terjemahan, serta makna yang ingin disampaikan penulis Bsu dapat tersampaikan.
Sedangkan untuk paragraf ini, mayoritas mahasiswa dapat menerjemahkan dengan benar, yakni sekitar 73 atau 11 dari 15 orang
mahasiswa.
ﺳو ﻪ ﷲا ﻰ ﺻ ﻰ او ﺚ ﺪ و نﺁﺮ ا ةءاﺮﻗ ﺋﺎ ا
: نﺁﺮ ا ﺎ ﺷ
او ﺋﺎ ا أﺮ ﻻ لﻮ ﺚ ﺪ ﻪﻧﺈ ﺼ
ﺑﺎ ﺚ ﺪ ﺎﺑ ا هأ قﺎ
.
Dan Nabi SAW pun tidak pernah melarang wanita haid membaca al- Qur’an, sedangkan hadis “tidak diperbolehkan bagi orang yang
sedang haid dan junub membaca sesuatu dari al-Qur’an”, tidak bisa dijadikan sandaran, karena menurut kebanyakan ahli hadist, hadist
tersebut dipandang cacat.
4. Dosen