Penerjemahan Arab-Indonesia I-II, Tarjamah Tahriri III menjadi Penerjemahan Keislaman, Tarjamah Tahriri IV menjadi Penerjemahan
Akademik, Tarjamah Tahriri V menjadi Penerjemahan Non-Akademik, Tarjamah Tatbu’iyah dean Tarjamah Fauriyah menjadi Teori Permasalahan
Penerjemahan Arab-Indonesia. Serta terdapat beberapa penambahan mata kuliah seperti: Editing, Komputer dan Informatika, Dasar-dasar
Korespondensi Arab, dan Seminar Skripsi. Distribusi mata kuliah program studi tarjamah lihat di lampiran I.
Dalam pengembangan kurikulum berbasis kompetensi KBK Program studi Tarjamah perlu memperhatikan dan mempertimbangkan prinsip-prinsip;
1Keimanan, nilai, dan budi pekerti luhur, 2 penguatan integritas nasional, 3 keseimbangan Etika, logika, estetika, dan kinestetika, 4 kesamaan
memperoleh kesempatan, 5 abad pengetahuan dan tekhnologi informasi, 6 pengembangan keterampilan hidup, 7 belajar sepanjang hayat, 8 berpusat
pada anak dengan penilaian yang berkelanjutan dan komrehensif, 9 pendekatan menyeluruh dan kemitraan Dekdikbud, 2002.
2
4. Dosen Pengajar dan Tenaga Pendukung
Data yang penulis dapatkan mengenai dosen pengajar di Jurusan Tarjamah masih merupakan data-data dosen yang di susun pada 31 Agustus
2005 silam. Sistem rekruitmen dan seleksi dosen mengacu pada PP. No. 98
2
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005, cet. 1, h.70
Tahun 2000, PP. No. 11 Tahun 2002 tentang pengadaan PNS yang berlaku secara nasional.
Program Studi Tarjamah memiliki dosen tetap yang berkuaitas dengan tingkat pendidikan S2 8 orang dan S3 2 orang, juga tenaga pengajar S2 1
orang. Dari sis kepankatan dan jabatan terdapat 1 Guru Besar, 2 Lektor Kepala, dan 7 Lektor, serta 1 tenaga pengajar.
Selain tenaga dosen, Jurusan Program Studi Tarjamah juga didukung oleh beberapa orang karyawan yang menangani administrasi akademi,
kemahasswaan, dan keuangan S24 orang, S17 orang,, D31 orang, SLTA6 orang, di ampig teknisi S11 orang, laboran S11 orang, pustakawan S21
orang dan D31 orang, dan pramukantor SLTA3 orang dan SD1 orang, serta pramusaji SLTA1 orang.
Beliau semua ini merupakan SDM yang diperoleh melalu sistem rekruitmen pegawai negeri sipil. Sebagai PNS, mereka bekerja di bawah
peraturan kerja dan kode etik yang dikembankan oleh pemerintah dan UniversitasFakultas.
Pada dasarnya dosen-dosen di jurusan tarjamah secara akademik merupakan dosen-dosen yang memiliki kualitas tinggi. Namun dosen-dosen
tersebut memiliki metode pengajaran yang berbeda-beda. Ada yang memiliki kualitas pengajaran yang unik dan kreatif, sehingga mahasiswa tidak merasa
jenuh, ada pula yang memiliki metode monoton, sehingga mahasiswa cepat jenuh.
Tingkat disiplin dalam mengajarpun tiap-tiap dosen memiliki perbedaan dalam cara pandangannya. Beberapa dosen memiliki disiplin yang
kuat, seperti mahasiswa tidak diperbolehkan telat, memakai kaus oblong, bahkan kehadiran mahasiswa dituntut untuk dapat mengikuti ujian. Akan
tetapi ada pula dosen yang cuek, tidak memiliki silabus sebagai target pembelajaran, mengajar tidak sesuai dengan materi atau mata perkuliahan,
banyak menceritakan masalah-masalah yang tidak penting dan tidak mencakup materi belajar, bahkan tidak tepat waktu.
Hal ini juga seharusnya menjadi perhatian penting bagi akademik dalam mengkader dosen-dosen, agar proses pembelajaran dapat berjalan
dengan baik.
5. Sarana dan Prasarana