Tujuan dan Manfaat Penelitian Metode Penelitian

CINTA” dengan menggunakan analisis semiotik. Simbol-simbol itu pada film dipresentasikan melalui penampilan appearance perilaku tokoh dalam film.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan beberapa teknik yang saling mendukung satu sama lain, yang diperoleh dari: a. Dokumentasi Teknik ini merupakan pengumpulan data sekunder mengenai objek dan lahan penelitian yang didapatkan dari sumber tertulis, seperti arsip, dokumen resmi, tulisan-tulisan yang ada pada situs internet, dan sejenisnya yang dapat mendukung analisa penelitian tentang film 3 Doa 3 Cinta. b. Observasi Dalam penelitian ini peneliti menggunakan film sebagai alat utama untuk mengkaji objek penelitian. Penelitian dilakukan dengan mengamati dan menganalisis makna dan simbol-simbol yang terdapat pada film tersebut. Dari hasil pengamatan tersebut akan dilanjutkan dengan mempresentasikan adegan yang mengandung makna moralitas. c. Wawancara Wawancara adalah percakapan antara periset atau seorang yang berharap mendapatkan informasi yaitu orang yang diasumsikan mempunyai informasi penting tentang suatu obyek. Adapun narasumber yang diwawancarai adalah sutradara Film “3 DOA 3 CINTA” yaitu Nurman Hakim. Wawancara dalam penelitian kualitatif yang disebut sebagai wawancara mendalam depth interview atau wawancara secara intensif intensive interview dan kebanyakan tidak berstruktur. Tujuannya untuk mendapatkan data kualitatif yang mendalam. 4

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan analisa secara kualitatif berdasarkan data yang diperoleh dari tiap adegan yang mengandung makna pesan moral yang terdapat dalam film “3 DOA 3 CINTA”. Dalam menganalisis data di sini penulis menggunakan sistem milik Roland Barthes yang memfokuskan tanda pada peran audience. Sistem yang dikembangkan oleh Barthes adalah sistem “konotasi dan denotasi”. Kata konotasi berasala dari bahasa latin ‘connotare’ menjadi ‘tanda’ dan mengarah kepada makna-makna kultural yang terpisah atau berbeda dengan kata dan bentuk lain dari komunikasi. Konotasi melibatkan simbol-simbol historis dan hal-hal yang berhubungan dengan emosional, sehingga walaupun konotasi merupakan sifat asli tanda, membutuhkan keaktifan pembaca agar dapat berfungsi. Sistem konotasi merupakan sistem tingkat kedua, dimana penanda dan petanda pada denotasi menjadi penanda yang berkaitan dengan nilai-nilai budaya. Sedangkan, denotasi menunjukan arti literatur atau yang eksplisit dari kata-kata dan fenomena yang lain, Denotasi dan konotasi menguraikan hubungan antara signifier dan referent nya. Denotasi menggunakan makna dari tanda sebagai definisi secara literal atau nyata. Konotasi mengarah pada kondisi sosial budaya dan assosiasi personal. 5 4 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi. 2006, Prenada Media Group, Jakarta, hal. 96. 5 www.Aber.Ac.Uk . Artikel diakses pada 17 maret 2010 Dalam penelitian ini, analisis akan dilakukan dalam dua tahap: Tahap pertama; adalah melakukan kajian dengan melibat tanda-tanda di dalam unsur film yang terdapat di dalamnya. Tahap kedua; menarik kesimpulan berdasarkan atas analisis semiotik yang dilakukan pada tahap pertama.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam menyusun skripsi ini, telah dilakukan tinjauan pustaka oleh penulis dan ternyata belum ada mahasiswai yang meneliti tentang judul ini. Hanya ada beberapa mahasiswai yang menggunakan konsep penelitian analisis semiotik terhadap foto, poster, iklan, film antara lain: Analisis Semiotik Pada Poster HIVAIDS di Yayaasan Pelita Ilmu, disususn oleh Nama: Ranita Erlianti Harahap NIM: 104 0510011920 Tahun: 2008. Dalam penelitian tersebut objek yang diteliti adalah poster dengan menggunakan metode Gillian Dyer, Torben Vestergard, dan Judith Williamson. Makna Foto Berita Perjalanan Ibadah Haji Analisis Semiotik Karya Zarqoni Maksum Pada Galeri Foto Antara.co.id disusun Nama: Fatimah NIM: 104051101942 Tahun: 2008. Dalam penelitian tersebut objek yang diteliti adalah foto dengan menggunakan metode semiotik Roland Barthes. Analisis Semiotik Film Animasi UPIN dan IPIN, disusun oleh Nama: Akhmad Bayhaki NIM: 105051001885 Tahun: 2009. Dalam penelitian tersebut objek yang diteliti adalah film animasi dengan menggunakan metode semiotik Jhon Fiske. Dari beberapa skripsi tersebut di atas dan di Fakultas Dakwah belum ada mahasiswaI yang meneliti tentang film “3 DOA 3 CINTA” dengan menggunakan semiotik Roland Barthes.

F. Sistemika Penulisan

Penulisan skripsi ini terdiri atas lima bab. Di mana masing-masing bab dibagi ke dalam sub-sub dengan penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Yang memuat latar belakang, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan metode penelitian serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN TEORITIS Bab ini memuat pengertian Semiotik; konsep semiotik, konsep semiotik Roland Barthes, Pengertian Film; konsep film, sejarah film, perfilman di Indonesia, fungsi film, karakteristik film, jenis- jenis film, unsur-unsur pembentuk film, sinematografi, struktur film, Pesan Moral BAB III PROFIL FILM 3 DOA 3 CINTA Bab ini menggambarkan secara umum Film 3 DOA 3 CINTA, Sinopsis Cerita serta para pemain dalam film 3 DOA 3 CINTA. BAB IV ANALISIS SEMIOTIK FILM 3 DOA 3 CINTA Bab ini memuat Hasil Analisis Semiotik yang terkandung dalam film 3 DOA 3 CINTA. BAB V PENUTUP DAN KESIMPULAN Berisi Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran-saran. Kemudian bagian terakhir memuat Daftar Pustaka dan Lampiran- Lampiran.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Tinjauan Umum Semiotika

1. Konsep Semiotika

Semiotika atau semiologi merupakan terminologi yang merujuk pada ilmu yang sama. Istilah semiologi lebih banyak digunakan di Eropa sedangkan semiotika lazim dipakai oleh ilmuwan Amerika. Istilah yang berasal dari kata Yunani semeion yang berarti „tanda’ atau „sign’ dalam bahasa Inggris itu adalah ilmu yang mempelajari sistem tanda seperti: bahasa, kode, sinyal, dan sebagainya. 1 Secara sederhana semiotika adalah ilmu tentang tanda-tanda. Semiotika mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, dan konvensi-konsensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut berarti. 2 Dalam pengertian yang hampir sama semiotika adalah studi tentang bagaimana bentuk-bentuk simbolik diinterprestasikan. Kajian ilmiah mengenai pembentukan makna. 3 Secara substansial, semiotika adalah kajian yang concern dengan dunia simbol. Alasannya, seluruh isi media massa pada dasarnya adalah bahasa verbal, sementara itu bahasa merupakan dunia simbolik. 4 1 Heru Effendy, Mari Membuat Film: Panduan Menjadi Produser, Jakarta: Pustaka Konfiden, 2008, cet, ke-6, h. 149 2 www.wikipedia.com , arti diakses pada 22 Mei 2010 3 James Lull, Media Komunikasi, Kebudayaan: Suatu Pendekatan Global, Terj. A. Setiawan Abadi, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1997, cet. Kel-1, h. 232 4 Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006, cet-ke-4, h. 140 12