Kontrol Wilayah. Hilangnya Hegemoni Kesultanan Banten Terhadap Ekonomi. a. Perdagangan.

58 • Agar penduduk Banten dan juga Batavia-VOC tidak boleh melewati tapal batas yang telah disepakati. • Tapal batas disepakati berada di sepanjang timur sungai Cisadane, hingga ke pesisir selatan Jawa. • Kapal milik Banten atau VOC jika mengalami kerusakan di Jawa dan Sumatera, harus segera ditolong dan dilindungi penumpang maupun muatannya. • Kerugian akibat perampokan dan kerusakan yang terjadi selama periode perjanjian 1659, hingga berakhirnya Perang Suksesi Banten tahun 1684 sebesar 12.000 rixdaalder, harus diganti oleh Sultan Banten. • Setiap pelaku Perang Banten harus dihukum sesuai yurisdiksi VOC, dimanapun dia berada, baik di Banten maupun di wilayah kekuasaan VOC. • Kekuasaan Cirebon tidak dapat lagi diklaim oleh Banten. • VOC bebas membayar hutang terhadap Banten dan berbagai macam sewa yang dibebankan Banten kepada VOC, sebagaimana perjanjian di tahun 1659. • Sultan Banten dilarang mengadakan kesepakatan apapun dan dengan pihak manapun di luar VOC. • Seluruh keturunan Sultan Banten harus mematuhi keputusan dan kesepakatan perjanjian ini. 59 Kesepakatan ini secara eksplisit menyatakan bahwa VOC harus melindungi tahta Banten, asalkan Sultan mau menuruti segala kemauan VOC. Namun kesepakatan ini terutama, membuat Banten kehilangan kedaulatannya, yaitu masalah kedaulatan hukum dan wilayah kekuasaan.

b. Kompensasi.

Kompensasi yang diterima oleh Sultan Banten setelah tahun 1684 hanya perlindungan tahtanya, sedangkan kerugian yang diterimanya tidak seimbang. VOC mendapat keuntungan yang luar biasa banyaknya. Selama tiga dekade akhir abad ke-17, daerah kekuasaan VOC terus meluas, di timur VOC telah mendapatkan Priangan dan sepanjang pesisir Jawa Barat hingga perbatasan Cirebon dari Mataram, sedangkan di daerah selatan dan barat diterima dari Banten. Kompensasi yang harus dibayar Banten terhadap bantuan VOC sangat memberatkan Banten. VOC berusaha agar Banten tidak mampu membayarnya, terutama masalah biaya pembayaran ganti rugi selama operasi militer VOC dalam Perang Suksesi Banten. 147 Ketidakmampuan Banten membayar kompensasi bantuan VOC, akhirnya harus dibayar Banten dengan cara mengerahkan tenaga rakyatnya untuk menanam dan menyerahkan hasilnya kepada VOC, dengan bayaran yang murah atau tanpa bayaran sama sekali. 148 147 Hal yang sama juga terjadi di Mataram, yang harus membayar biaya operasi militer VOC selama perang untuk menumpas pemberontakan Trunojoyo sebesar 310.000 rixdaalder. Reid, Dari Ekspansi Hingga Krisis Jilid II: Jaringan Perdagangan Global Asia Tenggara, 1450-1680, hlm. 329. 148 Rani Fitriani dalam skripsinya, Konflik Perdagangan Sultan Ageng Tirtayasa dan VOC: Studi Disintegrasi Kesultanan Banten Abad Ke-17 M, hlm. 59. Lihat juga Michrob, Catatan Masa Lalu Banten, hlm. 174.