Pendekatan penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian

15 melihat kondisi Banten dari beberapa aspeknya, karena hal tersebut akan menjadi pengantar terhadap masalah yang dibahas secara lebih detil dan komprehensif. Selanjutnya, Bab III menjelaskan tentang bagaimana masalah suksesi kekuasaan raja-raja Banten. Bab ini terutama menjelaskan bagaimana proses suksesi raja, konflik yang terjadi serta asal mula masuknya intervensi asing. Penjelasan tersebut berupa proses alih kekuasaan atau suksesi, yang disertai dengan masalah intervensi dari pihak asing, yaitu VOC. Bab ini memberipengantar ke bab selanjutnya, yaitu tentang bagaimana masalah konflik tersebut terjadi dan dampaknya bagi Kesultanan Banten, dituangkan dalam bab IV. Bab IV merupakan suatu penjelasantentang dampak atau hasil-hasil campur tangan dari masuknya kekuatan asing terhadap konflik suksesi Kesultanan Banten. Penjelasan ini berupa peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai akibat yang ditimbulkan dalam bentuk intervensi. Bagian ini juga menjelaskan hasilnya dari peristiwa tersebut.Bagian di bab ini menjadi klimaks dari penelitian, setelah itu kesimpulan akan menjadi muara,berupa hasil-hasil yang dicapai serta bagaimana fakta yang didapatkannya. Bab V merupakan kesimpulan dari pokok permasalahan dari penelitian,yang merupakan akhir dari proses penelitian, dan di dalamnya juga terdapat saran untuk penelitian selanjutnya di bidang yang sama dengan tinjauan yang berbeda. 16 BAB II GAMBARAN UMUM

A. Geografis 1. Kondisi Wilayah

. Menurut Geertz yang dikutip oleh Hiroyoshi Kano, wilayah di pulau Jawa terbagi dalam empat bagian dengan bentangan alam serta aktifitas etnik: 1. Pesisir, 2. Sunda, 3. Kejawen dan 4. Ujung Timur. 27 Wilayah Pesisir adalah wilayah yang secara umum dikenal dengan wilayah di pantai utara pulau Jawa yang dapat dilayari dan dilabuhi oleh kapal, sebagai tempat aktivitas utama perdagangan maritim yang berorientasi ke luar. Wilayah Sunda diidentifikasikan sebagai wilayah khusus penduduk yang berbahasa dan berbudaya Sunda, letaknya di bagian barat pulau Jawa. Di zaman pra-Islam batas aktifitas etnik dan bahasa Jawa dan Sunda, terbentang antara bagian barat dan timur sungai Cipamali di bagian utara dan sungai Citanduy di bagian selatan. Pada bagian timur dari bentang alam tersebut, terdapat etnik dan bahasa Jawa, sedangkan di bagian baratnya adalah etnik Sunda. Ciri-ciri geografis bagian wilayah Sunda, adalah deretan perbukitan dan gunung yang terbentang dari wilayah bagian barat Banyumas hingga ke wilayah perbatasan bagian selatan Banten. Wilayah Jawa adalah wilayah yang secara umum dikenal dengan mayoritas etnis dan berbahasa Jawa, terbentang dari Banyumas di Jawa Tengah hingga bagian timur gunung Semeru di Jawa Timur. Ujung Timur adalah daerah yang terletak dari bagian barat gunung Argopuro hingga selat Bali di timur. 27 Hiroyoshi Kano, “Sejarah Ekonomi Masyarakat Pedesaan Jawa: Suatu Penafsiran Kembali”, dalam Akira Nagazumi peny., Indonesia Dalam Kajian Sarjana Jepang, Perubahan Sosial-Ekonomi Abad XIX XX dan Berbagai Aspek Nasionalisme Indonesia, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1986, hlm. 14-15