5
2. Bagaimana proses intervensi VOC terhadap masalah suksesi di Kesultanan Banten?
3. Siapa sajakah yang terlibat dalam konflik suksesi Kesultanan Banten? 4. Bagaimana dampak intervensi VOC terhadap pemerintahan Kesultanan Banten?
B. 1. Kerangka Tujuan
Ada pun tujuan studi ini adalah : 1. Ingin mengetahui awal terjadinya konflik suksesi Kesultanan Banten
2. Ingin menjelaskan proses intervensi VOC terhadap masalah suksesi di Kesultanan Banten
3. Ingin mengungkap Siapa yang terlibat dalam konflik suksesi Kesultanan Banten 4. Inginn menjelaskan dampak intervensi VOC terhadap pemerintahan Kesultanan
Banten?
2. Pembatasan Masalah
Penelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan dan merekonstruksi sejarah politik Kesultanan Banten. Penelitian ini harus dibatasi dan dirumuskan, untuk menjadi
sebuah penelitian yang terarah dan sitematis. Batasan spasial penelitian ini difokuskan
pada wilayah Kesultanan Banten. Batasan temporalnya dimulai dari 1680 hingga tahun 1684. Tahun 1680 diambil sebagai tahun awal penelitian karena tahun tersebut adalah,
tahun terjadinya konflik intern dalam suksesi antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan Pangeran Haji. Sedangkan tahun 1684 adalah tahun selesainya seluruh proses konflik,
yang ditandai dengan berakhirnya Perang Banten oleh tentara Pangeran Haji yang bekerjasama dengan VOC.
6
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan penelitian ini disesuaikan dengan rumusan masalah di atas, yang terbagi dalam beberapa poin, yaitu:
1. Penelitian ini berusaha untuk menjelaskan dan mendeskripsikan secara sistematik dan terstruktur, dalam sebuah peristiwa suksesi Kesultanan Banten yang mendapatkan
pengaruh VOC, serta dampaknya bagi kelangsungan Kesultanan Banten, khususnya dari tahun 1680 hingga 1684.
2. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana kebijakan-kebijakan dari seorang
penguasa yang dipengaruhi oleh kekuatan asing yaitu VOC, dalam membangun dan mempertahankan tahta sebuah kerajaan, yaitu Banten, dalam kurun waktu tertentu.
Adapun kegunaan penelitian ini adalah: 1. Diharapkan hasil penelitian sejarah ini, berguna sebagai tinjauan pemikiran dalam
menentukan kegiatan politik negara. 2. Sumber acuan bagi penelitian selanjutnya, maupun untuk penulisan lain di bidang
yang sama. 3. Memacu para sejarawan muslim lain, yang akan meneliti sejarah Islam, terutama di
bidang politik dan turunannya, khususnya dalam singgungan dengan kekuatan asing. D. Tinjauan Pustaka
Berbagai karya tulisyang mendeskripsikan tentang Kesultanan Banten sudah banyak ditemui, baik karya tulis akademik dalam bentuk makalah, skripsi, tesis dan
disertasi, maupun tulisan populer dalam bentuk artikel dan tulisan bebas, namun karya- karya yang ada baik penulis dari dalam dan luar negeri lebih banyak membicarakan
tentang eksistensi kerajaan dalam bentuk silsilah. Diakui atau tidak, di sisi lain memang telah banyak tulisan tentang intervensi
VOC di dalam masalah suksesi kerajaan dan masalah monopoli perdagangan. Sejauh ini
7
banyak tulisan yang ada berada dalam tahap deskripsi naratif saja, belum banyak karya tulis yang menyentuh masalah intervensi kekuatan asing dalam sebuah peristiwa suksesi,
khususnya dalam hal ini adalah penelitian berbentuk skripsi. Peneliti menganggap perlu untuk diadakan kajian lebih komprehensif, karena merupakan salah satu celah untuk
mengkaji Kesultanan Banten dari sisi politik, terutama masalah suksesinya. Adapun salah satu tulisan dalam bentuk pustaka berupa buku, di antaranya:
buku tulisan Uka Tjandrasasmita, Sultan Ageng Tirtayasa, dapat dikatan sebagai rujukan utama bagi penelitian tentang seorang sultan Banten di abad ke-17. Buku ini lebih
menitikberatkan pada masalah hubungan Banten dengan VOC selama masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa. Faktor utama pembeda dengan penelitian ini
adalah masalah sistematika tulisan, karena, dalam tulisan karya Uka Tjandrasasmita belum terlihat pembagian bahasan yang jelas, dalam menjelaskan sebuah peristiwa di
tahun 1680-1684. Karya tulis selanjutnya berjudul; Banten Dalam Pergumulan Sejarah: Sultan,
Ulama, Jawara, karya Nina Herlina Lubis. Buku tersebut menjelaskan bagaimana Banten, sebagai sebuah tempat berkumpulnya golongan-golongan yang mempengaruhi
jalannya kehidupan di daerah Banten, namun hanya sedikit saja membicarakan masalah perubahan politik akibat dari intervensi VOC, batasan temporal juga menjadi faktor
pembeda yang utama dari tulisan yang akan dibuat. Kebesaran dan Tragedi Kota Banten, yang ditulis oleh Heriyanti O.
Untoro.Fokus tema yang dikaji dalam buku ini merupakan pembeda utama. Kajian dalam buku ini ditulis dengan pendekatan ekologis dan arkeologis, memang dapat
diambil sebagai rujukuan, terutama untuk bukti eksistensi Kesultanan Banten di masa lalu, namun buku ini juga mencakup masa kini. Penelitian ini hanya terbatas pada
peristiwa di tahun 1680 hingga 1684.
8
Karya lain yang dapat dijadikan tinjauan pustaka adalah karya penulis Barat, yaitu:
C.R Boxer, Jan Kompeni, Sejarah VOC dalam Perang dan Damai, 1602-1799, yang didalamnya mengulas bagaimana perjalanan sejarah VOC di Nusantara, meskipun
bahasan tentang hubungan dan intervensi VOC ke Banten kurang komperhensif, namun cara pandang VOC sebagai golongan pedagang yang berusaha meraup keuntungan
sebanyak mungkin, patut dijadikan acuan pemikiran. Faktor spasial dan batasan temporal kiranya menjadi pembeda yang paling utama dari penelitian yang akan
dilakukan. Karya lain adalah tulisan Anthony Reid, Dari Ekspansi Hingga Krisis II: Jaringan Perdagangan Global Asia Tenggara, 1450-1680, adalah karya yang
mejelaskan bagaimana runtuhnya perdagangan orang-orang Asia Tenggara, termasuk Banten, yang runtuh akibat adanya penetrasi para pedagang Eropa, yang berusaha
menguasai perdagangan dan jalur-jalurnya dengan sistem monopoli. Karya-karya di atas mewakili sebagian dari beragam karya tulis, baik dari
para sejarawan maupun pengkaji ilmu lain di ranah Kesultanan Banten, yang dijadikan acuan berfikir untuk membedah masalah suksesi dan konflik beserta dampaknya,
terutama celah kajian yang terfokus pada intervensi asing yaitu VOC. E. Pendekatan dan Landasan Teori
Penelitian ini
menggunakan pendekatan politik. Pendekatan politik
digunakan untuk memahami
struktur kekuasaan, konsep-konsepnya, cara-cara
memperoleh, menjalankan dan mempertahankan kekuasaan.
16
Pendekatan politik pada umumnya membuat pandangan yang negatif, terutama dengan perspektif dan paradigma
yang ada dalam tulisan sejarah, yang berujung pada konflik dan pertarungan fisik. Salah satu bentuk dari perubahan struktur dalam pemerintahan adalah suksesi.
16
Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008, hlm. 43.
9
Usaha untuk mewujudkan kekuasaan adalah proses untuk memperlihatkan kekuasaan dan kekuatan seseorang atau kelompok tertentu, dengan segala atribut dan
wewenang yang melekat padanya, dengan maksud untuk mengatur sebuah sistem tertentu, yang telah disepakati bersama antar berbagai golongan atau kelompok dalam
satu ruang. Suksesi sendiri adalah salah satu proses yang mengisyaratkan terjadinya pergantian kekuasaan.
Kekuasaan sendiri mempunyai makna yaitu; kekuasaan adalah kemampuan untuk memaksakan kehendak pada orang lain, untuk membuat orang lain melakukan
tindakan seperti yang dikehendaki oleh pemegang kekuasaan itu. Makna pokok kekuasaan itu terjadi oleh karena kekuasaan itu tidak dapat dibagi rata kepada semua
anggota masyarakat.
17
Tujuan itulah yang menjadi dasar pergantian kekuasaan yang merupakan bentuk suksesi.
Sebagaimana yang terjadi pada Kekuasaan Banten, pada kenyataannya konsep kekuasaan yang seharusnya diterapkan oleh salah seorang pemegang kekuasaan
Banten, baru terlaksana setelah adanya intervensi asing VOC, dengan mendukung salah satu pihak.
Makna dasar dari kata intervensi adalah suatu campur tangan individu maupun kelompok dalam urusan yang sebenarnya bukan haknya.
18
Huala Adolf memberikan bentuk teori intervensi, berupa definisi intervensi sebagai “campur tangan
secara diktaktor oleh suatu negara kelompok tertentu terhadap urusan dalam negeri negara lain dengan maksud, baik untuk memelihara atau mengubah kondisi, situasi atau
17
Selo Soemardjan dan Soeleman Sumardi, Setangkai Bunga Sosiologi, Jakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 1964, hlm. 12.
18
Taufik Abdullah, “Sipil–Militer di Dunia Ketiga: Sebuah Taksonomi Pengantar” dalam Analisa Kekuatan Politik di Indonesia, Jakarta: LP3ES,1995, hlm.35.