Kerangka Konsep Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak 4. Drs. Arifin Akhmad, M.Si,Ak

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konsep

Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan. Peningkatan nilai perusahaan dapat dilakukan dengan meningkatkan kinerja perusahaan. Dalam menjalankan kinerja perusahaan saat ini, perusahaan haruslah memperhatikan dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan hidup, karena kinerja perusahaan yang diikuti dengan tiga hal tersebut dapat menjamin perusahaan berkembang secara berkelanjutan dan menciptakan keseimbangan antara kepentingan – kepentingan ekonomi, lingkungan dan masyarakat. Kinerja perusahaan sendiri dapat dilihat dari beberapa aspek salah satunya adalah tingkat profitabilitas ROE sebagai ukuran kinerja keuangan suatu perusahaan. Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi akan dihadapi tuntutan yang tinggi dari lingkungan dan masyarakat. Perusahaan dituntut untuk dapat mengembalikan sebagian dari keuntungan tersebut bagi lingkungan sekitar. Dengan demikian perusahaan dengan tingkat keuntungan yang tinggi akan mengungkapkan informasi CSR yang lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan dengan tingkat keuntungan yang lebih rendah. Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat kinerja keuangan perusahaan, salah satu faktor yang pernah diteliti dan diduga mempengaruhi kinerja keuangan adalah CSR. Berdasarkan landasan teori dan rumusan masalah pertama yang telah diuraikan diatas, maka kerangka penelitian dapat di lihat pada gambar 3.1 berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 3.1 Kerangka Konsep I Dari kerangka konsep pada Gambar 3.1 menjelaskan hubungan CSR sebagai variable independen dengan kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROE sebagai variable dependen. Struktur kepemilikan menggambarkan komposisi kepemilikan saham dari suatu perusahaan. Struktur kepemilikan juga menjelaskan komitmen pemilik untuk mengelola dan menyelamatkan perusahaan. Kepemilikan manajemen adalah situasi dimana manajer memiliki saham perusahaan atau dengan kata lain manajer tersebut sekaligus sebagai pemegang saham perusahaan Cristiawan dan Tarigan 2007. Semakin besar kepemilikan manajemen di dalam perusahaan maka semakin produktif tindakan manajer dalam memaksimalkan kinerja keuangan. Kepemilikan institusional merupakan proporsi kepemilikan saham oleh institusi seperti perusahaan asuransi, bank dan perusahaan-perusahaan investasi. Kepemilikan oleh institusi akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja manajemen, karena kepemilikan saham mewakili suatu sumber kekuasaan yang dapat digunakan untuk mendukung atau sebaliknya terhadap keberadaan manajemen Kartikawati, 2007. Hasil penelitian Kartikawati 2007 menunjukkan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. CSR X Kinerja Keuangan ROE Y Universitas Sumatera Utara Kepemilikan asing merupakan kepemilikan saham yang dimiliki oleh perusahaan multinasional. Perusahaan dengan kepemilikan asing di dalamnya lebih tanggap terhadap isu-isu sosial dan lingkungan yang berkembang saat ini. Kepemilikan asing dalam perusahaan merupakan pihak yang dianggap concern terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan Djakman dan Machmud, 2008. Berdasarkan landasan teori dan rumusan masalah kedua yang telah di uraikan diatas, maka kerangka konsep dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 3.2 Kerangka Konsep II Dari kerangka konsep II pada Gambar 3.2 menjelaskan Kepemilikan Manajemen sebagai variable moderating dapat memoderasi hubungan CSR dan ROE Gambar 3.3 Kerangka Konsep III CSR X Kepemilikan Manajemen Z1 ROE Y CSR X Kepemilikan Institusional Z2 ROE Y Universitas Sumatera Utara Dari kerangka konsep III pada Gambar 3.3 menjelaskan Kepemilikan Institusional sebagai variable moderating mampu memoderasi hubungan CSR dan ROE. Gambar 3.4 Kerangka Konsep IV Dari kerangka konsep IV pada Gambar 3.4 menjelaskan Kepemilikan Asing sebagai variable moderating mampu memoderasi hubungan CSR dan ROE.

3.2. Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Social Responsibility, kepemilikan institusional, dan kepemilkan asing terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 dan 2013

0 89 119

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr), Firm Size, Dan Struktur Modal Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013)

0 85 100

Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kinerja Keuangan Pada Nilai Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 73 108

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 179 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 38 84

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 38 122

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 68 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 103

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 71 72

Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2014

2 82 70