BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konsep
Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan. Peningkatan nilai perusahaan dapat dilakukan dengan meningkatkan kinerja
perusahaan. Dalam menjalankan kinerja perusahaan saat ini, perusahaan haruslah memperhatikan dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan hidup, karena kinerja
perusahaan yang diikuti dengan tiga hal tersebut dapat menjamin perusahaan berkembang secara berkelanjutan dan menciptakan keseimbangan antara
kepentingan – kepentingan ekonomi, lingkungan dan masyarakat. Kinerja
perusahaan sendiri dapat dilihat dari beberapa aspek salah satunya adalah tingkat
profitabilitas
ROE sebagai ukuran kinerja keuangan suatu perusahaan. Perusahaan dengan tingkat
profitabilitas
yang tinggi akan dihadapi tuntutan yang tinggi dari lingkungan dan masyarakat. Perusahaan dituntut untuk
dapat mengembalikan sebagian dari keuntungan tersebut bagi lingkungan sekitar. Dengan demikian perusahaan dengan tingkat keuntungan yang tinggi akan
mengungkapkan informasi CSR yang lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan dengan tingkat keuntungan yang lebih rendah.
Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat kinerja keuangan perusahaan, salah satu faktor yang pernah diteliti dan diduga mempengaruhi kinerja keuangan
adalah CSR. Berdasarkan landasan teori dan rumusan masalah pertama yang telah diuraikan diatas, maka kerangka penelitian dapat di lihat pada gambar 3.1 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1 Kerangka Konsep I
Dari kerangka konsep pada Gambar 3.1 menjelaskan hubungan CSR sebagai variable independen dengan kinerja keuangan yang diproksikan dengan
ROE sebagai variable dependen. Struktur kepemilikan menggambarkan komposisi kepemilikan saham dari
suatu perusahaan. Struktur kepemilikan juga menjelaskan komitmen pemilik untuk mengelola dan menyelamatkan perusahaan.
Kepemilikan manajemen adalah situasi dimana manajer memiliki saham perusahaan atau dengan kata lain manajer tersebut sekaligus sebagai pemegang
saham perusahaan Cristiawan dan Tarigan 2007. Semakin besar kepemilikan manajemen di dalam perusahaan maka semakin produktif tindakan manajer dalam
memaksimalkan kinerja keuangan. Kepemilikan institusional merupakan proporsi kepemilikan saham oleh
institusi seperti perusahaan asuransi, bank dan perusahaan-perusahaan investasi. Kepemilikan oleh institusi akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih
optimal terhadap kinerja manajemen, karena kepemilikan saham mewakili suatu sumber kekuasaan yang dapat digunakan untuk mendukung atau sebaliknya
terhadap keberadaan manajemen Kartikawati, 2007. Hasil penelitian Kartikawati 2007 menunjukkan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan perusahaan. CSR X
Kinerja Keuangan ROE Y
Universitas Sumatera Utara
Kepemilikan asing merupakan kepemilikan saham yang dimiliki oleh perusahaan multinasional. Perusahaan dengan kepemilikan asing di dalamnya
lebih tanggap terhadap isu-isu sosial dan lingkungan yang berkembang saat ini. Kepemilikan asing dalam perusahaan merupakan pihak yang dianggap
concern
terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan Djakman dan Machmud, 2008.
Berdasarkan landasan teori dan rumusan masalah kedua yang telah di uraikan diatas, maka kerangka konsep dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.2 Kerangka Konsep II
Dari kerangka konsep II pada Gambar 3.2 menjelaskan Kepemilikan Manajemen sebagai variable moderating dapat memoderasi hubungan CSR dan
ROE
Gambar 3.3 Kerangka Konsep III
CSR X
Kepemilikan Manajemen Z1
ROE Y
CSR X
Kepemilikan Institusional Z2
ROE Y
Universitas Sumatera Utara
Dari kerangka konsep III pada Gambar 3.3 menjelaskan Kepemilikan Institusional sebagai variable moderating mampu memoderasi hubungan CSR dan
ROE.
Gambar 3.4 Kerangka Konsep IV
Dari kerangka konsep IV pada Gambar 3.4 menjelaskan Kepemilikan
Asing sebagai variable moderating mampu memoderasi hubungan CSR dan ROE.
3.2. Hipotesis