Multikolonieritas Autokorelasi Heteroskedastisitas Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Struktur Kepemilikan Sebagai Variable Moderating: Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bu

lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

b. Uji ststistik

Kolmogorov-Smirnov K-S Menurut Ghozali 2006 uji statistik Kolmogorov-Smirnov dilakukan dengan membuat hipotesis : Ho = Data residual berdistribusi normal jika signifikansi Sig α = 0,05 Ha = data residual tidak berdistribusi normal jika signifikansi Sig α = 0,05

2. Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variable bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multikolonieritas Ghozali, 2006 Uji multikolonieritas dapat dilakukan dengan melihat nilai TOL Tolerance dan Variance Inflating Factor VIF dari masing-masing variable bebas terhadap variable terikatnya. Jika nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nila TOL diatas 0,10 maka dinyatakan tidak terdapat gejala multikolinearitas

3. Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada priode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya t-1. Jika terjadi korelasi maka terdapat masalah Autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena variasi residual error term tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini Universitas Sumatera Utara sering timbul pada data runtun waktu. Untuk melihat adanya autokorelasi, digunakan uji Durbin-Watson Uji DW dengan menentukan besarnya α, k dan n dapat diketahui melalui tabel Dw. Model regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi, yaitu : 1. DW dL = ada korelasi positif 2. dL ≤ DW ≤ dU = tidak dapat ditarik kesimpulan 3. dU DW 4-dU = tidak ada korelasi positif atau negatif 4. 4- dU ≤ DW≤ 4-dL = tidak dapat ditarik kesimpulan 5. DW 4-dL = ada korelasi negative

4. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskedasitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran kecil, sedang dan besar ghozali, 2006. Beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, antara lain dengan: a. Melihat grafik plot antara nilai prediksi variable terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu Universitas Sumatera Utara pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di- studentized Ghozali, 2006. Cara memprediksinya adalah jika pola gambar Scatterplot model tersebut adalah : 1. Titik-titik menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0 2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja 3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali 4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola. b. Uji Glejser dilakukan dengan meregresikan variabel-variabel bebas terhadap nilai absolut residualnya Gujarati, 2006. Nilai residual adalah selisih antara nilai observasi dengan nilai prediksi dan absolut adalah nilai mutlaknya. Apabila nilai koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas dalam model regresi ini tidak signifikan secara statistik, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.6.3. Model Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisis regresi sederhana dan analisis regresi variable moderating dengan uji interaksi Moderated Regresion Analysis . Pengujian regresi sederhana dilakukan untuk menguji pengaruh CSR terhadap ROE. Sedangkan Pengujian regresi variable moderating dengan uji interaksi dilakukan untuk mengetahui variable kepemilikan manajemen, kepemilikan institusional atau kepemilikan asing yang merupakan variable moderating dapat memoderisasi hubungan CSR dan ROE. Universitas Sumatera Utara

1. Analisis Regresi Sederhana

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Social Responsibility, kepemilikan institusional, dan kepemilkan asing terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 dan 2013

0 89 119

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr), Firm Size, Dan Struktur Modal Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013)

0 85 100

Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kinerja Keuangan Pada Nilai Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 73 108

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 179 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 38 84

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 38 122

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 68 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 103

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 71 72

Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2014

2 82 70