Latar Belakang Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa dan Fasilitas Puskesmas Terhadap Kepuasan Masyarakat (Studi Kasus Pada Puskesmas di Kota Kisaran)

13 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam rangka mewujudkan status kesehatan masyarakat yang optimal, maka berbagai upaya harus dilaksanakan, salah satunya ialah menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang banyak dimanfaatkan masyarakat adalah Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang disingkat dengan Puskesmas yang merupakan unit organisasi fungsional yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu. Pasal 28 H Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 dan Undang-Undang nomor 23 tahun 1992 mengenai kesehatan, menetapkan bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. Setiap individu, keluarga, dan masyarakat berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya, dan negara bertanggung jawab mengatur agar terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya. Dalam fungsinya, puskesmas dimaksudkan sebagai pusat pelayanan kesehatan dalam memberikan pertolongan pertama sehingga puskesmas adalah salah satu tempat pertama untuk memecahkan masalah-masalah kesehatan yang paling dasar. Dengan demikian, puskesmas didirikan di tingkat kecamatan, sehingga tingkat pelayanannya dapat menjangkau masyarakat di tingkat paling bawah. 14 Masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan kesehatan di puskesmas menuntut pelayanan yang berkualitas, tidak hanya menyangkut kesembuhan dari penyakit secara fisik, akan tetapi menyangkut kepuasan terhadap sikap, pengetahuan dan keterampilan petugas dalam memberikan pelayanan serta tersedianya sarana dan prasarana yang memadai dan dapat memberikan kenyamanan. Pelayanan kesehatan yang memadai merupakan tumpuan masyarakat dan menjadi salah satu kebutuhan mendasar selain pangan dan juga pendidikan. Pelayanan kesehatan yang berkualitas adalah pelayanan kesehatan yang peduli dan terpusat pada kebutuhan, harapan, serta nilai-nilai pelanggan sebagai titik tolak penyediaan pelayanan kesehatan dan menjadi persyarat yang harus dapat dipenuhi agar dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan. Menurut Kotler dan Keller 2009:177, “kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja hasil produk yang dipikirkan terhadap kinerja atau hasil yang diharapkan”. Selain meningkatkan kualitas pelayanan jasa yang diberikan, Puskesmas juga perlu memikirkan tentang keberadaan fasilitas penunjang pelayanan kesehatan. Fasilitas penunjang merupakan perlengkapan yang memberikan kemudahan kepada para pasien untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas sehingga kebutuhan pasien dapat terpenuhi. Fasilitas yang disediakan oleh puskesmas merupakan sarana untuk melengkapi dan mendukung kelancaran aktivitas pasien dalam menikmati jasa yang diberikan. Lengkapnya fasilitas berpengaruh terhadap kepuasan pasien. Hal ini mengharuskan Puskesmas selaku salah satu penyedia 15 jasa pelayanan kesehatan harus mempunyai strategi yang tepat yaitu dengan meningkatkan fasilitas pelayanannya dan juga konsep puskesmas perlu untuk selalu diperbaruhi dan disempurnakan, sehingga dapat terwujud pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau, efektif dan efesien. Pada akhirnya semua akan berakhir pada nilai yang akan diberikan oleh pasien mengenai kepuasan yang dirasakan. Kepuasan pasien merupakan salah satu unsur yang sangat penting bagi pasien tersebut dalam mengkonsumsi suau jasa. Apabila pasien merasa puas, maka dia akan menunjukkan besarnya kemungkinan untuk kembali menggunakan jasa yang sama. Namun apabila pasien tidak merasa puas maka sangat mungkin pasien akan pindah ke penyedia layanan kesehatan lain. Selain itu pasien juga mungkin akan menceritakan pengalamannya kepada orang lain yang justru dapat menimbulkan citra buruk di mata masyarakat lainnya. Dengan melihat uraian latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk meneliti “Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa dan Fasilitas Puskesmas Terhadap Kepuasan Masyarakat Studi Kasus pada Puskesmas di Kota Kisaran”.

1.2 Perumusan Masalah