Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas

50 Hasil dari uji normalitas dengan menggunakan tes Kolmogorov- Smirnov ditunjukkan oleh tabel 4.9 berikut: Tabel 4.9 UJI NORMALITAS KOLMOGOROV- SMIRNOV One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 100 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 1.64096447 Most Extreme Differences Absolute .061 Positive .061 Negative -.054 Kolmogorov-Smirnov Z .606 Asymp. Sig. 2-tailed .856 a. Test distribution is Normal. Sumber: Data primer yang diolah SPSS, 2015 Berdasarkan tabel 4.9 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,856 dan diatas nilai signifikan 0,05 yang menunjukkan data berdistribusi normal.

4.4.2 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditentukan adanya korelasi antara variabel bebas independen. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinieritas, dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF pada model regresi. 51 Jika ada variabel independen terhadap korelasi yang cukup tinggi lebih dari 0,09, maka diindikasi adanya multikolinieritas dan suatu model regresi yang bebas dari masalah multikolinieritas apabila mempunyai nilai tolerance 0,1 dan VIF 10. Uji Multikolinieritas dengan melihat nilai tolerance dan VIF menunjukkan hasil seperti pada tabel 4.10 Tabel 4.10 UJI MULTIKOLINIERITAS Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Kualitas Pelayanan Jasa .877 1.140 Fasilitas Puskesmas .877 1.140 a. Dependent Variable: Kepuasan Masyarakat Sumber: Data primer yang diolah SPSS, 2015 Tabel 4.10 menunjukkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya gejala multikolinieritas. Hal ini dapat dilihat dengan membandingkan nilai tolerance dan VIF. Masing-masing variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0,1. Untuk kualitas pelayanan jasa memiliki nilai tolerance 0,877, dan fasilitas puskesmas memiliki nilai tolerance 0,877. Jika dilihat dari VIF, masing- masing variabel independen lebih kecil dari 10 yaitu kualitas pelayanan jasa memiliki VIF 1,140 dan fasilitas puskesmas memiliki VIF 1,140. Maka kesimpulan yang diperoleh adalah tidak terjadi gejala multikolinieritas dalam variable independennya. 52

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka dapat disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Sumber: Data primer yang diolah SPSS, 2015 Berdasarkan gambar 4.3 diatas grafik scatterplot menunjukkan bahwa data tersebar di atas dan di bawah angka 0 nol pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Jadi dapat disimpulkan 53 bahwa model regresi penelitian ini layak digunakan untuk memprediksi kepuasan masyarakat berdasarkan variabel yang mempengaruhinya, yaitu kualitas pelayanan jasa dan fasilitas puskesmas.

4.4.4 Uji Autokorelasi