Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Tahun 2004, harga saham tertinggi dimiliki oleh PT. Bank Arta Niaga Kencana, Tbk ANKB dan PT. Bank NISP, Tbk NISP yaitu sebesar Rp 775.
Sedangkan harga saham terendah dialami oleh PT. Bank Eksekutif International, Tbk BEKS yaitu sebesar Rp 145.
Tahun 2005, harga saham tertinggi dimiliki oleh PT. Bank Lippo, Tbk LPBN yaitu sebesar Rp 1,480. Sedangkan harga saham terendah dialami oleh PT.
Bank Artha Graha Internasional, Tbk INPC yaitu sebesar Rp 50. Tahun 2006, harga saham tertinggi dimiliki oleh PT. Bank Lippo, Tbk
LPBN yaitu sebesar Rp 1,610. Sedangkan harga saham terendah dialami oleh PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk INPC yaitu sebesar Rp 45.
B. Regresi Linear Berganda
Tabel 4.5 berikut menunjukkan hasil estimasi regresi melalui pengolahan data dengan SPSS 12.0 for Windows.
Tabel 4.5
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
2.598 1.692
1.536 .006
Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Tingkat_Inflasi -.318
.160 .293
-1.982 .064
Suku_Bunga -.033
.134 .073
-2.498 .011
Nilai_Tukar .041
.184 .032
.221 .826
a Dependent Variable: Harga_Saham
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
Pengolahan data tersebut menghasilkan suatu model regresi linear berganda sebagai berikut :
Y = 2.598 - 0.318 X
1
- 0,033X
2
+ 0.041X
3
Dimana : Y = Harga Saham
X
1
= Inflasi X
2
= Suku Bunga X
3
= Nilai Tukar Persamaan ini akan digunakan untuk menjelaskan pengaruh masing-masing
variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial Uji-t dan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersamaan Uji-F untuk menguji hipotesis
yang diajukan penulis.
C. Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mendapatkan hasil penelitian yang BLUE Best Linear Unbiased Estimator. Syarat yang harus dipenuhi adalah
distribusi data yang normal, tidak terjadi masalah multikolinearitas , autokorelasi dan heterokedastisitas.
a Uji Normalitas
Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen dan dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Model yang paling baik adalah ditribusi data normal atau mendekati normal. Normalitas data dapat dideteksi dengan melihat bentuk kurva histogram dengan
kemiringan seimbang ke kiri dan ke kanan dan berbentuk seperti lonceng atau dengan melihat titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal dan searah mengikuti
garis diagonal dari gambar Normal P-Plot Nugroho, 2005:23
-2 -1
1 2
3
Regression Standardized Residual
2 4
6 8
10 12
14
Frequency
Mean = -2.39E-16 Std. Dev. = 0.968
N = 48
Dependent Variable: Harga_Saham Histogram
Gambar 4.1. Histogram Dependent Variable Harga Saham Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
Gambar 4.1 ini menunjukkan kurva histogram yang memiliki kemiringan seimbang sisi kiri dan kanan, atau tidak condong ke kiri maupun ke kanan, melainkan
Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
ke tengah dengan bentuk seperti lonceng. Hal ini memenuhi salah satu syarat uji normalitas data bahwa data berdistribusi normal.
0.0 0.2
0.4 0.6
0.8 1.0
Observed Cum Prob 0.0
0.2 0.4
0.6 0.8
1.0
Expect ed Cum P
rob Dependent Variable: Harga_Saham
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Gambar 4.2 Normal P-Plot
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
Gambar 4.2 ini merupakan kurva P-Plot yang menunjukkan penyebaran titik-titik data disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hal ini
berarti data pada variabel, yang digunakan yaitu variabel harga saham, berdistribusi normal. Penelitian ini juga menggunakan Uji Statistik Non-Parametrik One-Sample
Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Kolmogorov-Smirnov untuk mendapatkan tingkat uji normalitas yang lebih signifikan.
Tabel 4.6 berikut menunjukkan nilai Asymp. Sig 2-tailed taraf nyata , yaitu 0,191 0,05. Hal ini berarti H
o
diterima, yang berarti data residual berasal dari distribusi normal.
Tabel 4.6
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual N
48 Normal
Parametersa,b Mean
.0000000 Std. Deviation
343.21863722 Most Extreme
Differences Absolute
.156 Positive
.156 Negative
-.097 Kolmogorov-Smirnov Z
1.084 Asymp. Sig. 2-tailed
.191 a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah b
Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas dilakukan untuk menunjukkan ada tidaknya hubungan
linear di antara variabel bebas dalam model regresi. Tabel 4.7 berikut menunjukkan tidak ada masalah multikolinearitas, dimana hasil uji Variance Inflation Factor VIF
menunjukkan nilai kurang dari 5 VIF 5.
Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 4.7
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant 2.598
1.692 1.536
.006 Tingkat_Inflasi
-.318 .160
.293 -1.982 .043
.933 1.072
Suku_Bunga -.033
.134 .073 -2.498
.011 .942
1.062 Nilai_Tukar
.041 .184
.032 .221
.826 .966
1.035 a Dependent Variable: Harga_Saham
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Berdasarkan hasil uji multikolinearitas ini dapat disimpulkan bahwa antara
variabel-variabel bebas yakni tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar tidak terdapat kolinearitas.
c Uji Autokorelasi
Gejala autokorelasi dideteksi dengan menggunakan Durbin-Watson Test. Menurut Situmorang,dkk 2008:86 menjelaskan bahwa autokorelasi tidak terjadi bila
DW terletak antara du dan 4-du dimana duDW4-du. Beradasarkan hasil pengolahan data SPSS, diperoleh nilai Durbin-Watson DW
sebesar 2.014. Hal ini sesuai dengan ketentuan pertama yaitu 1.674 2.014 2.327 yang artinya tidak terjadi autokorelasi pada model regresi.
Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 4.8
Model Summaryb
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .351a
.198 .187
3.37011 2.014
a Predictors: Constant, Nilai_Tukar, Suku_Bunga_Tingkat_Inflasi b Dependent Variable: Harga_Saham
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
Maka hasil pengujian menurut tabel adalah sebagai berikut : n = jumlah sampel = 48
k = jumlah variabel bebas = 3 Pada tingkat signifikansi = 0.05 di peroleh dU = 1.674 dan dL = 1.421
dU DW 4-dU = 1.674 2.014 2.327 memenuhi kriteria, berarti tidak terjadi
autokorelasi pada model regresi penelitian ini. d
Uji Heterokedastisitas Asumsi heterokedastisitas adalah asumsi dalam regresi dimana varians dari
residual tidak sama untuk satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homokedastisitas, dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Salah satu uji untuk mengetahui heterokedastisitas ini adalah dengan melihat penyebaran dari varians
residual pada diagram pencar scatter plot.
Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
-2 -1
1 2
Regression Studentized Residual -3
-2 -1
1 2
Regressi on Standardi
zed P redi
cted Val ue
Dependent Variable: Harga_Saham Scatterplot
Gambar 4.3 Scatterplot Dependent Variable Harga Saham
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
Gambar 4.3 sebelumnya menunjukkan bahwa penyebaran residual cenderung tidak teratur, terdapat beberapa plot yang berpencar dan tidak membentuk pola
tertentu. Sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat gejala heterokedastisitas pada model regresi ini. Untuk memperoleh tingkat uji heterokedastisitas yang lebih
signifikan, maka dalam penelitian ini juga dilakukan Uji Glesjer yaitu meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Apabila signifikansi dari taraf nyata,
maka dianggap tidak terjadi masalah heterokedastisitas, dan begitu sebaliknya. Berdasarkan Tabel 4.9 berikut diperoleh nilai signifikansi variabel tingkat
inflasi, suku bunga, dan nilai tukar lebih besar dari taraf nyata 5. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terjadi gejala heterokedastisitas dalam model
regresi ini.
Tabel 4.9
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig.
Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
B Std. Error
Beta 1
Constant .778
.766 1.016
.315 Tingkat_Infl
asi -.038
.073 -.081
-.529 .599
Suku_Bung a
.007 .061
.017 .111
.912 Nilai_Tukar
.089 .083
.162 1.069
.291 a Dependent Variable: Absut
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
D. Pengujian Hipotesis