Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
perubahan ini akan menyebabkan berkurangnya daya beli yang diinvestasikan maupun bunga yang diperoleh dari investasi. Sehingga menyebabkan nilai riil
pendapatan akan lebih kecil, 3 resiko mata uang, merupakan resiko yang timbul akibat pengaruh perubahan nilai tukar mata uang domestic misalnya rupiah dengan
mata uang negara lain misalnya dollar Amerika.
Kesimpulan yang diperoleh dari keterangan yang telah ada sebelumnya bahwa tingkat inflasi, suku bunga dan nilai tukar mempunyai peran yang strategis
bagi suatu perusahaan khususnya perusahaan yang dalam aktivitas produksi dan operasinya banyak memanfaatkan mata uang asing contohnya perusahaan sektor
perbankan. Perilaku keputusan investasi dari seorang investor dalam suatu pasar modal akan tercermin dari pergerakan harga saham perusahaan pada pasar modal.
Kerangka konseptual yang menjadi dasar penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual Sumber
: Manurung dan Rahardja 2004:96, diolah penulis
D. Hipotesis Harga Saham
Nilai Tukar Suku Bunga
Tingkat Inflasi
Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah diuraikan sebelumnya , maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut : Tingkat inflasi,
suku bunga, dan nilai tukar berpengaruh terhadap harga saham perusahaan perbankan
yang listing di Bursa Efek Indonesia.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar baik secara
simultan maupun parsial terhadap harga saham perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah : a.
Bagi Emiten, dapat dijadikan sebagai salah satu rekomendasi dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi pada saham perusahaan
sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia. b.
Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan, diharapkan dapat memberikan kejelasan dari teori-teori mengenai tingkat inflasi, suku bunga dan nilai tukar
dengan mengetahui seberapa besar kontribusi masing-masing variabel tersebut
Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
mampu menjelaskan variansi harga saham pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.
c. Bagi Para Peneliti Lanjutan, hasil penelitian diharapkan dapat digunakan
sebagai referensi untuk penelitian lanjutan pada ruang lingkup dan kajian yang lebih luas.
d. Bagi Penulis, dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang
keuangan terutama mengenai harga saham perusahaan perbankan.
F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 bagian, yaitu : 1.
Variabel bebas independent variable mencakup : tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar.
2. Variabel terikat dependent variable, yaitu harga saham perusahaan
perbankan di Bursa Efek Indonesia. b.
Perusahaan yang menjadi sampel penelitian adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2003 sampai dengan
2006 c.
Data yang digunakan adalah data laporan keuangan dan harga saham perusahaan periode 2003 sampai dengan 2006, data Indeks Finance tahun
Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
2003 sampai dengan 2006, serta data tingkat inflasi, suku bunga dan nilai tukar pada tahun 2003 sampai dengan 2006.
2. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Variabel Bebas independent variable 1.
Inflasi X
1
adalah kecendrungan terjadinya peningkatan harga produk secara keseluruhan Tandelilin, 2001:212. Data inflasi yang dipergunakan dalam
penelitian ini adalah data per kwartal yang kemudian dirata-ratakan menjadi data tahunan dengan menggunakan rumus Utami dan Rahayu, 2003 :
∑ Inflasi
per kwartal
Rata-rata Inflasi
tahunan
= 4
Jika inflasi suatu negara meningkat relatif dibandingkan negara-negara rekanan dagangnya, maka neraca berjalan negara tersebut akan menurun, jika
faktor lain tidak berubah. Inflasi menyebabkan terjadinya kenaikan suku bunga bank yang pada
akhirnya juga menyebabkan hutang bank pada pihak ketiga berupa beban bunga meningkat. Oleh karena itu, rata-rata inflasi tahunan ini akan dikalikan
dengan beban bunga interest expense masing-masing bank.
Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
2. Suku bunga X
2
, yaitu berupa suku bunga riil yang dihitung dari perubahan perubahan suku bunga SBI jangka waktu 1 bulan yang telah disesuaikan
dengan tingkat inflasi yang di hitung dengan rumus Utami dan Rahayu, 2003 :
∑ Suku Bunga
bulanan
Rata-rata Suku Bunga
tahunan
= 12
Rata-rata suku bunga tahunan ini akan dikalikan dengan piutang usaha bank, yang di sebut Loans pinjaman pada pihak ketiga pada laporan keuangan
masing-masing bank.
3. Nilai Tukar X
3
merupakan harga mata uang suatu negara yang dinyatakan dalam mata uang negara lainnya Madura dalam Utami dan Rahayu 2003.
Nilai tukar sebenarnya merupakan semacam harga di dalam pertukaran tersebut. Demikian pula pertukaran dua mata uang yang berbeda, maka akan
terdapat perbandingan nilaiharga antara dua mata uang tersebut. Dalam hal ini nilai tukar diukur dari perubahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang
US Dollar setelah disesuaikan dengan tingkat inflasi. Dihitung menggunakan rumus Utami dan Rahayu, 2003 :
∑ Nilai tukar
bulanan
Rata-rata Nilai Tukar
tahunan
= 12
Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Fluktuasi nilai tukar berpengaruh terhadap pendapatan beban operasional bank sebagai hasil dari keuntungan kerugian transaksi valuta asingderivatif.
Oleh sebab itu, rata-rata nilai tukar ini akan dikaitkan dengan other operating revenue dengan cara membagikan other operating revenue dengan rata-rata
nilai tukar tahunan pada laporan keuangan masing-masing bank. b. Variabel Terikat dependent variable
Variabel terikat yang digunakan adalah harga saham masing-masing perusahaan. Harga Saham dihitung dari harga saham penutupan closing price pada
setiap akhir hari transaksi yang dikalkulasikan menjadi rata-rata harga bulanan hingga rata-rata harga tahunan, dengan menggunakan rumus Utami dan Rahayu,2003 :
∑ Harga saham
harian
Rata-rata Harga Saham
bulanan
= ∑ hari transaksi
∑ Rata-rata Harga saham
bulanan
Rata-rata Harga Saham
tahunan
= 12
3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar listing di Bursa Efek Indonesia selama periode 2003 sampai dengan 2006,
yang berjumlah 28 emiten. Pengambilan sampel menggunakan pendekatan Non
Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Probability Sampling, yaitu dengan metode “Purposive Sampling”. Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan menggunakan kriteria
pertimbangan tertentu Sugiyono, 2005 : 78. Kriteria penarikan sampel dalam penelitian ini adalah :
a. Emiten yang sahamnya aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan tidak
pernah di-suspend diberhentikan sementara selama periode tahun 2003 sampai dengan 2006.
b. Emiten yang mempublikasikan laporan keuangan dan nilai harga saham per tahun
selama periode tahun 2003 sampai dengan 2006.
Jumlah perusahaan bank yang memenuhi syarat dari kriteria-kriteria yang di gunakan penulis dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut ini :
Tabel 1.3 Jumlah Perusahaan Bank yang Memenuhi
Kriteria-kriteria dalam unit
No. Keterangan
Jumlah Bank
1 Populasi
28 2
Emiten yang tidak pernah di-suspend diberhentikan sementara periode tahun 2003-2006
21 3
Emiten yang mempublikasikan laporan keuangan dan nilai harga saham per tahun selama periode tahun
2003-2006 12
4 Emiten yang memenuhi seluruh kriteria
12 Sumber : www.bei.co.id data diolah,2009
Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Dengan demikian sampel penelitian yang diperoleh berjumlah 12 perusahaan bank. Adapun 12 bank tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.4 berikut ini :
Tabel 1.4 Nama-nama Sampel Perusahaan
NO KODE
NAMA EMITEN TANGGAL LISTING
1 ANKB
PT. Bank Artha Niaga Kencana, Tbk 02 November 2000
2 BABP
PT. Bank Bumiputera Indonesia, Tbk 15 Juli 2002
3 BBIA
PT. Bank UOB Buana, Tbk 28 Juli 2000
4 BBNP
PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk 10 Januari 2001
5 BEKS
PT. Bank Eksekutif International, Tbk 13 Juli 2001
6 BNLI
PT. Bank Permata, Tbk 15 Januari 1990
7 BKSW
PT. Bank Kesawan, Tbk 21 November 2002
8 BSWD
PT. Bank Swadesi, Tbk 01 Mei 2002
9 INPC
PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk 23 Agustus 1990
10 LPBN
PT. Bank Lippo, Tbk 10 November 1989
11 MAYA
PT. Bank Mayapada, Tbk 29 Agustus 1997
12 NISP
PT. Bank NISP, Tbk 20 Oktober 1994
Sumber : www.bei.co.id
4. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia dan Bank Indonesia lewat internet dengan menggunakan situs www.bei.co.id dan www.bi.go.id. Penelitian ini
dilakukan sejak bulan September 2008 sampai dengan Maret 2009.
5. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder kuantitatif yang berasal dari hasil publikasi Bursa Efek Indonesia tentang data emiten
yang di peroleh dari tahun 2003 sampai dengan 2006, laporan bulanan Bank
Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Indonesia, buku-buku referensi, majalah, internet, dan literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan topik bahasan penelitian.
6 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi dengan mengumpulkan data pendukung literatur, jurnal, dan buku-buku referensi untuk
mendapatkan gambaran masalah yang diteliti serta mengumpulkan data sekunder yang relevan dari laporan yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia dan Bursa Efek
Indonesia.
7. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik, sebagai berikut :
a. Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data-data yang telah dikumpulkan dan digolongkandikelompokkan kemudian dianalisis dan
diinterprestasikan secara objektif.
b. Regresi Linear Berganda
Regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat, yaitu: tingkat inflasi, suku bunga dan
Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
nilai tukar terhadap harga saham perusahaan perbankan yang listing di BEI. Model regresi yang digunakan adalah :
Y
i,t
= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e Keterangan :
Y
i,t
= Harga Saham perusahaan i pada tahun t a
= Konstanta b
1
,b
2,
b
3
= Koefisien regresi untuk masing-masing variabel independen X
1
= Inflasi X
2
= Suku Bunga X
3
= Nilai Tukar e
= Standard error
c. Pengujian Asumsi Klasik
Model Regresi Berganda yang diterangkan sebelumnya harus memenuhi syarat asumsi klasik yang meliputi :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen dan dependen atau keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak. Model yang paling baik adalah distribusi data normal atau
Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
mendekati normal. Normalitas data dapat dideteksi dengan melihat bentuk kurva histogram dengan kemiringan seimbang ke kiri dan ke kanan dan
berbentuk seperti lonceng atau dengan melihat titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal dan searah mengikuti garis diagonal dari gambar
Normal P-Plot Nugroho, 2005:23. Uji ini juga dilakukan melalui analisis Kolmogorov-Smirnov. Hipotesisnya sebagai berikut :
H
o
: data residua l berdistribusi normal H
1
: data residua l tidak berdistribusi normal Dengan menggunakan tingkat signifikan 5. Jika nilai Asymp.Sig
2-tailed taraf nyata , maka H
o
diterima artinya data residual berdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai Asymp.Sig 2-tailed taraf nyata
, maka H
1
diterima artinya data residual tidak berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi,
maka dikatakan terdapat masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Pengujian
terhadap ada tidaknya multikolinearitas dilakukan dengan metode VIF Variance Inflation Facto dengan ketentuan :
Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
a. Bila VIF 5 terdapat masalah multikolinearitas,
b. Bila VIF 5 tidak terdapat masalah multikolinearitas
3. Uji Autokorelasi
Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan kesalahan
pengganggu pada periode t-
1
periode sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Gejala autokorelasi dideteksi
dengan menggunakan Durbin-Watson test. Menurut Situmorang, dkk. 2008:86 menjelaskan bahwa autokorelasi tidak
terjadi bila DW terletak antara du dan 4-du dimana duDW4-du. Kriteria pengambilan keputusan uji autokorelasi di tunjukkan pada Tabel 1.5 sebagai
berikut .
Tabel 1.5 Kriteria Pengambilan Keputusan
Uji Autokorelasi
Hipotesis Nol Jika
Keputusan
Tidak ada auto korelasi positif 0 DW dL
Ditolak Tidak ada auto korelasi positif
dL ≤ DW ≤ dU
No Decision Tidak ada auto korelasi positif
4-dL DW 4 Ditolak
Tidak ada auto korelasi positif 4-dU
≤ DW ≤ 4-dL No Decision
Tidak ada auto korelasi positif dU DW 4-dU
Diterima
Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
atau negatif
Keterangan : dL = Batas Bawah
dU = Batas Atas
4. Uji Heterokedastisitas
Asumsi heterokedastisitas adalah asumsi dalam regresi dimana varians dari residual tidak sama untuk satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika berbeda disebut heterokedastisitas.
Salah satu uji untuk mengetahui heterokedastisitas ini adalah dengan melihat penyebaran dari varians residual pada diagram pencar scatterplot.
Menurut Nugroho 2005:63 analisis pada gambar Scatterplot yang menyatakan model regresi linear berganda tidak terdapat heterokedastisitas
jika :
a. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0.
b. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.
c. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang
melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. d.
Penyebaran titik-titik data tidak sebaiknya tidak berpola.
Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Uji ini juga dapat dilakukan melalui uji Glesjer, yaitu dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Apabila signifikansi dari
taraf nyata 5, maka dianggap tidak terjadi masalah heterokedastisitas, dan begitu pula sebaliknya.
d. Pengujian Hipotesis
Model regresi yang sudah memenuhi asumsi-asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk menganalisis, melalui pengujian hipotesis sebagai berikut :
1. Uji Global Uji-F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara global mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
Bentuk pengujiannya adalah : H
o
:
b
1,
b
2,
b
3
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari tingkat inflasi, suku bunga dan nilai tukar terhadap harga
saham. H
1
: b
1
, b
2,
b
3
≠
0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari tingkat inflasi, suku bunga dan nilai tukar terhadap harga saham.
Dengan menggunakan tingkat signifikan 5, jika nilai sig. F 0,05 maka H
o
diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika nilai sig. F 0,05
maka H
1
diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Pengambilan keputusan juga dapat dilakukan dengan membandingkan nilai F
hitung
dan F
tabel
. Dimana kriterianya, yaitu : 1. H
o
diterima jika F
hitung
≤ F
tabel
pada = 5
2. H
1
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada = 5
2. Uji Signifikansi Parsial Uji – t
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Bentuk
pengujiannya adalah : H
o
: b
1,
b
2
, b
3
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
H
1
: b
1,
b
2
, b
3
≠
0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5, jika nilai sig. t 0,05 H
o
diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika sig. t 0,05 H
1
diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai t
hitung
juga dapat dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Kriteria pengambilan keputusannya, yaitu :
1. H
o
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada = 5
2. H
1
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada = 5
Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
e. Koefisien Determinasi R²
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur proporsi dari variasi yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas. Pengukuran besarnya persentase
kebenaran dari uji regresi dapat dilihat melalui nilai koefisien determinasi multiple R². Semakin tinggi R² mendekati satu, maka semakin baik regresi
tersebut. Namun, apabila semakin mendekati nol maka variabel bebas secara keseluruhan tidak bisa menjelaskan variabel terikat.
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Utami dan Rahayu 2003 melakukan penelitian mengenai “Peranan Profitabilitas, Suku Bunga, Inflasi dan Nilai Tukar Dalam Mempengaruhi Pasar
Modal Indonesia Selama Krisis Ekonomi” ini menemukan bahwa perubahan profitabilitas, suku bunga, inflasi dan nilai tukar mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap perubahan harga saham badan usaha selama periode krisis ekonomi tahun 1997 dan secara parsial hanya suku bungan dan nilai tukar yang
mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap harga saham selama periode krisis ekonomi tersebut.
Elisabeth 2007 juga melakukan penelitian terhadap perusahaan perbankan yang go public di Bursa Efek Indonesia BEI, yang berjudul “Pengaruh Resiko
Sistematis dan Makro Ekonomi Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia BEI”, ditemukan bahwa resiko sistematis betarisk, GDP,
inflasi, suku bunga dan nilai tukar mempunyai pengaruh terhadap return saham sebuah perusahaan yang nantinya juga akan mempengaruhi nilai perusahaan.
Penelitian ini juga menyebutkan bahwa jika dilakukan pengamatan terhadap pergerakan harga saham, maka akan terlihat adanya pergerakan harga saham
individual yang mengikuti pergerakan indeks pasar. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keuntungan suatu saham berkorelasi dengan perusahaan pasar.
Zubaidah 2003 juga melakukan penelitian terhadap beberapa perusahaan syariah yang terdaftar di Jakarta Islamic Index, yang berjudul ”Analisis Pengaruh
Tingkat Inflasi, Perubahan Nilai Kurs Terhadap Beta Saham Syariah Pada Perusahaan
Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009.