Hipotesis Harga Saham Penelitian Terdahulu

Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 perubahan ini akan menyebabkan berkurangnya daya beli yang diinvestasikan maupun bunga yang diperoleh dari investasi. Sehingga menyebabkan nilai riil pendapatan akan lebih kecil, 3 resiko mata uang, merupakan resiko yang timbul akibat pengaruh perubahan nilai tukar mata uang domestic misalnya rupiah dengan mata uang negara lain misalnya dollar Amerika. Kesimpulan yang diperoleh dari keterangan yang telah ada sebelumnya bahwa tingkat inflasi, suku bunga dan nilai tukar mempunyai peran yang strategis bagi suatu perusahaan khususnya perusahaan yang dalam aktivitas produksi dan operasinya banyak memanfaatkan mata uang asing contohnya perusahaan sektor perbankan. Perilaku keputusan investasi dari seorang investor dalam suatu pasar modal akan tercermin dari pergerakan harga saham perusahaan pada pasar modal. Kerangka konseptual yang menjadi dasar penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual Sumber : Manurung dan Rahardja 2004:96, diolah penulis

D. Hipotesis Harga Saham

Nilai Tukar Suku Bunga Tingkat Inflasi Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah diuraikan sebelumnya , maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut : Tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar berpengaruh terhadap harga saham perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar baik secara simultan maupun parsial terhadap harga saham perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah : a. Bagi Emiten, dapat dijadikan sebagai salah satu rekomendasi dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi pada saham perusahaan sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia. b. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan, diharapkan dapat memberikan kejelasan dari teori-teori mengenai tingkat inflasi, suku bunga dan nilai tukar dengan mengetahui seberapa besar kontribusi masing-masing variabel tersebut Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 mampu menjelaskan variansi harga saham pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. c. Bagi Para Peneliti Lanjutan, hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian lanjutan pada ruang lingkup dan kajian yang lebih luas. d. Bagi Penulis, dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang keuangan terutama mengenai harga saham perusahaan perbankan.

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 bagian, yaitu : 1. Variabel bebas independent variable mencakup : tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar. 2. Variabel terikat dependent variable, yaitu harga saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. b. Perusahaan yang menjadi sampel penelitian adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2003 sampai dengan 2006 c. Data yang digunakan adalah data laporan keuangan dan harga saham perusahaan periode 2003 sampai dengan 2006, data Indeks Finance tahun Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 2003 sampai dengan 2006, serta data tingkat inflasi, suku bunga dan nilai tukar pada tahun 2003 sampai dengan 2006.

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Variabel Bebas independent variable 1. Inflasi X 1 adalah kecendrungan terjadinya peningkatan harga produk secara keseluruhan Tandelilin, 2001:212. Data inflasi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data per kwartal yang kemudian dirata-ratakan menjadi data tahunan dengan menggunakan rumus Utami dan Rahayu, 2003 : ∑ Inflasi per kwartal Rata-rata Inflasi tahunan = 4 Jika inflasi suatu negara meningkat relatif dibandingkan negara-negara rekanan dagangnya, maka neraca berjalan negara tersebut akan menurun, jika faktor lain tidak berubah. Inflasi menyebabkan terjadinya kenaikan suku bunga bank yang pada akhirnya juga menyebabkan hutang bank pada pihak ketiga berupa beban bunga meningkat. Oleh karena itu, rata-rata inflasi tahunan ini akan dikalikan dengan beban bunga interest expense masing-masing bank. Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 2. Suku bunga X 2 , yaitu berupa suku bunga riil yang dihitung dari perubahan perubahan suku bunga SBI jangka waktu 1 bulan yang telah disesuaikan dengan tingkat inflasi yang di hitung dengan rumus Utami dan Rahayu, 2003 : ∑ Suku Bunga bulanan Rata-rata Suku Bunga tahunan = 12 Rata-rata suku bunga tahunan ini akan dikalikan dengan piutang usaha bank, yang di sebut Loans pinjaman pada pihak ketiga pada laporan keuangan masing-masing bank. 3. Nilai Tukar X 3 merupakan harga mata uang suatu negara yang dinyatakan dalam mata uang negara lainnya Madura dalam Utami dan Rahayu 2003. Nilai tukar sebenarnya merupakan semacam harga di dalam pertukaran tersebut. Demikian pula pertukaran dua mata uang yang berbeda, maka akan terdapat perbandingan nilaiharga antara dua mata uang tersebut. Dalam hal ini nilai tukar diukur dari perubahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang US Dollar setelah disesuaikan dengan tingkat inflasi. Dihitung menggunakan rumus Utami dan Rahayu, 2003 : ∑ Nilai tukar bulanan Rata-rata Nilai Tukar tahunan = 12 Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Fluktuasi nilai tukar berpengaruh terhadap pendapatan beban operasional bank sebagai hasil dari keuntungan kerugian transaksi valuta asingderivatif. Oleh sebab itu, rata-rata nilai tukar ini akan dikaitkan dengan other operating revenue dengan cara membagikan other operating revenue dengan rata-rata nilai tukar tahunan pada laporan keuangan masing-masing bank. b. Variabel Terikat dependent variable Variabel terikat yang digunakan adalah harga saham masing-masing perusahaan. Harga Saham dihitung dari harga saham penutupan closing price pada setiap akhir hari transaksi yang dikalkulasikan menjadi rata-rata harga bulanan hingga rata-rata harga tahunan, dengan menggunakan rumus Utami dan Rahayu,2003 : ∑ Harga saham harian Rata-rata Harga Saham bulanan = ∑ hari transaksi ∑ Rata-rata Harga saham bulanan Rata-rata Harga Saham tahunan = 12

3. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar listing di Bursa Efek Indonesia selama periode 2003 sampai dengan 2006, yang berjumlah 28 emiten. Pengambilan sampel menggunakan pendekatan Non Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Probability Sampling, yaitu dengan metode “Purposive Sampling”. Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan menggunakan kriteria pertimbangan tertentu Sugiyono, 2005 : 78. Kriteria penarikan sampel dalam penelitian ini adalah : a. Emiten yang sahamnya aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan tidak pernah di-suspend diberhentikan sementara selama periode tahun 2003 sampai dengan 2006. b. Emiten yang mempublikasikan laporan keuangan dan nilai harga saham per tahun selama periode tahun 2003 sampai dengan 2006. Jumlah perusahaan bank yang memenuhi syarat dari kriteria-kriteria yang di gunakan penulis dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut ini : Tabel 1.3 Jumlah Perusahaan Bank yang Memenuhi Kriteria-kriteria dalam unit No. Keterangan Jumlah Bank 1 Populasi 28 2 Emiten yang tidak pernah di-suspend diberhentikan sementara periode tahun 2003-2006 21 3 Emiten yang mempublikasikan laporan keuangan dan nilai harga saham per tahun selama periode tahun 2003-2006 12 4 Emiten yang memenuhi seluruh kriteria 12 Sumber : www.bei.co.id data diolah,2009 Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Dengan demikian sampel penelitian yang diperoleh berjumlah 12 perusahaan bank. Adapun 12 bank tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.4 berikut ini : Tabel 1.4 Nama-nama Sampel Perusahaan NO KODE NAMA EMITEN TANGGAL LISTING 1 ANKB PT. Bank Artha Niaga Kencana, Tbk 02 November 2000 2 BABP PT. Bank Bumiputera Indonesia, Tbk 15 Juli 2002 3 BBIA PT. Bank UOB Buana, Tbk 28 Juli 2000 4 BBNP PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk 10 Januari 2001 5 BEKS PT. Bank Eksekutif International, Tbk 13 Juli 2001 6 BNLI PT. Bank Permata, Tbk 15 Januari 1990 7 BKSW PT. Bank Kesawan, Tbk 21 November 2002 8 BSWD PT. Bank Swadesi, Tbk 01 Mei 2002 9 INPC PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk 23 Agustus 1990 10 LPBN PT. Bank Lippo, Tbk 10 November 1989 11 MAYA PT. Bank Mayapada, Tbk 29 Agustus 1997 12 NISP PT. Bank NISP, Tbk 20 Oktober 1994 Sumber : www.bei.co.id

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia dan Bank Indonesia lewat internet dengan menggunakan situs www.bei.co.id dan www.bi.go.id. Penelitian ini dilakukan sejak bulan September 2008 sampai dengan Maret 2009.

5. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder kuantitatif yang berasal dari hasil publikasi Bursa Efek Indonesia tentang data emiten yang di peroleh dari tahun 2003 sampai dengan 2006, laporan bulanan Bank Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Indonesia, buku-buku referensi, majalah, internet, dan literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan topik bahasan penelitian. 6 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi dengan mengumpulkan data pendukung literatur, jurnal, dan buku-buku referensi untuk mendapatkan gambaran masalah yang diteliti serta mengumpulkan data sekunder yang relevan dari laporan yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesia.

7. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik, sebagai berikut :

a. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data-data yang telah dikumpulkan dan digolongkandikelompokkan kemudian dianalisis dan diinterprestasikan secara objektif.

b. Regresi Linear Berganda

Regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat, yaitu: tingkat inflasi, suku bunga dan Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 nilai tukar terhadap harga saham perusahaan perbankan yang listing di BEI. Model regresi yang digunakan adalah : Y i,t = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Keterangan : Y i,t = Harga Saham perusahaan i pada tahun t a = Konstanta b 1 ,b 2, b 3 = Koefisien regresi untuk masing-masing variabel independen X 1 = Inflasi X 2 = Suku Bunga X 3 = Nilai Tukar e = Standard error

c. Pengujian Asumsi Klasik

Model Regresi Berganda yang diterangkan sebelumnya harus memenuhi syarat asumsi klasik yang meliputi :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen dan dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah distribusi data normal atau Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 mendekati normal. Normalitas data dapat dideteksi dengan melihat bentuk kurva histogram dengan kemiringan seimbang ke kiri dan ke kanan dan berbentuk seperti lonceng atau dengan melihat titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal dan searah mengikuti garis diagonal dari gambar Normal P-Plot Nugroho, 2005:23. Uji ini juga dilakukan melalui analisis Kolmogorov-Smirnov. Hipotesisnya sebagai berikut : H o : data residua l berdistribusi normal H 1 : data residua l tidak berdistribusi normal Dengan menggunakan tingkat signifikan 5. Jika nilai Asymp.Sig 2-tailed taraf nyata , maka H o diterima artinya data residual berdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai Asymp.Sig 2-tailed taraf nyata , maka H 1 diterima artinya data residual tidak berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dikatakan terdapat masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Pengujian terhadap ada tidaknya multikolinearitas dilakukan dengan metode VIF Variance Inflation Facto dengan ketentuan : Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 a. Bila VIF 5 terdapat masalah multikolinearitas, b. Bila VIF 5 tidak terdapat masalah multikolinearitas

3. Uji Autokorelasi

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan kesalahan pengganggu pada periode t- 1 periode sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Gejala autokorelasi dideteksi dengan menggunakan Durbin-Watson test. Menurut Situmorang, dkk. 2008:86 menjelaskan bahwa autokorelasi tidak terjadi bila DW terletak antara du dan 4-du dimana duDW4-du. Kriteria pengambilan keputusan uji autokorelasi di tunjukkan pada Tabel 1.5 sebagai berikut . Tabel 1.5 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi Hipotesis Nol Jika Keputusan Tidak ada auto korelasi positif 0 DW dL Ditolak Tidak ada auto korelasi positif dL ≤ DW ≤ dU No Decision Tidak ada auto korelasi positif 4-dL DW 4 Ditolak Tidak ada auto korelasi positif 4-dU ≤ DW ≤ 4-dL No Decision Tidak ada auto korelasi positif dU DW 4-dU Diterima Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 atau negatif Keterangan : dL = Batas Bawah dU = Batas Atas

4. Uji Heterokedastisitas

Asumsi heterokedastisitas adalah asumsi dalam regresi dimana varians dari residual tidak sama untuk satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Salah satu uji untuk mengetahui heterokedastisitas ini adalah dengan melihat penyebaran dari varians residual pada diagram pencar scatterplot. Menurut Nugroho 2005:63 analisis pada gambar Scatterplot yang menyatakan model regresi linear berganda tidak terdapat heterokedastisitas jika : a. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0. b. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja. c. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. d. Penyebaran titik-titik data tidak sebaiknya tidak berpola. Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Uji ini juga dapat dilakukan melalui uji Glesjer, yaitu dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Apabila signifikansi dari taraf nyata 5, maka dianggap tidak terjadi masalah heterokedastisitas, dan begitu pula sebaliknya.

d. Pengujian Hipotesis

Model regresi yang sudah memenuhi asumsi-asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk menganalisis, melalui pengujian hipotesis sebagai berikut :

1. Uji Global Uji-F

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara global mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah : H o : b 1, b 2, b 3 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari tingkat inflasi, suku bunga dan nilai tukar terhadap harga saham. H 1 : b 1 , b 2, b 3 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari tingkat inflasi, suku bunga dan nilai tukar terhadap harga saham. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5, jika nilai sig. F 0,05 maka H o diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika nilai sig. F 0,05 maka H 1 diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Pengambilan keputusan juga dapat dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dan F tabel . Dimana kriterianya, yaitu : 1. H o diterima jika F hitung ≤ F tabel pada = 5 2. H 1 diterima jika F hitung F tabel pada = 5

2. Uji Signifikansi Parsial Uji – t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah : H o : b 1, b 2 , b 3 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat. H 1 : b 1, b 2 , b 3 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5, jika nilai sig. t 0,05 H o diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika sig. t 0,05 H 1 diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai t hitung juga dapat dibandingkan dengan nilai t tabel . Kriteria pengambilan keputusannya, yaitu : 1. H o diterima jika t hitung t tabel pada = 5 2. H 1 diterima jika t hitung t tabel pada = 5 Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009

e. Koefisien Determinasi R²

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur proporsi dari variasi yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas. Pengukuran besarnya persentase kebenaran dari uji regresi dapat dilihat melalui nilai koefisien determinasi multiple R². Semakin tinggi R² mendekati satu, maka semakin baik regresi tersebut. Namun, apabila semakin mendekati nol maka variabel bebas secara keseluruhan tidak bisa menjelaskan variabel terikat. BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Utami dan Rahayu 2003 melakukan penelitian mengenai “Peranan Profitabilitas, Suku Bunga, Inflasi dan Nilai Tukar Dalam Mempengaruhi Pasar Modal Indonesia Selama Krisis Ekonomi” ini menemukan bahwa perubahan profitabilitas, suku bunga, inflasi dan nilai tukar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham badan usaha selama periode krisis ekonomi tahun 1997 dan secara parsial hanya suku bungan dan nilai tukar yang mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap harga saham selama periode krisis ekonomi tersebut. Elisabeth 2007 juga melakukan penelitian terhadap perusahaan perbankan yang go public di Bursa Efek Indonesia BEI, yang berjudul “Pengaruh Resiko Sistematis dan Makro Ekonomi Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia BEI”, ditemukan bahwa resiko sistematis betarisk, GDP, inflasi, suku bunga dan nilai tukar mempunyai pengaruh terhadap return saham sebuah perusahaan yang nantinya juga akan mempengaruhi nilai perusahaan. Penelitian ini juga menyebutkan bahwa jika dilakukan pengamatan terhadap pergerakan harga saham, maka akan terlihat adanya pergerakan harga saham individual yang mengikuti pergerakan indeks pasar. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keuntungan suatu saham berkorelasi dengan perusahaan pasar. Zubaidah 2003 juga melakukan penelitian terhadap beberapa perusahaan syariah yang terdaftar di Jakarta Islamic Index, yang berjudul ”Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Perubahan Nilai Kurs Terhadap Beta Saham Syariah Pada Perusahaan Devi Sofiani Tarigan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, 2009.