Metode dari segi cara, dapat dilihat dari berbagai segi yaitu: 1.
Cara langsung dan tidak langsung. Cara langsung yaitu dakwah yang dilakukan
dengan cara
tatap muka
antara komunikan
dan komunikatornya. Cara tidak langsung yaitu dakwah yang dilakukan
tanpa tatap muka antara dai dan audiennya. 2.
Cara penyampaian isi secara serentak dan bertahap. Cara serentak dilakukan untuk pokok-pokok bahasan yang praktis dan tidak terlalu
banyak kaitannya dengan masalah lain. Cara bertahap dilakukan terhadap pokok-pokok bahasan yang banyak kaitannya dengan masalah
lain. 3.
Sedangkan cara penyampaian persiapan materi dapat dilakukan dengan tiga cara:
a. Teks book, yaitu dengan membaca materi secara keseluruhan.
b. Tanpa teks book, yaitu materi dihafal seluruhnya dan tanpa
membaca. c.
Dengan catatan kecil secara garis besar, disiapkan pokok-pokok materinya saja.
35
e. Media Dakwah
Media dakwah yaitu saluran dakwah thuruqud dakwah dengan saluran mana dakwah disampaikan. Ada saluran lisan, tulisan, auditive yang merangsang
pendengaran, visual dan yang audio visual yang merangsang pendengaran dan
35
Hasanuddin, Op. Cit., hh. 39-40
penglihatan, bahkan ada saluran uswatun hasanah dan amal usaha maksudnya dakwah dengan perbuatan dakwah amaliyah.
36
Menurut Hamzah Yaqub media dakwah diklasifikasi menjadi lima jenis yaitu:
1. Lisan, merupakan media yang paling mudah mempergunakannya lidah
dan suara. 2.
Tulisan, media ini berfungsi untuk menggantikan keberadaan dai dalam peroses dakwah, tulisan dapat menjadi alat komunikasi dai dan madu.
3. Lukisan, gambar atau ilustrasi, media ini berfungsi sebagai penarik.
4. Audio Visual, media ini dapat merangsang indera penglihatan dan
pendengaran. 5.
Akhlak, yaitu langsung dimanifestasikan dalam tingkah laku dai.
37
Dalam buku Dustur Dakwah Menurut al-Quran karangan A. Hasjmi, beliau mengatakan bahwa juru dakwah memerlukan medan dan sarana, alat dan
medan. Di mana media dan sarana, alat dan medan yang dibutuhkan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mimbar dan Khitabah
2. Kalam dan Kitabah
3. Masrah dan Malhamah
4. Seni suara dan Seni Bahasa
5. Madrasah dan Dayyah
6. Lingkungan Kerja dan Usaha
36
T. A Latief Rousydiy, Loc. Cit.
37
Hamzah Yakub, Publisistik Islam : Teknik Dakwah dan Ledership Bandung: CV. Diponogoro, 1982, h. 13.
Dari berbagai sarana, media dan peralatan tersebut, masing-masing dapat dikembangkan dan dijabarkan lebih luas lagi, sesuai dengan situasi dan kondisi
serta perkembangan zaman. Pendapat lainnya mengemukakan bahwa sebagai agen pembaharuan, perbaikan, dan perubahan maka dakwah mempunyai sarana yang
sama dengan pendidikan, yakni: a.
Keluarga b.
Pendidikan formal c.
Lingkungan masyarakat d.
Media massa.
38
f. Tujuan Dakwah
Tujuan dakwah adalah merupakan salah satu faktor yang sangat penting dengan tujuan itulah dapat dirumuskan suatu landasan tindakan dalam
pelaksanaan dakwah.
39
Syekh Ali Manfudz merumuskan, bahwa tujuan dakwah ada 5 perkara yaitu:
1. menyiarkan tuntunan Islam, membetulkan aqidah dan meluruskan amal
perbuatan manusia, terutama budi pekertinya. 2.
memindahkan hati dari keadaan yang jelek kepada keadaan yang baik. 3.
membentuk persaudaraan dan menguatkan tali persatuan di antara kaum muslimin.
4. menolak faham atheisme, dengan mengimbangi cara-cara mereka
bekerja.
38
MH Israr, Retorika dan Dakwah Islam Era Modern Jakarta: CV. Firdaus, 1993, h.10.
39
H. Hasanuddin, Op. Cit., hh. 33-34.
5. menolak syubhat-syubhat, bidah dan khutafat atau kepercayaan yang
tidak bersumber dari agama dengan mendalami ilmu ushuluddin.
40
Tujuan dakwah bukanlah sekedar menyuguhkan fakta semata-mata tapi juga menjelaskan fakta tersebut sedemikian rupa sehingga tidak saja ia menjadi
jelas bagi sekelompok elit di masyarakat, tapi juga bisa dipahami oleh orang awam.
41
Ditinjau dari aspek berlangsungnya suatu kegiatan dakwah, maka tujuan dakwah itu terbagi menjadi dua bagian:
a. Tujuan jangka pendek
Dalam jangka pendek itu adalah untuk memberikan pemahaman Islam kepada masyarakat sasaran dakwah itu. Dengan adanya pemahaman masyarakat
tentang Islam maka masyarakat akan terhindar dari sikap perbuatan yang mungkar dan jahat.
b. Tujuan jangka panjang
Sedangkan tujuan jangka panjang dakwah itu adalah untuk mengadakan perubahan sikap masyarakat dakwah itu. Sikap yang dimaksud adalah perilaku-
perilaku yang terpuji bagi masyarakat yang tergolong kepada kemaksiatan yang tentunya membawa kepada kemadaratan dan mengganggu ketentraman
masyarakat lingkungannya.
40
Ibid., h. 34-35.
41
Amin Ahsan Islahi, Serba-serbi Dakwah Bandung: PT. Penerbit Pustaka, 1989, h. 69.
Tujuan utama dakwah adalah nilai atau hasil akhir yang ingin dicapai atau diperoleh keseluruh tindakan dakwah.
42
3. Fungsi Retorika dalam Dakwah Bil-Lisan