1. Informed Consent
Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan informan penelitian dengan memberikan lembar persetujuan dan
diberikan sebelum penelitian dilakukan. Tujuannya adalah agar informan mengerti maksud dan tujuan penelitian, serta mengetahui dampaknya. Jika
informan bersedia maka informan akan menandatangani lembar persetujuan tersebut, dan sebaliknya jika menolak maka peneliti akan tetap
menghormati hak informan. 2.
Anonimity Anonimity merupakan jaminan untuk tidak memberikan atau
mencantumkan nama informan pada penelitian dan hanya menuliskan kode informan pada lembar pengumpul data atau hasil penelitian yang
akan disajikan. 3.
Confidentiality Confidentiality merupakan peneliti menjaminan kerahasiaan identitas serta
semua informasi yang diperoleh dari informan dan tidak akan diungkap di depan umum, hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
34
BAB V HASIL PENELITIAN
A. Karakteristik Informan
Secara umum gambaran karakteristik informan yang berhasil diwawancarai beserta identitasnya sebagai berikut:
No Informan
Jenis kelamin Usia
Fakultas Program Studi 1
I
1
Laki-laki 24 tahun.
Adab dan Humaniora Ilmu perpustakaan.
2 I
2
Laki-laki 20 tahun.
Ekonomi dan Bisnis Manajemen.
3 I
3
Laki-laki 22 tahun.
Adab dan Humaniora Ilmu Perpustakaan.
4 I
4
Laki-laki 22 tahun.
Ekonomi dan Bisnis Manajemen.
5 I
5
Laki-laki 21 tahun.
Ekonomi dan Bisnis Manajemen.
6 I
6
Laki-laki 23 tahun.
Psikologi 7
I
7
Laki-laki 23 tahun.
Ekonomi dan Bisnis Manajemen.
8 I
8
Laki-laki 22 tahun.
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 9
I
9
Laki-laki 22 tahun.
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 10
I
10
Laki-laki 22 tahun.
Sains dan Teknologi Teknik Informatika.
11 I
11
Laki-laki 24 tahun.
Ekonomi dan Bisnis Akutansi 12
I
12
Laki-laki 23 tahun.
Dakwah dan Komunikasi Jurnalistik.
Tabel 5.1. Karakteristik Informan
B. Hasil Penelitian
1. Mulai merokok
Hasil penelitian didapatkan semua informan mulai merokok pada saat masih duduk di bangku sekolah. Dari 12 informan, didapatkan 5 41,66 informan
mulai merokok pada saat duduk di bangku SMA, seperti ungkapan berikut: “Saya merokok dari kelas satu SMA, sekitar umur 18 tahun” I
1
. “Kelas 2 SMA semenjak usia 17 tahun” I
4
. “Sejak Kelas 3 SMA sekitar umur 18 tahun” I
5
. “Sejak SMA kelas 3 umur 17 tahun” I
6
. “Saya merokok kelas 1 SMA sekitar umur 18 tahun” I
7
. Didapatkan 3 25 informan mulai merokok pada saat duduk di bangku SMP,
seperti ungkapan berikut: “Saya merokok dari kelas 2 SMP, dari usia 13 tahun” I
2
. “Ketika saya kelas 3 SMP sekitar umur 14 tahun” I
9
. “Berapa lamanya kurang tau cuman dari kelas 2 SMP” I
10
. Bahkan didapatkan 4 33,33 informan mulai merokok pada saat masih duduk di
bangku SD, seperti ungkapan berikut: “Kalau pertama sih kelas 6 SD tapi pernah fakum juga sih sekitar 2 tahun,
kelas 3 SMP mulai lagi” I
3
. “Dari kelas 5 SD” I
8
. “Mulai merokok dari SD kelas 5 cuma aktif merokok ketika SMA kelas 3
kalau SD SMP kelas 2 itu masih tentatif sifatnya insidental dalam artian seminggu sekali jadi jarang-
jarangan” I
11
. “W mulai ngrokok kelas 5 SD sekitar umur 12 tahun” I
12
.