diri, tanpa harus menunggu rangsangan dari luar. Motivasi internal merupakan dorongan atau rangsangan yang bersifat konstan dan biasanya tidak mudah
dipengaruhi oleh lingkungan luar. Sedangkan motivasi eksternal adalah motivasi yang disebabkan oleh adanya rangsangan atau dorongan dari luar. Rangsangan
tersebut bisa dimanifestasikan bermacam-macam sesuai dengan karakter, pendidikan, latar belakang orang yang bersangkutan. Kelemahan dari motivasi
ini adalah harus senantiasa didukung oleh lingkungan, fasilitas, orang yang mengawasi, sebab kesadaran dari dalam diri individu itu belum tumbuh
Herijulianti, 2001. Faktor terpenting untuk berhenti merokok adalah kemauan yang kuat dari
dalam diri perokok sendiri untuk berhenti merokok. Apabila tidak ada kemauan yang kuat, berbagai macam metode yang dipakai pasti akan gagal dan apabila
perokok berhasil berhenti merokok untuk jangka waktu tertentu, tidak lama lagi dia akan kembali merokok. Apabila sudah ada motivasi dan kemauan yang
kuat untuk berhenti merokok, maka akan banyak metode yang dapat dipakai untuk mewujudkan niat tersebut. Mereka yang akan berhenti merokok harus
menyadari bahwa tidak ada satupun obat atau cara yang manjur seratus persen untuk menghentikan merokok kalau ia sendiri belum termotivasi kuat untuk
benar-benar berhenti merokok. Aditama, 1992 dalam Fathurrahman, 2006
4. Faktor penyulit berhenti merokok
Menghentikan perilaku merokok adalah sulit karena saat perokok-perokok mencoba berhenti, kondisi yang mereka rasakan menjadi semakin buruk.
Secara psikologis, upaya berhenti merokok menjadi sulit karena adanya pengaruh lingkungan sosial, kebiasaan mengkonsumsi rokok, kemudahan akses
terhadap rokok, ketiadaan aturan membatasi usia merokok, pengaruh teman sebaya dan banyak hal lain Jusuf, 2010.
Faktor penyulit seseorang berhenti merokok yaitu efek psikoaktif nikotin yang sangat kuat yakni 5-10 kali lebih kuat dari kokain dan morfin, reseptor
pada otak yang menerima nikotin akan melepaskan dopamin yang memberikan rasa nyaman sementara. Kehilangan rasa nyaman akan saat kadar nikotin
menurun menimbulkan keinginan kembali untuk merokok. Faktor lainnya adalah kemudahan mendapatkan rokok dan gangguan-gangguan yang muncul
saat seseorang berhenti merokok Sani, 2010. Selain kesulitan-kesulitan semacam itu, kurangnya pengetahuan mengenai cara menghentikan kecanduan
nikotin membuat sebagian besar perokok gagal menghentikan kebiasaan merokok Ginting, 2010,.
C. Perilaku dan Perubahan
Perilaku dikenal sebagai tindakan organisme yang dapat diamati baik secara langsung maupun tidak langsung, sedangkan menurut Skinner
Notoatmojdo, 2005 bahwa perilaku adalah hasil hubungan antara stimulus dan respon. Bloom Notoatmodjo, 2005 membagi perilaku menjadi tiga
domain, yaitu pengetahuan knowledge, sikap affective, dan tindakan practice. Sedangkan menurut Green Notoatmodjo, 2005 bahwa dalam
mengintervensi perilaku dengan pendidikan kesehatan maka perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku tersebut agar dapat dibuat
perencanaan yang tepat sasaran. Green mencoba menganalisa perilaku kesehatan seseorang atau
masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yakni faktor perilaku