Kandungan Rokok Pengertian Rokok

dan Narila 2005 menunjukkan bahwa teman 48 merupakan orang yang paling sering berperan mempengaruhi orang untuk merokok. Menurut Sarafino, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok ada tiga, yaitu faktor sosial, psikologis dan genetik Lisa, 2010. Penelitian yang dilakukan Matua Harahap pada tahun 2004, mengungkapkan anak-anak merokok disebabkan pengaruh ajakan teman-temannya. Hal itu juga dampak dari pengaruh media yang gencar melakukan promosi rokok Zulkifli, 2010. 5. Kerugian Mengkonsumsi Rokok Ada beberapa aspek yang merugikan jika kita mengkonsumsi rokok diantaranya: a. Aspek Kesehatan Rokok mengandung 4000 zat kimia berbahaya bagi kesehatan, seperti nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsinogenik. Sedikitnya 25 penyakit di sebabkan oleh rokok diantaranya kanker paru, bronchitis kronik, emfisema dan berbagai penyakit paru lainnya, kanker mulut, tenggorokan, pankreas, kandung kencing, penyakit pembuluh darah, ulkus peptikum, penyakit jantung, gangguan kehamilan dan janin, katarak, kanker serviks, kerusakan ginjal dan periodontitis Depkes, 2006. Severina Sabia dan Kolega dari france`s Institute National de la Sante et de la Recherche meneliti 10.308 warga London yang berusia 35-55 tahun untuk melihat hubungan merokok dan kemampuan daya ingat. Hasil penelitian yang dilakukan pada 1985-1988 itu adalah, pertama, merokok di usia pertengahan mengakibatkan penurunan daya ingat dan penurunan kemampuan membuat alasan. Kedua, lebih kecil kecenderungan perokok yang telah berhenti dalam jangka waktu lama mengalami penurunan kemampuan kognitif dalam mengingat kata-kata dan kemampuan verbal. Ketiga, berhenti merokok di usia pertengahan akan mengakibatkan peningkatan pada perilaku kesehatan. Keempat, seseorang yang mengalami gejala penurunan kemampuan daya ingat berisiko besar mengalami demensia dalam jangka waktu dekat Media Indonesia, 16 Juni 2008. b. Aspek Ekonomi Merokok juga merugikan di sektor ekonomi. Harga rokok berbungkusnya sekitar Rp.10.000,-. Seorang perokok setiap harinya mengeluarkan minimal Rp.10.000,- untuk membeli rokok, kalau dikalkulasikan dalam waktu sebulan Rp.300.000,- mereka habiskan hanya untuk merokok. Seandainya uang itu diinvestasikan atau ditabung maka dapat terkumpul sekitar Rp.3.600.000,- pertahun. c. Aspek Sosial Asap rokok bukan saja memberikan dampak buruk bagi perokok, tapi juga orang lain disekitar perokok yang ikut menghisap asap rokok tersebut. Perokok pasif dewasa mempunyai resiko lebih tinggi untuk terkena penyakit kardiovaskuler, kanker paru, dan penyakit paru lainya. Suatu penelitian di Finlandia menunjukan bahwa orang dewasa yang terpapar asap rokok berpeluang menderita asma dua kali lipat dibanding orang yang tidak terpapar. Perokok pasif bayi dan anak-anak mempunyai resiko lebih tinggi untuk terkena infeksi telinga dan sindroma kematian bayi mendadak SID sudden infant death syndrome. Depkes, 2006.

6. Mitos-mitos keliru tentang rokok

Beberapa mitos yang keliru tentang rokok disinyalir dapat mempengaruhi keberlanjutan seseorang dalam merokok. Dikutip dari LM3, 2000, beberapa mitos yang berkembang di masyarakat diantaranya: a. Saya memilih rokok yang mild dan light sehingga mengurangi resiko sakit. b. Saya selalu menghisap rokok filter supaya aman. c. Kalau tidak merokok saya menjadi tidak tenang, tegang, dan gelisah. d. Merokok menjadikan saya lebih produktif. e. Seringkali saya merasakan adanya dorongan sangat kuat untuk merokok yang tidak dapat saya atasi. f. Saya sudah mencoba beberapa kali untuk berhenti merokok tetapi gagal. Jadi kali ini mungkin saya tidak akan berhasil lagi.

7. Adiksiketagihan

Berdasarkan UU No.36 Pasal 113 Tahun 2009, yang termasuk zat adiktif meliputi tembakau, produk yang mengandung tembakau, padat, cair, dan gas yang bersifat adiktif yang penggunaannya dapat menimbulkan kerugian bagi dirinya danatau masyarakat sekelilingnya. Gejala-gejala yang dapat diamati pada orang yang ketagihan Lisa, 2010: a. Adanya rasa ingin merokok yang menggebu. b. Merasa tidak bisa hidup selama setengah hari tanpa rokok. c. Merasa tidak tahan apabila kehabisan rokok. d. Sebagian kenikmatan merokok terjadi saat menyalakan rokok. e. Kesemutan di lengan dan kaki. f. Berkeringat dan gemetar adanya penyesuaian tubuh terhadap hilangnya nikotin. g. Gelisah, susah konsentrasi, sulit tidur, lelah, dan pusing.

B. Berhenti Merokok

Dokumen yang terkait

Peranan sikap, norma subjektif dan perceived behavioral control (pbc) terhadap lntensi berhenti merokok pada perokok mahasiswa uin syarif hidayatullah jakarta

1 21 128

Hubungan antara persepsi tentang dampak merokok terhadap kesehatan dengan tipe perilaku merokok mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

1 7 88

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Ponsel Merek NokiabStudi kasus pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 3 109

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

faktor-faktor yang berhubungan dengan pola makanan mahasiswa kesehatan masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu kesehatah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011

1 10 136

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Laporan penelitian bibliografi hasil penelitian dosen IAIN syarif Hidayatullah Jakarta, 1996

0 4 142

Faktor – faktor yang mempengaruhi kecenderungan perilaku makan menyimpang pada mahasiswa di fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012

0 10 135

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BERHENTI MEROKOK PADA MAHASISWA TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA ANGKATAN 2015

9 49 138