Faktor Hambatan Dalam Proses Pembinaan Akhlak Remaja di

martabat, kepercayaan diri, dan memberi nasihat pada anak asuh untuk bisa menjauhkan diri dari perilaku yang menyimpang dari norma-norma agama. Dan memberikan motivasi sehingga anak asuh tidak merasa rendah diri dan dikucilkan masyarakat, sehingga anak asuh bisa hidup layak dan percaya diri di masyarakat. Anak asuh yang telah mendapatkan pembinaan akhlak di asrama memiliki perubahan yang cukup signifikan yaitu terbiasa bertutur kata yang sopan dan takut untuk meninggalkan sholat lima waktu, perubahan itu terlihat setelah mendapatkan pembinaan dari pembimbing agama. Sedangkan sebelum anak asuh mendapatkan pembinaan yang diberikan oleh pembimbing agama, masih banyak anak asuh yang belum menjalankan kewajiban shalat lima waktu. Anak asuh yang menjalankan pembinaan akhlak dari pembimbing agama merasa bahwa hidupnya lebih baik dari kehidupan mereka dahulu, sebab sebelum mendapatkan pembinaan akhlak mereka selalu merasa bahwa hidupnya selalu merasa “bebas” dalam artian bisa melakukan perbuatan apa yang mereka mau walaupun itu negatif, tanpa ada rasa bersalah. 10 Pembinaan akhlak ini bisa menyadarkan anak asuh bahwa perbuatan yang selama ini mereka kerjakan adalah perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT, dan melanggar norma-norma agama. Pembinaan akhlak ini juga menyadarkan anak asuh untuk tidak mengulangi lagi perbuatan yang salah tersebut. 10 Wawancara Pribadi Dengan Momon Abdul Fatah Pada Kamis, 27-11-2014. Rumah Yatim Arrohman Cilandak, Jakarta Selatan mempunyai program kerja sendiri yaitu untuk mengembangkan tata kehidupan yatim dan dhuafa, sehingga yatim dan dhuafa dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam bermasyarakat. Asrama ini memberikan pelayanan lain kepada anak asuh seperti perkusi, karate, hingga kursus komputer. Dalam menjalankan tugasnya bekerja sama dengan lembaga pendidikan ternama lainnya. Bimbingan agama yang dilakukan pembimbing agama sangat penting dilakukan, karena hal ini juga bisa berpengaruh pada pemahaman keagamaan anak asuh itu sendiri, agar mereka dapat menjalani kehidupannya secara normal dan sesuai dengan ajaran Islam. Pembinaan akhlak bagi anak asuh juga bermanfaat bagi mereka untuk menjauhi keinginan-keinginan yang bertentangan dengan norma-norma agama. Pembinaan ini juga dirasa sangat penting, agar para anak asuh yang sedang menjalankan pembinaan di asrama ini mampu menjalankan kehidupan sesuai dengan ketentuan agama Islam, serta bisa berbagi ilmu pengetahuan tentang keagamaan. Selain menjalankan pembinaan akhlak di asrama, anak asuh juga mendapatkan pembinaan lainnya seperti tahsin Al- Qur’an yang dilakukan setiap hari senin dan selasa. Juga ada kegiatan takhrij Al- Qur’an yang dilakukan setiap hari rabu dan sabtu. Kedua kegiatan tersebut dilakukan jam 18.30-21.30. Tahsin Al- Qur’an berarti belajar membaca Al-Qur’an dengan indah,