Pendahuluan yang terdiri dari: Latar Belakang Masalah, Batasan

11

BAB II LANDASAN TEORI

A. Peran

Peran adalah kata dasar dari peranan yang berarti bagian yang dimainkan seorang pemain dalam film, sandiwara, dsb. 1 Dalam kamus bahasa Indonesia kontemporer yang dimaksud dengan peran adalah sesuatu yang diharapkan dimiliki oleh orang yang memiliki kedudukan dalam masyarakat. 2 Kun Maryati dalam bukunya yang berjudul perspektif ilmu sosiologi mendefinisikan peran sebagai perilaku yang diharapkan oleh pihak lain dalam melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan status yang dimilikinya. 3 Setiap orang mempunyai bermacam-macam peran yang berasal dari pola- pola perjalanan hidupnya. Contoh, peran dalam membimbing siswa, membasarkan anak-anak, mengurus KTP untuk masyarakat,dsb. Dengan demikian, peran menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta kesempatan apa yang diberikan masyarakat kepadanya. 4 Dalam kehidupan sehari-hari peran menjadi penting karena berfungsi untuk mengatur perilaku seseorang. Pada beberapa kasus peran menyebabkan seseorang dapat meramalkan perbuatan-perbuatan orang lain. Soerjono Soekanto dalam bukunya yang berjudul pengantar sosiologi, berpendapat Peranan role merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan 1 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Jakarta: PT. Gramedia, 2008, Cet. Ke-1, Ed. 4, h. 1051. 2 Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern English press, 2002, Cet. Ke-2, Ed. 3, h. 1132. 3 Kun Maryati dan Juju Suryawati, Perspektif Ilmu Sosiologi, Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, 2001, Cet. Ke-10, Ed. 1, h. 57. 4 Ibid., h. 58. 12 status. Apabila seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka ia menjalankan suatu peranan. Pembedaan antara kedudukan dari peranan, adalah untuk kepentingan ilmu pengetahuan; keduanya tak dapat dipisah-pisahkan, oleh karena yang satu tergantung pada yang lain dan sebaliknya juga demikian; tak ada peranan tanpa kedudukan atau kedudukan tanpa peranan. 5 David Berry dalam bukunya yang berjudul pokok pikiran dalam sosiologi mendefinisikan peran sebagai seperangkat harapan-harapan yang dikenalkan pada individu yang menempati kedudukan sosial tertentu. 6 Harapan tersebut, menurut David Berry merupakan hubungan dari norma-norma sosial. Oleh karena itu, dapat dikatakan peranan-peranan ini ditentukan oleh norma-norma dalam masyarakat, artinya seseorang diwajibkan untuk melakukan hal-hal yang diharapkan oleh masyarakat dalam pekerjaannya dan dalam pekerjaan lain. Sedangkan menurut Sarlito Wirawan Sarwono dalam bukunya yang berjudul Teori-teori Psikologi Sosial, peran adalah harapan-harapan lain pada umumnya tentang perilaku-perilaku yang pantas dan semestinya dilakukan oleh seseorang yang memiliki peran tertentu 7 . Sedangkan menurut Abu Ahmadi dalam bukunya yang berjudul psikologi sosial menerangkan bahwa peran adalah peran adalah suatu penghargaan manusia terhadap cara individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu berdasarkan status dan fungsi sosialnya, walaupun kedudukannya ini 5 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: CV. Rajawali , 1982, Ed. Ke-1, h. 237. 6 David Berry, Pokok Pikiran Dalam Sosiologi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995, Cet. Ke-3, h. 99. 7 Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-teori psikologi sosial, Jakarta: CV. Rajawali, 1984, Cet. Ke-1, h. 235.