4. Persepsi kendala Perceived barrier
Persepsi individu bahwa tidak terlalu banyak konsekuensi negatif bila mengambil tindakan pencegahan dan tidak banyak kendala dalam
prosesnya. Adanya kendala dalam pemberian ASI eksklusif seperti puting susu yang pendekterbenam, payudara bengkak, puting susu yang
lecet, produksi ASI kurang, dan ibu bekerja, membuat ibu langsung menganggap bahwa hilangnya peluang untuk menyusui secara eksklusif
sehingga dengan alasan kendala ini, ibu memberikan selingan ASI yaitu makanan pendamping ASI dini
5. Kepercayaan diri Self efficacy
Kepercayaan seseorang akan kemampuan untuk melakukan suatu tindakan dengan berhasil. Konsep ini ditambahkan oleh Rosenstock,
Strecher, dan Becker tahun 1988 untuk menyempurnakan teori health belief model agar sesuai dengan tantangan perubahan perilaku atau
kebiasaan yang tidak sehat, yang dikutip Glanz, 2008 dalam buku “Health Behavior and Health Education; Theory, Research and
Practic e”.
Ibu memiliki kepercayaan diri dalam memberikan ASI eksklusif, tetapi pada kenyataannya banyak ibu merasa khawatir pemberian ASI
saja selama 6 bulan tidak cukup ini disebabkan oleh bayi masih rewel setelah diberikan ASI, maka ibu mulai memperkenalkan makanan
pendamping ASI dini dimaksudkan agar bayi tidak rewel setelah diberi makanan.
6. Petunjuk untuk bertindak Cues to action
Peristiwa eksternal yang memotivasi seseorang untuk bertindak. Adanya dukungan dari keluarga terdekat, dukungan tenaga kesehatan,
serta media masaa seperti majalah, televisi, dan radio dalam melakukan tindakan pemberian makanan pendamping ASI dini.
7. Modifying factors karakteristik individu yang dapat mempengaruhi
persepsi
Variabel demografi, sosiopsikologi dan struktur yang berbeda dapat mempengaruhi persepsi individu dan secara tidak langsung juga dapat
mempengaruhi perilaku kesehatan individu tersebut. Secara spesifik, faktor sosiodemografi, khususnya tercapai pendidikan yang diyakini akan
memberikan efek secara tidak langsung dalam mempengaruhi persepsi individu dalam persepsi kerentanan, keseriusan, manfaat dari tindakan
pencegahan, kendala dalam pencapaian tindakan dan kepercayaan diri dalam melakukan tindakan pencegahan.
Variabel ini terdiri dari 3 variabel, yaitu : a.
Variabel demografi, dimana pada variabel ini meliputi usia, suku keturunan, adatistiadat dan jumlah anak ibu
b. Variabel sosiopsikologi, yang meliputi pendidikan, pekerjaan dan
pengalaman ibu dalam praktek pemberian makanan pendamping ASI dini kepada anak sebelumnya
c. Variabel struktural, meliputi pengetahuan ibu mengenai pemberian
makanan pendamping ASI dini, ASI eksklusif dan upaya memperlancar ASI
Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai alasan ibu memberikan makanan pendamping ASI dini dengan pendekatan teori
health belief model di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan tahun 2013. Penggunaan konsep teori health belief model
bermaksud agar lebih memudahkan peneliti mengambil benang merah yang menjadi alasan ibu memberikan makanan pendamping ASI dini. Konsep
teori health belief model ini lebih mengutamakan munculnya persepsi ancaman terlebih dahulu, kemudian dipengaruhi oleh cues to action faktor
eksternal dan karakteristik ibu variabel demografi, sosiopsikologi, dan struktural terhadap adanya persepsi ibu mengenai ancaman penyakit dari
pemberian makanan pendamping ASI dini, sehingga berhubungan langsung dengan kecenderungan ibu untuk melakukan perilaku pemberian ASI
eksklusif. Konsep teori health belief model menekankan bahwa seseorang akan
melakukan tindakan perilaku kesehatan apabila seseorang tersebut menganggap bahwa dirinya rentan terhadap suatu penyakit, percaya
memiliki konsekuensi yang serius, adanya manfaat dalam mengurangi kerentanan atau keparahan kondisi, adanya hambatan diantisipasi dan
sebanding dengan manfaat yang akan diterima serta keyakinan diri bahwa dapat berhasil melakukan tindakan perilaku kesehatan tersebut yang dikutip
Glanz, 2008 dalam buku “Health Behavior and Health Education; Theory, Research and Practic
e”. Dapat digambarkan teori sebagai berikut:
Bagan 2.1 Teori Health Belief Model Hochbaum 1958; Rosenstock, 1974; Kirscht,
1974; Becker, 1974; Janz and Becker, 1984, 1988
Individual Perceptions Modifying Factors
Likelihood of Action
Usia Suku keturunan
Adatistiadat Pengalaman
Pendidikan Pekerjaan
Pengetahuan
Persepsi ancaman terhadap penyakit
Persepsi kerentanan dan persepsi keseriusan
Cues to action faktor eksternal
Persepsi manfaat dan persepsi kendala
Tindakanperilaku
Kepercayaan diriself-efficacy
71
BAB III KERANGKA PIKIR DAN DEFINISI ISTILAH
3.1 Kerangka Pikir
Kerangka pikir disusun untuk mempermudah pemahaman dalam menganalisis kegagalan-kegagalan dalam sistem pelayanan kesehatan
khususnya dalam pelaksanaan program ASI eksklusif. Kerangka pikir dalam penelitian ini menggunakan kerangka teori
health belief model yang menjelaskan faktor determinan dari perilaku kesehatan yang berorientasi pada personal belief atau persepsi dan
keyakinan individu mengenai suatu penyakit. Berdasarkan kerangka pikir, maka hal-hal berikut yang harus diketahui yaitu persepsi ibu mengenai
kerentanan dan keseriusan penyakit yang akan ditimbulkan dari pemberian makanan pendamping ASI dini, persepsi ibu mengenai ancaman dari
pemberian makanan pendamping ASI dini, persepsi ibu mengenai manfaat pemberian ASI eksklusif, persepsi ibu mengenai kendala pemberian ASI
eksklusif, dan kepercayaan diri ibu untuk dapat memberikan ASI eksklusif. Persepsi pemberian makanan pendamping ASI dini juga dipengaruhi
dengan adanya faktor eksternal cues to action yaitu keluarga terdekat, tenaga kesehatanbidan Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan dan media
massa. Dan variabel karakteristik ibu demografi, sosiopsikologi, struktural yaitu umur ibu, suku keturunan ibu, kebiasaanadat ibu dalam memberikan
makanan pendamping ASI dini, pengalaman ibu jumlah anak dalam memberikan makanan pendamping ASI dini, pendidikan formal ibu,