2.1.2 Manfaat ASI Eksklusif
Menurut Roesli 2000, manfaat ASI eksklusif bagi bayi dan ibu
adalah sebagai berikut:
a. Manfaat ASI eksklusif bagi bayi 1 ASI sebagai nutrisi
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan
pertumbuhan bayi. ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan tatalaksana menyusui
yang benar, ASI sebagai makanan tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh bayi normal sampai usia enam bulan. Setelah
usia enam bulan, bayi harus mulai diberi makanan padat, tetapi ASI dapat diteruskan sampai usia 2 tahun atau lebih.
Komposisi ASI dari seorang ibu juga berbeda-beda dari hari ke hari. ASI yang keluar pada saat kelahiran sampai hari ke-4 atau
ke-7 kolostrum berbeda dengan ASI yang keluar dari hari ke- 4ke-7 sampai hari ke 10ke-14 setelah kelahiran ASI transisi.
Komposisi ini akan berbeda lagi setelah hari ke-14 ASI matang. Bahkan terdapat pula perbedaan komposisi ASI dari menit ke
menit. ASI yang keluar pada menit-menit pertama menyusui disebut foremillk, sedangkan ASI yang keluar pada saat akhir
menyusui disebut hindmilk.
2 ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat imunoglobulin
zat kekebalan tubuh dari ibunya melalui ari-ari namun, kadar zat ini akan cepat sekali menurun segera setelah bayi lahir. Badan bayi
sendiri baru membuat zat kekebalan cukup banyak sehingga mencapai kadar protektif pada waktu berusia 9 sampai 12 bulan.
Pada saat kadar zat kekebalan bawaan menurun, sedangkan yang dibentuk oleh badan bayi belum mencukupi, maka akan terjadi
kesenjangan zat kekebalan pada bayi. Kesenjangan akan hilang atau berkurang apabila bayi diberi ASI, karena ASI adalah cairan
hidup yang mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi, bakteri, virus, parasit dan jamur.
Dari hasil penelitian Kramer dan Kakuma 2003, didapatkan hasil bahwa pemberian ASI eksklusif selama enam bulan dapat
menurunkan risiko infeksi pencernaan, tidak menyebabkan alergi serta efek samping pada pertumbuhan bayi WHO, 2011.
3 ASI eksklusif meningkatkan kecerdasan Mengingat bahwa kecerdasan anak berkaitan erat dengan
otak, maka jelas bahwa faktor utama yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan adalah pertumbuhan otak. Sementara
itu, faktor terpenting dalam proses pertumbuhan termasuk pertumbuhan otak adalah nutrisi yang diberikan. Kesempatan ini
hendaknya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya agar otak bayi dapat tumbuh optimal.
Dengan memberikan ASI secara eksklusif sampai bayi berusia enam bulan, akan menjamin tercapainya pengembangan
potensi kecerdasan anak secara optimal. Hal ini karena selain sebagai nutrien yang ideal dengan komposisi yang tepat serta
disesuaikan dengan kebutuhan bayi, ASI juga mengandung nutrien- nutrien khusus yang diperlukan otak bayi agar tumbuh optimal.
Nutrien yang diperlukan untuk pertumbuhan otak bayi diantaranya adalah :
a Taurin Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam
ASI yang berfungsi sebagai neuro-transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak Depkes RI, 2005.
Taurin merupakan bahan baku untuk pertumbuhan sel otak, retina dan konjugasi bilirubin. Pada bayi baru lahir biasanya
menunjukkan peningkatan bilirubin karena mereka baru mendapat trauma pada saat melalui jalan lahir adanya
perdarahan sedangkan usus bayi belum mampu menyintesis vitamin K untuk proses pembekuan darah. ASI mengandung
taurin cukup tinggi dibanding dalam susu sapi, ini akan sangat membantu sistem tubuh untuk melakukan konjugasi. Artinya
ASI dapat mengurangi atau kadar bilirubin yang tinggi dalam tubuh bayi. Sedangkan vitamin K yang dibutuhkan untuk
membantu proses pembekuan darah dibantu asupannya dari luar Purwanti, 2003.
b Laktosa Merupakan hidrat arang utama dari ASI yang hanya sedikit
sekali terdapat pada susu sapi Depkes RI, 2005. Hidrat arang dalam ASI merupakan nutrisi yang vital untuk pertumbuhan sel
saraf otak dan pemberi kalori untuk kerja sel-sel saraf, memudahkan penyerapan kalsium, mempertahankan faktor
bifidus di dalam usus, dan mempercepat pengeluaran kolostrum sebagai antibodi bayi Purwanti, 2003.
c DHA, AA, Omega 3, Omega 6 Merupakan asam lemak utama dari ASI yang hanya terdapat
sedikit dalam susu sapi. Hasil penelitian dr. Lucas 1993 terhadap 300 bayi prematur membuktikan bahwa bayi-bayi
prematur yang diberi ASI eksklusif mempunyai IQ yang lebih tinggi secara bermakna 8,3 poin lebih tinggi dibanding bayi
prematur yang tidak diberi ASI. Penelitian dr. Riva 1997 ditemukan bahwa bayi yang diberi ASI eksklusif, ketika berusia
9,5 tahun tingkat IQ 12,9 poin lebih tinggi dibanding anak yang ketika bayi tidak diberi ASI eksklusif.
d ASI meningkatkan jalinan kasih sayang Dekapan ibu ketika menyusui membuat bayi merasakan kasih
sayang ibunya, merasa aman dan tentram. Perasaan terlindung inilah yang akan menjadi dasar perkembangan emosi bayi dan
membentuk kepribadian yang percaya diri dan dasar spiritual yang baik.
b. Manfaat ASI eksklusif bagi ibu Selain bermanfaat untuk bayi, ASI eksklusif juga dapat
bermanfaat bagi ibu. Berikut ini manfaat ASI eksklusif bagi ibu : 1 Mengurangi perdarahan setelah melahirkan
Apabila bayi disusui segera setelah dilahirkan, maka kemungkinan terjadinya perdarahan setelah melahirkan akan
berkurang. Hal tersebut karena pada ibu menyusui terjadi peningkatan kadar hormon oksitosin yang berguna untuk
konstraksipenutupan pembuluh darah sehingga perdarahan akan lebih cepat berhenti.
2 Menjarangkan kehamilan Menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman. Selama
ibu memberi ASI eksklusif dan belum haid, 98 kehamilan tidak akan terjadi sampai pada enam bulan pertama setelah melahirkan
dan tidak akan hamil sampai bayi berusia 12 bulan. 3 Mengurangi kemungkinan menderita kanker, seperti kanker
payudara dan kanker indung telur. Pada ibu yang memberikan ASI eksklusif sampai dua tahun
atau lebih, diduga angka kejadian kanker payudara akan berkurang sampai 25. Beberapa penelitian menemukan juga bahwa
menyusui akan melindungi ibu dari penyakit kanker indung telur pada ibu yang menyusui berkurang sampai 20-25.
2.1.3 Sepuluh langkah menuju keberhasilan menyusui