pembelajarannya di dalam kelas, agar tujuan pendidikan yang ditetapkan dapat tercapai. Menurut penulis, bentuk strategi pembelajaran terdiri dari
empat bentuk, yaitu : 1.
Strategi penemuan pembelajaran Strategi ini menekankan pada sikap dan usaha guru untuk berkreasi
dan kreatif menemukan ide dan mengkombinasikannya dengan pengalaman yang didapat dalam pembelajaran yang berlangsung.
2. Strategi proses pembelajaran
Strategi ini menekankan pada rutinitas pelaksanaan pembelajaran yang sedang berlangsung, bagi guru harus tetap menjalankan
pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, berkomitmen pada penyampaian pengetahuan agar terwujudnya
pemahaman yang utuh bagi peserta didik sehingga dapat memberikan perubahan ke arah yang baik.
3. Strategi pengulangan pembelajaran
Strategi ini menekankan pada pengulangan atau evaluasi dari pembelajaran yang telah dilakukan, agar di hari berikutnya dapat
melakukan pembelajaran dengan baik dan menarik.
4. Strategi berkelanjutan pembelajaran
Strategi ini menekankan pada upaya guru untuk tetap membimbing dan memantau perkembangan pengetahuan peserta didik, dalam hal
implementasi dari pengetahuan yang diperolehnya.
C. Prinsip-prinsip Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran memerlukan prinsip belajar dan pembelajaran. Artinya, ketentuan atau hukum yang harus dijadikan
pegangan di dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, seperti perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan,
penguatan, umpan balik, dan perbedaan individual Masitoh dan Laksmi, 2009: 8. Prinsip tak ubahnya seperti sebuah pegangan atau ciri khas yang
tetap ditampakkan dalam suatu hal. Dengan pengertian bahwa, prinsip dalam pembelajaran merupakan kriteria atau simbol yang harus tetap
dipegang dan dijalankan sesuai dengan perencanaan pembelajaran.
Prinsip-prinsip strategi pembelajaran merupakan perihal yang perlu diketahui oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada
peserta didik, karena tidak semua tujuan pembelajaran dan keadaan peserata didik dapat digunakan dengan memakai satu prinsip
pembelajaran saja. Karena, setiap strategi pembelajaran memiliki ciri khas tersendiri. Berikut prinsip-prinsip umum dalam penggunaan strategi
pembelajaran : 1.
Orientasi pada Tujuan Tujuan merupakan komponen utama yang perlu diperhatikan dalam
sistem pembelajaran. Semua komponen pembelajaran bermuara pada tujuan yang telah ditentukan secara sistematis dan terukur. Dengan
mengetahui tujuan pembelajaran maka akan mempermudah guru untuk menentukan strategi pembelajaran apa yang tepat digunakan
dalam menyampaikan materi kepada peserta didik.
2. Aktivitas
Prinsip ini menekankan pada guru untuk lebih memperhatikan peserta didik dalam hal pengamalan atau aktivitas belajar yang dilakukan.
Strategi pembelajaran diupayakan dapat mendorong aktivitas peserta didik, baik aktivitas fisik dengan memberikan pekerjaan tugas yang
mendorongnya melakukan pergerakan maupun aktivitas psikis yang mempertebal rasa percaya diri dan memiliki mental yang kuat dalam
mewujudkan peserta didik yang aktif dan kreatif.
3. Individualitas
Prinsip ini berlaku pada strategi pembelajaran adalah dengan menekankan pada aspek proses yang memperhitungkan keberhasilan
pembelajaran. Guru harus memetakan dengan baik agar masing- masing peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan tuntas dan
membawa pemahaman dan perubahan. Karena, inti dari memberikan pembelajaran adalah perubahan perbaikan dimasing-masing individu
peserta didik.
4. Integritas
Strategi pembelajaran dengan memakai prinsip integritas akan membawa pada perubahan perbaikan peserta didik secara totalitas.
Integritas yang dimaksud yaitu upaya melaksanakan pembelajaran secara menyeluruh yang di dalamnya terdapat aspek kognitif, aspek
afektif, dan aspek psikomotor. Sehingga, strategi pembelajaran ini dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian peserta didik secara
terintegrasi Sanjaya, 2012: 131-133.
Dari uraian di atas, dapat dimaklumi bahwa prinsip strategi pembelajaran berperan penting dalam pengamalan perencanaan
pembelajaran. Prinsip tersebut menjadi batasan dan sikap yang harus
selalu dijaga dan dioptimalkan agar pembelajaran yang diselenggarakan berjalan dengan efektif, efisien, dan kondusif.
Menurut penulis, ada dua prinsip strategi pembelajaran yang perlu menjadi pertimbangan bagi guru dalam melakukan aktivitas
pembelajaran, yaitu : 1.
Konsistensi pembelajaran Konsistensi di sini menekankan pada optimalisasi aktivitas
pembelajaran dengan sungguh-sungguh, menjalankan sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang telah dibuat, dan bersikap terbuka
terhadap masukan dan informasi dari luar demi perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran.
2. Kontinuitas pembelajaran
Prinsip ini merupakan sebagai bentuk tanggungjawab guru untuk tetap melakukan bimbingan dan arahan pada peserta didik. Dengan
perkataan lain, prinsip ini adalah sikap penyempurnaan pembelajaran untuk memastikan bahwa peserta didik dapat memahami dan
mengamalkan pengetahuan yang telah diperolehnya.
D. Komponen Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran
memiliki komponen-komponen
pembelajaran yang perlu diketahui oleh para guru untuk memaksimalkan penyampaian materi pelajaran dengan menggunakan strategi
pembelajaran yang dipilih. Artinya, ada pengetahuan lanjutan tentang pemanfaatan strategi pembelajaran ketika mengetahui seluk beluk strategi
itu sendiri.
Komponen-komponen strategi
pembelajaran dapat
diklasifikasikan sesuai dengan jenisnya. Pengelompokkan ini dapat dilakukan berdasarkan komponen-komponen yang terdapat dalam proses
pembelajaran Iskandarwassid dan Dadang, 2011: 22. Dengan adanya pengelompokkan dengan sejenis akan memudahkan bagi guru untuk
mengelola pembelajaran menjadi lebih baik dan kondusif.
Menurut Abuddin
Nata, komponen-komponen
strategi pembelajaran terbagi menjadi empat bagian, yaitu :
1. Penetapan perubahan yang diharapkan
Penetapan perubahan ini dimaksudkan dengan adanya usaha secara terencana dan sistematis yang ditujukan untuk mewujudkan adanya
perubahan pada diri peserta didik, baik pada aspek wawasan, pemahaman, keterampilan, sikap, dan sebagainya.
Artinya, guru harus sudah memetakan aspek perubahan bagi peserta didik ketika memperoleh pengetahuan, tentu permasalahan ini tidak
mudah, maka butuh kesungguhan guru untuk benar-benar memaksimalkan usaha interaksi edukasinya bagi peserta didik, agar
tujuan yang telah ditetapkan dan dipetakan dapat tercapai.
2. Penetapan pedekatan
Pendekatan adalah sebuah kerangka analisis yang akan digunakan dalam memahami suatu masalah. Pendekatan ini terkadang
menggunakan tolok ukur sebuah disiplin ilmu pengetahuan, tujuan yang ingin dicapai dan langkah-langkah yang akan digunakan, atau
sasaran yang dituju. Menurut penulis, pendekatan tersebut merupakan cara pandang
seorang guru dalam memahami dan memberikan solusi dari masalah yang muncul. Pendekatan ini harus pula dilakukan dengan melihat
kronologis peserta didik, lingkungan belajar, dan kesiapan guru sendiri dalam memberikan pembelajaran dengan baik dan menarik.
3. Penetapan metode
Penetapan dan penggunaan metode selain harus mempertimbangkan tujuan yang ingin dicapai, juga harus memperhatikan bahan pelajaran
yang akan diberikan, kondisi peserta didik, lingkungan, dan kemampuan dari guru itu sendiri. Metode tertentu mungkin hanya
cocok buat sasaran peserta didik dan lingkungan tertentu, namun belum tentu cocok bagi peserta didik dan lingkungan yang lain.
4. Penetapan norma keberhasilan
Menetapkan norma keberhasilan dalam suatu kegiatan pembelajaran merupakan hal yang penting, untuk menjadi pegangan guru dalam
menilai sampai sejauh mana keberhasilan tugas-tugas yang telah dilakukannya. Suatu program baru dapat diketahui keberhasilannya,
setelah dilakukan evaluasi Nata, 2014: 210-214. Dalam poin ke-3, dapat pula ditambahkan dengan penjelasan metode
seperti berikut
“Metode pembelajaran mempunyai kedudukan yang penting bagi guru dalam menyampaikan bahan pelajarannya, karena
kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Kerangka
berpikir seperti ini memang betul-betul harus dipikirkan oleh guru Djamarah dan Aswan, 2010: 72.”
Menurut penulis, keberhasilan suatu pembelajaran sangat tergantung dari aktivitas yang dilakukan oleh guru, maka dari itu
disamping memilih metode, teknik, media pembelajaran, juga perlu menetapkan norma keberhasilan dari semua aktivitas yang dilakukan.
Ini penting untuk menjadi perhatian, karena dengan adanya evaluasi maka dapat diketahui sejauhmana strategi pembelajaran itu efektif
dilakukan selama proses pembelajaran.
Seyogyanya, guru harus memahami strategi pembelajaran yang akan dipakai di dalam kelas, pemahaman yang secara utuh ini merupakan
kajian keseluruhan yang harus dipersiapkan guru sebelum memberikan materi pelajaran kepada peserta didik. Maka sudah sangat tepat, jika
strategi pembelajaran merupakan faktor penting keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar. Komponen-komponen strategi pembelajaran
dimaknai dan pahami secara mendalam dan dipakai dengan optimal agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik.
Strategi pembelajaran hanyalah salah satu komponen dari kebijakan yang terdiri dari banyak unsur: penetapan tujuan, perencanaan
strategis, pemantauan, pengetahuan, manajemen waktu, efisien, hasil keluaran, minat ketertariakan, evaluasi dan pengembangan diri, umpan
balik, dan lain lain Kavaliauskiene and Kaminskiene, 2009: 159. Keterangan ini menunjukan bahwa strategi memiliki banyak turunan atau
unsur implementasi, maka kompetensi seorang guru dituntut untuk bisa memahami dan menjalankan praktik pembelajaran dengan strategi yang
disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan lingkungan pendidikan.
Sedangkan Dick dan Carey menjelaskan empat komponen dalam strategi pembelajaran, yaitu :
1. Rangkaian keurutan dan pengelompokkan konten
2. Komponen belajar, teridiri dari :
a. Mendapatkan perhatian peserta didik
b. Memberitahukan tujuan pembelajaran kepada peserta didik
c. Merangsang pengulangan kembali pelajaran sebelumnya sebagai
prasyarat belajar materi lanjutan d.
Menyajikan material ajar e.
Menyediakan bimbingan belajar f.
Membangun kinerja praktik