Prinsip-prinsip Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran pendidikan agama islam di sma islam al-azhar 1 jakarta
berpikir seperti ini memang betul-betul harus dipikirkan oleh guru Djamarah dan Aswan, 2010: 72.”
Menurut penulis, keberhasilan suatu pembelajaran sangat tergantung dari aktivitas yang dilakukan oleh guru, maka dari itu
disamping memilih metode, teknik, media pembelajaran, juga perlu menetapkan norma keberhasilan dari semua aktivitas yang dilakukan.
Ini penting untuk menjadi perhatian, karena dengan adanya evaluasi maka dapat diketahui sejauhmana strategi pembelajaran itu efektif
dilakukan selama proses pembelajaran.
Seyogyanya, guru harus memahami strategi pembelajaran yang akan dipakai di dalam kelas, pemahaman yang secara utuh ini merupakan
kajian keseluruhan yang harus dipersiapkan guru sebelum memberikan materi pelajaran kepada peserta didik. Maka sudah sangat tepat, jika
strategi pembelajaran merupakan faktor penting keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar. Komponen-komponen strategi pembelajaran
dimaknai dan pahami secara mendalam dan dipakai dengan optimal agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik.
Strategi pembelajaran hanyalah salah satu komponen dari kebijakan yang terdiri dari banyak unsur: penetapan tujuan, perencanaan
strategis, pemantauan, pengetahuan, manajemen waktu, efisien, hasil keluaran, minat ketertariakan, evaluasi dan pengembangan diri, umpan
balik, dan lain lain Kavaliauskiene and Kaminskiene, 2009: 159. Keterangan ini menunjukan bahwa strategi memiliki banyak turunan atau
unsur implementasi, maka kompetensi seorang guru dituntut untuk bisa memahami dan menjalankan praktik pembelajaran dengan strategi yang
disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan lingkungan pendidikan.
Sedangkan Dick dan Carey menjelaskan empat komponen dalam strategi pembelajaran, yaitu :
1. Rangkaian keurutan dan pengelompokkan konten
2. Komponen belajar, teridiri dari :
a. Mendapatkan perhatian peserta didik
b. Memberitahukan tujuan pembelajaran kepada peserta didik
c. Merangsang pengulangan kembali pelajaran sebelumnya sebagai
prasyarat belajar materi lanjutan d.
Menyajikan material ajar e.
Menyediakan bimbingan belajar f.
Membangun kinerja praktik
g. Memberikan umpan balik
h. Menilai kinerja
i. Meningkatkan retensi dan transfer
3. Pengelompokkan peserta didik
4. Pemilihan media dan sistem pengajaran, teridiri dari :
a. Pemilihan media untuk domain belajar
b. Pemilihan media ketersediaan media
c. Kondisi belajar Majid, 2013: 47-61
Pendapat di atas, komponen strategi pembelajaran sudah terurut dengan baik, mulai dari pengelompokkan konten, menyiapkan metode
dan teknik pembelajaran, mengkondisikan peserta didik, dan melakukan pembelajaran dengan media untuk memudahkan dalam penyampaian
materi pelajaran. Komponen tersebut di atas, merupakan satu sistem dalam mewujudkan tujuan pembelajaran.
Begitu luasnya strategi pembelajaran maka sudah menjadi keharusan bagi guru untuk menyiapkan semua pembelajarannya dengan
baik. Beberapa komponen strategi pembelajaran yang dapat dilihat yaitu “Strategi pembelajaran merujuk pada teknik, perilaku, tindakan, proses
berpikir, pemecahan masalah, atau kemampuan belajar yang dilakukan oleh pelajar agar belajar lebih mudah, lebih cepat, lebih mandiri, lebih
efektif, dan lebih ditransfer ke situasi baru dan memungkinkan lebih mandiri, otonom, belajar seumur hidup Abhakorn, 2008: 191.
” Juga pendapat Dick dan Carey tentang komponen strategi
pembelajaran, yaitu : 1.
Kegiatan pembelajaran pendahuluan Kegiatan peserta didik perlu mendapat perhatian dari guru, secara
khusus sebelum memulai menerima informasi yang lebih mendalam. Maka bagi guru, perlu memberikan gambaran-gambaran materi yang
akan disampaikan, yang disertai dengan membaca doa dan motivasi pada peserta didik agar lebih semangat dan serius dalam menerima
pelajaran.
2. Penyampaian informasi
Guru hendaknya memberikan informasi dengan mudah dan jelas pada peserta didik, dan diupayakan agar dalam penyampaian materi
pelajaran dengan menarik serta mengkondusifkan isi kelas.
3. Partisipasi peserta didik
Guru mengupayakan agar peserta didik menimbulkan inisiatif dan rasa ingin tahu yang tinggi, sehingga dapat memotivasi peserta didik
untuk menanyakan perihal yang belum diketahuinya ataupun dapat menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh gurunya.
4. Tes
Materi pelajaran yang telah disampaikan pada peserta didik, dilakukan tes untuk mengukur dan menilai sejauhmana tingkat
pemahaman peserta didik akan materi yang telah diberikan. Hasil tes ini dapat dievaluasi untuk perbaikan dan peningkatan kualitas
pembelajaran yang lebih baik di kegiatan tes selanjutnya.
5. Kegiatan lanjutan
Memberikan tugas atau kegiatan pada peserta didik yang berhubungan dengan materi pelajaran yang telah diberikan, agar
peserta didik dapat mengulang-ulang dan mempraktikkanya dalam pemahaman sehari-hari. Kegiatan lanjutan ini merupakan bagian
bentuk menjaga ingatan terhadap materi pelajaran dan pengawasan yang dilakukan pendidik pada peserta didik untuk selalu termotivasi
dalam setiap kegiatan belajar mengajar Uno, 2007: 3.
Selain strategi pembelajaran, perlu juga untuk diketahui tentang metode pembelajaran, hal ini dikarenakan hubungan yang dekat antara
keduanya. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan rangkaian kegiatan termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai
sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu, yakni tujuan pembelajaran Majid, 2013: 7.
Berikut, penulis menguraikan beberapa definisi mengenai metode pembelajaran sebagai bentuk tambahan pengetahuan dalam melakukan
pembelajaran di dalam kelas.
“Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan oleh guru atau instruktur untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran
secara spesifik ” Pribadi, 2011: 80. Metode mengajar adalah cara-cara
menyajikan bahan pelajaran kepada peserta didik untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Dan pemilihan metode menjadi hal penting
bagi para guru dalam menyampaikan bahan pelajarannya Fathurrohman dan Sobry, 2009: 56.
Metode pembelajaran sangat erat sekali dengan strategi pembelajaran, karena secara prinsip metode pembelajaran manjadi salah