Tujuan Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam pada jenjang Sekolah Menengah Atas SMA lebih diarahkan pada pembinaan kesalehan individu dan sosial sekaligus. Ini dapat dilihat sebagaimana yang tertuang dalam kurikulum SMA, agaknya masih terpilah-pilah menjadi beberapa aspek yang berdiri sendiri dan memiliki orientasi sendiri , yaitu; 1. Aspek AlquranHadis Aspek AlquranHadis menekankan pada pengembangan kemampuan membaca teks, memahami arti, dan menggali maknanya secara tekstual dan kontekstual untuk diamalkan dalam kehidupan sehari- hari. 2. Aspek Keimanan Aqidah Aspek keimanan atau aqidah menekankan pada pembinaan keyakinan bahwa Tuhan adalah asal-usul dan tujuan hidup manusia, termasuk peradaban dan ilmu pengetahuannya, untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3. Aspek Ibadah Fiqh Aspek ibadah menekankan pada pemahaman dan pengamalan ajaran ritual dalam Islam. Aspek syariah fiqh menekankan pada pengembangan tata aturan dan hukum Islam yang bersifat dinamis untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. 4. Aspek Akhlak Aspek akhlak menekankan pada pembinaan moral dan etika Islam sebagai keseluruhan pribadi muslim untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. 5. Aspek Tarikh Aspek tarikh menekankan pada pemahaman terhadap apa yang dibuat oleh Islam dan kaum muslimin sebagai katalisator proses perubahan dan perkembangan budaya umat, serta pengambilan ibrah terhadap sejarah kebudayaanperadaban umat Islam Muhaimin, 2006: 169- 170. Merujuk dari buku Materi Pendidikan Agama Islam karangan Supiana dan M.Karman menjabarkan dengan jelas dan detail cakupan materi pendidikan agama Islam yang harus diketahui umat muslim, dalam pengantarnya bahwa buku tersebut mengupas materi-materi keagamaan Islam yaitu : 1. Fikih a. Thaharah g. Haji dan umrah b. Shalat h. Jual beli dan riba c. Jenazah i. Nikah d. Zakat j. Mawaris dalam Islam e. Puasa 2. Tauhid a. Pengertian ilmu kalam b. Aliran-aliaran ilmu kalam c. Masalah-masalah dalam ilmu kalam 3. Tasawuf a. Pengertian dan tujuan tasawuf b. Maqamat dan ahwal c. Sufi-sufi besar dan pokok-pokok ajarannya d. Tarekat 4. Tasyri a. Pengertian tarikh tasyri’ Islam b. Tasyri’ pada masa Rasulullah c. Tasyri’ pada masa sahabat generasi pertama Khulafa Rasyidin d. Tasyri’ pada masa sahabat generasi kedua Bani umayyah 661- 750 M e. Tasyri’ pada masa awal abad kedua hijrah sampai pertengahan abad keempat Daulah abasiah 750-1258 M f. Tasyri’ pada masa taklid dan kemunduran 310 H – Akhir abad ke-13 g. Masa pembaruan tasyri’ Islam Akhir abad 13 H – sekarang Supiana dan M.Karman, 2009: viii-xviii . Lingkup maupun urutan komponen materi pendidikan agama Islam yang dikemukakan oleh pendapat di atas sebenarnya telah dicontohkan oleh Luqman Hakim ketika mendidik puteranya sebagaimana yang terkandung dalam al- Qur’an surat Luqman ayat 13- 19, sebagai berikut :                  “Dan ingatlah ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kelaliman yang besar. 13 ” Ayat ini merupakan salah satu dasar dari pelajaran agama Islam tentang ketahuidan aqidah yang harus dimiliki oleh seluruh umat muslim, secara khusus dalam dunia pendidikan bagi peserta didik.                   “Dan Kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. ” 14                                  “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. ” 15 Ayat ke-14 dan ke-15 ini merupakan beberapa dasar dari pelajaran agama Islam tentang pelajaran akhlak yang harus disampaikan pada peserta didik agar memiliki pribadi dan akhlak yang mulia, dapat berinteraksi dengan baik pada sesama teman sejawat dan lingkungan setempat.                            “Lukman berkata: Hai anakku, sesungguhnya jika ada sesuatu perbuatan seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya membalasinya. Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. ” 16                     “Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan oleh Allah. ” 17 Ayat ke-17 ini merupakan salah satu dasar diwajibkannya pelajaran agama Islam tentang fikih atau ibadah, dalam ayat ini menerangkan tentang shalat. Shalat dapat dipelajari mulai dari rukun dan syaratnya dalam pembelajaran, disamping itu shalat juga sebagai penentu diterima atau tidaknya dari amalan lain yang dilakukan manusia.                    “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang- orang yang sombong lagi membanggakan dir i.” 18